KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • basedonmyrealitylife
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » 15. Mama dan Pak Minggu

    15. Mama dan Pak Minggu

    BY 20 Nov 2024 Dilihat: 224 kali
    Cerita tentang Kami_alineaku

    Hari ini cuaca sedang cerah dan ceria, secerah dan seceria hatiku. Masih ada tugas mengajar kelas PPG Dalam Jabatan Angkatan I Kelas L di hari yang ketiga. Materinya, tentang Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Soal yang HOTS. Alhamdulillah, mahasiswa mendapat banyak masukan dari bu Ceffi sebagai Guru Pamong yang menjadi partnerku di PPG ini. Bu Ceffi ini adalah mantan mahasiswaku. Dulu, bersama dalam ruang kelas di PGSD. Sekarang bersama di kelas maya PPG Dalam Jabatan. 

    Kali ini, aku akan melanjutkan bercerita kisah lama, saat aku masih duduk di bangku sekolah dasar dan masih tinggal di rumah kontrakan di jalan Padmosusastro Surabaya. Kalau tidak salah, sekitar tahun 1974 – 1976. Jika mengingat rumah Padmo, dengan jalan berplester yang ada di depan pintu teras menuju ke jalan kampung,  aku pasti mengingat tentang sosok kakek tua yang sempat Allah hadirkan dalam kehidupan keluarga kami. 

    Siapa lagi sosok itu, kalau bukan Pak Minggu. Seorang kakek dhu’afa yang selalu mengunjungi rumah kami di hari Minggu pagi. Maka, Mama pun memberi beliau julukan atau panggilan … Pak Minggu. Nama itu saja yang aku kenal dan kami pun tak sempat mengetahui siapa nama asli beliau.

    Seperti biasa, beliau akan duduk lesehan kadang bersimpuh, jongkok, atau malah selonjoran kaki di jalanan berplester depan rumah. Tongkat yang setia menemaninya kemanapun kaki beliau melangkah, beliau letakkan di samping kanan tubuhnya yang kurus tinggi. Berbaju lengan panjang, berpeci hitam, dan bersarung kotak-kotak yang semuanya seperti sama tuanya dengan si empunya. Warnanya tampak mulai memudar. Kadang, apa yang beliau kenakan, kukenali sebagai baju atau sarung Papa yang memang Mama berikan untuk beliau.

    Seperti biasanya, Mamaku yang berhati mulia selalu dengan riang hati menyiapkan sepiring sarapan dan segelas teh manis hangat untuk beliau awali hari.

    Waktu itu, aku suka mengintip beliau dari balik tirai jendela ruang tamu. Terlihat sekali beliau menikmati menu sarapan pagi dan teh manis yang Mama sediakan. Setelah makan dan bersantai beberapa saat, tiba waktu beliau untuk pamit. Maka, Mama pun pasti sudah menyiapkan selembar atau dua lembar uang yang akan diberikan di saat tangan beliau terulur untuk bersalaman sebelum pamit undur diri.

    Betapa semua itu menjadi pengalaman bermakna yang Mama ‘kirim dan pesankan’ pada kami, ketiga anak Mama dan Papa tentang arti berbagi dengan tulus. Juga tentang arti peduli dan keyakinan bahwa Allah Maha Melihat dan Maha Mengganti kebaikan hamba-hambaNya. Mama tak pernah meneorikan semua itu hanya meneladankan di sepanjang usiamu dan kepada siapapun. 

    Terima kasih atas teladan kebaikan dan kekayaan hati ini. Selalu, rasa itu bagai mengaliri dan menghangatkan setiap relung hatiku sampai kini dan semoga sampai kapan pun. Semoga, apa yang aku lakukan ini, yang aku pelajari darimu menjadi aliran pahala juga untuk Mama … guru di sekolah kehidupanku. Aamiin ya Rabbal’alamiin.

    Ku akhiri kisah ini sampai di sini dulu. Kisah masa lalu, saat Mama dan Papa juga Dik Erry masih membersamai dulu. Kisah yang selalu digemari ketujuh cucu Mama dan Papa sampai saat ini.  Love u … with all my heart.

     

     

    Kreator : Maryam Damayanti Payapo

    Bagikan ke

    Comment Closed: 15. Mama dan Pak Minggu

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tidak lahir begitu saja. Di balik perumusan lima sila yang menjadi pondasi bangsa ini, ada pemikiran mendalam dari para tokoh pendiri bangsa, salah satunya adalah Soekarno. Pemikiran Soekarno dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah Indonesia. Lalu, apa saja pemikiran Soekarno tentang dasar negara […]

      Des 02, 2024
    • Rumusan dasar negara yang dikemukakan oleh Mr. Soepomo memiliki peran sangat penting dalam pembentukan dasar negara Indonesia. Dalam sidang BPUPKI, Mr. Soepomo menjelaskan gagasan ini dengan jelas, menekankan pentingnya persatuan dan keadilan sosial. Dengan demikian, fokusnya pada teori negara integralistik membantu menyatukan pemerintah dan rakyat dalam satu kesatuan. Lebih lanjut, gagasan ini tidak hanya membentuk […]

      Okt 21, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021