Alhamdulillah, hari ini, di sela kesibukan yang ada, aku masih bisa menyempatkan menulis kisah ini. Kukenang kalimat demi kalimat yang pernah Mama ucapkan berpuluh tahun lalu, saat masih bersama, di rumah yang penuh dengan kebahagiaan.
Saat malam hari itu, jelang aku berangkat ke alam mimpi, Mama sempat menyampaikan kata-kata yang sangat berkesan di telingaku sampai kini. Kata-kata yang membuat aku, Mas Eko, juga Adik Erry, sebagai ketiga anak Mama, seperti melambung ke awang-awang. Malam itu, Mama berkata dengan pelan namun penuh makna.
”Di mata Mama dan Papa, kalian bertiga semuanya istimewa. Mas Eko adalah anak pertama Papa dan Mama. Kamu, anak perempuan satu-satunya Papa dan Mama. Adek Erry adalah anak bungsu Papa dan Mama. Semua berharga dan istimewa di mata Mama dan Papa.”
Saat itu, aku tersenyum senang karena menyadari betapa kasih sayang Mama dan Papa tercurah pada kami bertiga. Sungguh, Mama tak pernah membeda-bedakan kami bertiga. He he he, walau aku tahu, kalau di mata Papa, akulah yang paling disayang karena aku putri satu-satunya beliau. Aku pun sangat sayang pada Papa. Kemana pun, kalau ada kue atau makanan lainnya, pasti aku akan membawakannya sebagai oleh-oleh untuk Papa di rumah. Terlebih jika Papa sedang berpuasa, pasti aku bawakan untuk kudapan berbuka beliau.
Untuk ini kali, sampai di sini dulu cerita masa laluku ini. Insyaa Allah lain hari disambung lagi dengan cerita lainnya.
Kreator : Maryam Damayanti Payapo
Comment Closed: 13. Semua Istimewa di Mata Mama dan Papa
Sorry, comment are closed for this post.