Alhamdulillah, Aku dan Mas Eko sekarang sama-sama bertempat tinggal di Sidoarjo. Aku dan keluarga tinggal di Perumahan Kahuripan Nirwana dan Mas Eko di Puri Indah. Hanya sekitar 10 menit saja, kok. Biasanya kami saling menengok di waktu-waktu tertentu. Alhamdulillah, aku dan Mas Eko rukun selalu dari sejak Papa dan Mama meninggalkan kami. Inshaa Allah sampai ‘nanti’, kami tetap dapat saling memperhatikan dalam suka dan duka. Kalau mas Eko bahagia, aku orang pertama yang akan merasa bahagia untuknya, pun sebaliknya. Kalau aku ada kesulitan, mas Eko orang pertama yang memperhatikan dengan caranya sendiri, pun sebaliknya. Semua ajaran dan didikan Papa dan Mama, sangat terasa buahnya bagi kami, sampai saat ini.
Sungguh, di awal-awal perjalanan hidupku dan Mas Eko, sepeninggal Papa dan Mama, terasa berat sekali. Kami selalu dirundung rindu. Pokoknya, kangen banget pada Papa, Mama, dan adek Erry. Hanya bisa menangis dalam hati jika rindu itu datang menyapa. Kami hanya dapat membaringkan badan di tempat tidur dan memutar ulang dalam angan-angan atau imajinasi kami, film kebersamaan dulu, saat Papa, Mama, dan adik Erry masih ada, yang semuanya indah dan penuh canda tawa. Setelah itu, kami harus ‘bangun’ lagi untuk melanjutkan hidup kami kembali, life still must go on. Harus tetap bersekolah untuk mencapai cita-cita dan membanggakan orang tua.
Aku masih ingat selalu impian Mama yang biasa Mama ceritakan saat menemaniku memulai tidur malam. Mama selalu bilang, “Papa dan Mama tidak bisa meninggalkan kalian harta. Hanya bisa membekali ilmu. Harapan Papa dan Mama, kelak, dengan ilmu yang kalian punya, kalian bisa menjadi orang sukses.”
Alhamdulillah, dengan izin Allah dan iringan doa Papa dan Mama selama hidup dan ‘dari sana’, aku dan Mas Eko dapat meraih cita-cita kami menjadi sarjana. Aku lulus sebagai angkatan pertama sarjana S1 pendidikan dengan menyandang gelar S.Pd. Sedang kakak angkatan di atasku masih bergelar Drs. dan Dra. Aku lulus dari IKIP Negeri Surabaya (perguruan tinggi tempat papa mengabdi sebagai PNS sejak tahun 1964). Kalau Mas Eko, alhamdulillah, lulus sebagai Insinyur Elektro dari ITS.
Alhamdulillah, kami tak merepotkan keluarga, baik keluarga Ambon maupun keluarga Pekalongan. Uang tabungan Papa dan Mama, juga uang Jasa Raharja, plus uang hak waris Mama sebagai putri dari Eyang Kakung Soetardjo, dapat digunakan untuk biaya hidup kami sehari-hari dan biaya sekolah kami. Tante Rin Darno yang diamanahi keluarga besar untuk ‘menabungkan’ uang kami di bank dan memberikannya kepada kami setiap awal bulan sesuai kebutuhan kami. Bersyukur, Tante berkenan membantu kami di tengah kesibukan beliau mengurus keluarga dan sebagai istri prajurit Marinir AL. Bersyukur semua saudara Mama dan Papa turut memperhatikan aku dan Mas Eko, dua anak yatim piatu ini dengan penuh kasih sayang. Semua karunia Allah saja yang selalu kami syukuri sepenuh hati.
Kreator : Maryam Damayanti Payapo
Comment Closed: 2. Mewujudkan Mimpi Mama
Sorry, comment are closed for this post.