Part 12 : Cemburu
Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya.
Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan.
Bude membawa nampan berisi minuman dan cemilan yang akan bude suguhkan untuk Jaka. Jaka yang tersenyum kepada bude membuat bude paham bahwa Rama sedang cemburu pada Jaka.
Rama terus saja mendiamkan Jaka dan fokus kerja, bude tahu bahwa Rama hanya kesal karena Rama takut kalau Jaka mendahului Rama menyatakan perasaannya terhadap Rani.
Tetapi karena gengsi Rama tinggi, Rama tidak mau bude melihat dan mengetahui perasaannya terhadap Rani. Rama hanya ingin mereka tahu kalau Rama sudah yakin terhadap Rani.
Jaka mendekati Rama karena Rama terus saja mendiamkannya, akhirnya Jaka mengalah dan bertanya dengan sopan apa kesalahan yang pernah dibuatnya sehingga Rama kesal sama Jaka.
Tujuan Jaka datang kesini menemui Rama tiada lain untuk membicarakan mengenai bisnisnya di bidang kuliner yang telah mereka Kelola dari lama.
Kemudian Rama juga diundang Rektor UGM untuk menjadi dosen tamu atau dosen sementara sebelum Rama pulang ke kota Bandung.
Jaka langsung meminta maaf kepada Rama, Jaka sebagai sahabatnya Rama telah menyinggung perasaan Rama karena berani mengajak pulang Rani tanpa memberi tahu Rama.
Rama langsung luluh dan tidak mendiamkan Jaka lagi, karena Rama yakin Jaka sahabat terbaiknya tidak mungkin mengkhianatinya.
Rama mengulurkan tangannya terhadap Jaka, akhirnya Rama juga meminta maaf kepada Jaka atas kesalahpahaman yang sudah dilakukannya terhadap Jaka sahabat terbaiknya.
Jaka sengaja membuka obrolan mengenai Pertemuannya bersama Rani. Jaka merasa kasihan terhadap Rani yang datang ke museum monumen Jogja Kembali tanpa didampingi orang terdekatnya.
Jaka melihat Rani yang sedang kebingungan karena belum paham situasi dan museum yang mana yang harus terlebih dahulu dia kunjungi.
Mendengar cerita dari Jaka yang detail, Rama sempat bingung namun kasihan juga sama Rani yang statusnya tamu atau pendatang tetapi memilih jalan-jalan sendiri tanpa ditemani keluarga.
Di kota besar seperti Jogja, kalau tidak didampingi keluarga minimal didampingi teman untuk sekedar berkeliling supaya tidak akan merasa kebingungan.
Rama paham dan mendengarkan penjelasan dari Jaka tentang Rani. Dan pada akhirnya Rama yang meminta maaf kepada Jaka.
Jaka hanya tersenyum dan berkata “Makanya kalau jatuh cinta jangan dipendam sendiri, langsung katakan pada orangnya.”
Rama hanya tersenyum dan mengiyakan saran dari Jaka. Walaupun dalam hatinya Rama merasa tidak sabar untuk menyatakan perasannya pada Rani.
Ingin sekali Rama langsung datang bertemu Rani dan menyatakan perasaannya sekarang juga kalau tidak punya rasa malu.
Namun Jaka Kembali mengajak Rama untuk segera menyelesaikan bisnis mereka yang sudah berjalan dan ingin membuka store baru, serta Jaka ingin tahu jawaban Rama mengenai undangan rektor UGM.
Setelah Rama menyetujui pendapat Jaka untuk membahas bisnis dan undangan, Rama segera menyelesaikan persyaratan mengenai segala sesuatunya.
Jaka sangat puas dengan jawaban Rama dan tersenyum gembira saat semua maksud dan tujuannya sudah terpenuhi mengenai bisnis dan undangan rektor.
Jaka mencicipi semua cemilan dan segera meminum minuman yang dibuatkan budenya Rama, Setelah itu Jaka beranjak pergi dari ruang kerja Rama dan segera berpamitan kepada bude.
Rama langsung melanjutkan pekerjaannya yang tertunda tadi sambil berpikir mengenai Rani dan meyakinkan dirinya bahwa Rani sudah benar-benar yakin pilihan terbaik baginya juga keluarganya.
Tidak terasa waktu berjalan sangat cepat, Rama harus mengakhiri pekerjaannya karena rasa mengantuk yang sudah tidak bisa lagi Rama tahan. Rama segera pergi istirahat dan tidur.
Kreator : Rani.Ramayanti
Comment Closed: Djogjakarta I’M in love (Part XII)
Sorry, comment are closed for this post.