KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » 18. Sholat Tarawih dan Silaturahmi ke Rumah Pak Toyyib

    18. Sholat Tarawih dan Silaturahmi ke Rumah Pak Toyyib

    BY 20 Nov 2024 Dilihat: 170 kali
    Cerita tentang Kami_alineaku

       Pengalaman spiritual berkesan lainnya bagi kami bertiga adalah saat Papa mengajak kami sholat tarawih di bulan Ramadhan di rumah salah satu jamaah pengajian Papa. Kalau tidak salah ingat, di rumah keluarga pak Toyyib, seorang berdarah Madura yang soleh dan santun. Beliau mengundang Papa untuk menjadi imam sholat tarawih dan mengisi ceramah setelah shalat jamaah selesai. Rumah beliau di jalan Cipunegara, Surabaya. 

        Tentu ini menjadi pengalaman amazing bagiku, Mas Eko, dan Adek Erry. Betapa Papa dan Mama mengajarkan bahwa kewajiban dalam agama Islam ini adalah beribadah menyembah Allah SWT, Tuhan semesta alam  juga melatih kami untuk bersosial. Ngena banget, untuk hablumminallah dan hablumminannaas kami.

    Betapa sebagai hamba, kita tak boleh lupa untuk pandai bersyukur dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya. Walau saat itu, kami belum paham betul akan arti ibadah kami tetapi apa yang kami lihat dari yang Papa dan Mama teladankan sungguh membingkai hati kami dengan semangat pengen taat seperti beliau  berdua.

             Ramadhan pun berlalu, tibalah Hari Raya Idul Fitri. Semua umat Islam bergembira menyambut datangnya fajar 1 Syawal ini. Tak terkecuali keluarga kami. Setelah shalat Idul Fitri di Taman Bungkul, kami melanjutkan dengan bersilaturahmi ke rumah eyang Tardjo di Walikota Mustajab 74 Surabaya. Di sana telah berkumpul keluarga besar Mama. Ada pakde Jon dan keluarga. Berikutnya, pakde Wiwik sekeluarga. Ditambah keluarga Om Hardiman. Sayang Bude Titik dan keluarga di Jakarta. Pakde Didik dan keluarga di Bandung. Jadi, tidak setiap tahun bisa bergabung berlebaran di rumah Eyang Tardjo ini.

      Malamnya, baru Papa dan Mama mengajak kami bersilaturahmi ke rumah tetangga dan ke rumah pak Toyyib. Aku ingat, malam itu, bu Toyyib menjamu kami  dengan hidangan kue Spikoe yang sungguh enak dan lembut. Itu pengalaman pertama kami bertiga makan kue Spikoe. Ternyata memang lekker rasanya. Hemmm, masih teringat rasa kuenya yang terbagi dalam dua warna khas itu, coklat dan kuning dengan taburan kismis di dalamnya. Alhamdulillah, Ya Rabb.

      Di masa itu, menjadi pengalaman pertama dan bermakna bagiku diajak tarawih berjamaah di rumah pak Toyyib (karena biasanya, kami sholat tarawih berjamaah di masjid). Plus, pengalaman tak terlupakan, bersilaturahmi lebaran ke rumah Pak Toyyib. Qodarullah, sekitar 20 tahunan kemudian, Allah perkenankan aku menginjak rumah pak Toyyib lagi. Bukan dalam kapasitas untuk bersilaturahmi kepada bu Toyyib (pak Toyyib ternyata sudah berpulang di tahun 1980-an). Tetapi aku ke rumah beliau dalam rangka silaturahmi dengan Mita, sahabatku waktu bersekolah di SDN Trunojoyo 2 Surabaya. Ternyatanya lagi, Mita menikah dengan putra pertama Pak Toyyib, Mas Rahmad. Alhamdulillah, sampai saat ini, aku masih sambung sapa dengan Mita lewat facebook. Mita dan keluarga berdomisili di Jakarta.

      Papa dan Mama, terima kasih untuk pengalaman ruhani yang mengesankan ini. Tak akan terlupa sepanjang sisa usiaku.

     

     

    Kreator : Maryam Damayanti Payapo

    Bagikan ke

    Comment Closed: 18. Sholat Tarawih dan Silaturahmi ke Rumah Pak Toyyib

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021