Salah satu pengalaman hidup yang sangat berkesan bagiku selama masih bersama Papa dan Mama adalah betapa beliau berdua sangat memperhatikan persiapan akhirat bagi kami ketiga putra-putri beliau. Masyaa Allah!
Masih kuingat dengan jelas, betapa di sore hari, saat aku masih duduk di kelas II sekolah dasar, Papa dan Mama meminta Ibu Sulikah, guru Agama Islam di sekolah, untuk memberi les privat bagi kami bertiga dengan pelajaran mengaji dan diniyah. Kebetulan Bu Sul tinggalnya di daerah Pakis sehingga beliau bisa hadir tiga kali dalam sepekan.
Saat itu, kami masih tinggal di rumah Padmosusastro, dekat Gelora Pancasila. Masih kuingat pula dengan jelas, betapa Papa dan Mama dengan riang hati, mau repot-repot mengajak kami sholat tarawih bersama di Masjid Al Falah, salah satu masjid favorit kami. Masjid yang tak berkubah, tapi keren dengan kegiatan-kegiatan keagamaannya. Saat awal-awal, kami berlima masih bisa ke masjid dengan naik sepeda motor Suzuki merah kesayangan Papa. Saat kami sudah bertambah besar, sepeda motor sudah tak muat lagi mengangkut kami berlima, maka becak lah yang menjadi angkutan favorit berikutnya. Papa, Mas Eko, dan Dik Erry naik sepeda motor, meluncur lebih dulu ke masjid Al Falah. Aku dan Mama menyusul dengan naik becak langganan kami. Alhamdulillah, semua pengalaman ke masjid Al Falah menjadi kenangan indah akan ketaatan kepada Allah dan kebersamaan keluarga dalam meraih ridho Allah SWT.
Papa dan Mama, terima kasih telah mengenalkan dan mendekatkan kami pada Rabb kami, Allah SWT. Telah pula meneladankan dan membiasakan kami dengan pengamalan-pengamalan keagamaan sejak usia dini kami. Engkau berdua memang luar biasa. Semoga menjadi amal solih yang diridhoi-Nya. Aamiin ya Rabb.
Kreator : Maryam Damayanti Payapo
Comment Closed: 17. Sholat Tarawih Bersama di Masjid Al-Falah Surabaya
Sorry, comment are closed for this post.