Usia bukan jadi hal Masa tak jadi aral, dan Badan lusuh tak jadi soal Pakaian pun ikut kumal. Sementara, Lalu lalang perbincangan banyak hal Diantara siswa yang kukenal Nyali kian kebal Mengalahkan semua akal Tuk pertunjukan yang kekal. Keinginanmu kupenuhi, Dik Tampil di antara yang timpal Berani diantara yang birahi Hiburan diantara yang […]
Setahun lebih aku hidup bersama anak-anak tanpa sosok suami. Masa-masa berduka perlahan teralihkan dengan berbagai kegiatan yang sengaja kuciptakan. Seiring waktu, aku mulai bisa berdamai dengan keadaan, memeluk semua kesedihan dengan penerimaan yang indah. Meski sekali dua, ingatan akan dirinya tak dapat terhindar dan membuat kristal di mataku jatuh berdenting, namun sekeras apa pun aku […]
Senandung rinduku telah kembali Hinggap di dahan kamboja Menjelang sang surya meredup di peraduan Terlihat cahaya melatis di sela-sela daun jambu Membuat gradasi cahaya romantis Dan syahdu Selalu Rendezvous Suara renyah itu mengiang memori Pada wanita yang pernah tertambat Di relung dan rongga tubuhku Alunannya mengorkestrasi tapak-tapak Kaki dan hati Ayunan tangan itu […]
Senandung rinduku telah kembali Hinggap di dahan kamboja Menjelang sang surya meredup di peraduan Terlihat cahaya melatis di sela-sela daun jambu Membuat gradasi cahaya romantis Dan syahdu Selalu Rendezvous. September 2024 Kreator : Arif Mardiono
SELAMAT PAGI (Setengah Abad) Selamat pagi masa, Apakah masih kau simpan jejak-jejak digital forensikku dengan aman ? Atau Sudah kau hapus demi menghilangkan sejarah kelam itu ? Dan Rasa menyengat dendam Di dinding mata lebam Sambil kasak kusuk di bawah sekam Gosok gosip membakar sukma Hingga buram Kusam, Legam, Berjelaga. Selamat pagi dunia, Apakah […]
Ga….. Dum tram tam tam dum pak pak Bangun kawan Bangun sahabat Angkat kepala dari tunduk panjang Arahkan pandangan ke depan Lihat sekeliling Raungan ambulan diiringi lagu haru Dengar sekitar Lengangnya jalan dengan ketakutan masif Rasakan seluruh Keluh peluh pekerja lepas kebrangas diminta uang saku dan bayar gas Ru….. Dum tram tam tam dum […]
Drum tam-tam, drum tam-tam Petiklah alat itu, tabuhlah alat ini Tambah ini, tambah itu Mari, alunkan tembang Mainkan lagu irama Mari menari Menari diiringi sepoi Angin dan matahari Henti sejenak, lakumu hari ini Ada irama menusuk hati Membukakan pintu-pintu nurani Merobek kelam memori Memecahkan gelisah ketidakadilan Mari, alunkan tembang Mainkan lagu irama Mari […]
Di hari ini Mari tundukkan kepala Sejenak, berdoa Untuk kebaikannya Untuk usahanya Untuk jasa-jasanya, dan Atas perjuangannya untuk negeri kita. Karena dia, Kita bisa pergi sekolah tiap hari Karena dia, Ibuku menjadi Kepala Sekolah Karena dia, Bibimu menjadi Polwan. Aaahhh…….. Kamu seorang sekretaris, ………… wanita pebisnis, ………….. Seorang menteri (wanita), ………….. presiden wanita ……….. Dan […]
(sesuatu hilang, akan berlalu tapi jika seseorang hilang, pasti terkenang) Ayah ? Ayah ! Ayah … Mengapa tak berkabar jika akan kemari Mengapa gawaimu tak menjawab, Mengapa … Rasanya masih kemarin Suara itu memanggil-manggil Nada keras khas Bak jendral meski Sersan mayor; tapi Bagiku engkau jendral hidupku Mengapa Engkau tetap berdiri […]