KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » 3+ Gaya Bahasa Kami harus Tahu part 3

    3+ Gaya Bahasa Kami harus Tahu part 3

    BY 28 Des 2022 Dilihat: 145 kali

    Oleh : Darapena

    Hai, Teman-Teman, kembali lagi pada pembahasan gaya bahasa kita kemarin. Kali ini Darapena akan membahas gaya bahasa ketiga, yaitu gaya bahasa pertautan.

    3. Gaya Bahasa Pertautan adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mempertautkan suatu unsur dengan unsur lain. Gaya bahasa pertautan terbagi ke dalam 13 macam, yaitu:

    • Metonimia, adalah gaya bahasa yang menyebutkan sesuatu dengan menggantikannya dengan nama lain berdasarkan sifat yang dimiliki atau salah satu ciri bentuknya. 

    Contoh: 

    – Ayah membeli Nissan keluaran terbaru. 

    – Aku sangat mengagumi Asma Nadia dibandingkan cerpenis lainnya.


    • Sinekdoke, adalah gaya bahasa yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhan(pars pro toto), atau menyebutkan keseluruhan sebagai pengganti sebagian(totem pro parte). 

    Contoh Sinekdoke Pars Pro Toto:

    – Lima ekor kambing telah dipotong untuk acara hari itu. 

    – Sudah lama aku tak melihat batang hidungnya. 


    Contoh Sinekdoke Totem Pro Parte :

    – Dalam pertandingan itu Indonesia menang melawan Malaysia. 

    SMP Negeri 27 Bandar Lampung menjadi panitia dalam pertandingan basket antar sekolah.


    • Alusi, adalah gaya bahasa yang menunjuk secara tidak langsung pada suatu peristiwa atau tokoh berdasarkan praanggapan adanya pengetahuan bersama yang dimiliki oleh pengarang atau pembaca. 

    Contoh:

    Bandung adalah Paris Van Java. 

    Tugu itu mengingatkan kita pada peristiwa Bandung Selatan.


    • Eufemisme, adalah gaya bahasa yang lebih halus sebagai pengganti kata-kata yang dirasa kasar, dianggap merugikan, dan tidak menyenangkan. 

    Contoh: 

    – Karena menggelapkan uang perusahaan, Pak Yono dibebastugaskan secara tidak hormat. 

    – Anak itu tinggal kelas karena agak terlambat dalam mengikuti pelajaran.


    • Eponim, adalah gaya bahasa yang menyatakan bahwa nama seseorang sering dikaitkan dengan sifat tertentu, sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan sifat tersebut. 

    Contoh: 

    – Kekuatannya seperti si Pitung. 

    Dewi Fortuna sedang berpihak pada tim basket kami.


    • Epitet, adalah gaya bahasa yang menyatakan suatu sifat atau ciri khusus dari seseorang atau suatu gaya bahasa. 

    Contoh:

    Raja Rimba memimpin dengan adil dan bijaksana. 

    Si jago merah melahap lima ruko sekaligus.


    • Antonomasia, adalah gaya bahasa berupa pernyataan menggunakan gelar resmi atau jabatan sebagai pengganti nama diri. 

    Contoh: 

    Kepala sekolah mengundang orang tua murid untuk menghadiri seminar. 

    Ketua Osis mengajak seluruh anggota Osis untuk bekerja sama dengan baik.


    • Erotesis, adalah gaya bahasa berupa pertanyaan yang dipergunakan dalam tulisan atau pidato yang bertujuan untuk mencapai efek lebih mendalam dan penekanan wajar, serta tidak menuntut suatu jawaban. 

    Contoh: 

    – Tegakah membiarkan anak-anak Bapak dalam kesengsaraan? 

    – Apakah akan kita biarkan korupsi merajalela di negeri ini?


    • Paralelisme, adalah semacam gaya bahasa yang berusaha mencapai kesejajaran dalam pemakaian kata-kata atau frasa-frasa yang menduduki fungsi sama dalam bentuk gramatikal sama. 

    Contoh: 

    – Kaum pria dan kaum wanita memiliki hak dan kewajiban yang sama. 

    – Korupsi bukan hanya dikutuk, tetapi juga harus diberantas dari negara Pancasila ini.


    • Elipsis, adalah gaya bahasa yang menghilangkan salah satu unsur kalimat. 

    Contoh: 

    – Andi ke Jakarta minggu lalu. (Pergi/berangkat)

    – Saya sekarang sudah mengerti. (Permasalahannya/duduk perkaranya)


    • Gradasi, adalah gaya bahasa yang mengandung kata yang diulang dalam konstruksi. 

    Contoh: 

    – Kita harus membangun, membangun jasmani dan rohani, rohani kuat dan tangguh, dengan ketangguhan itulah kita akan maju. 

    – Aku mempersembahkan cintaku padamu, cinta bersih dan suci, suci murni tanpa noda, noda yang selalu kujauhi dalam hidup ini.


    • Asindeton, adalah gaya bahasa berupa sebuah kalimat atau konstruksi yang mengandung kata sejajar, tetapi tidak dihubungkan dengan kata-kata penghubung dan dihubungkan dengan tanda koma. 

    Contoh: 

    – Meja, kursi, lemari dikeluarkan dari kamar itu. 

    – Ayah, ibu, anak merupakan inti dari sebuah keluarga.


    • Polisindenton, adalah gaya bahasa kebalikan dari Asindeton. 

    Contoh: 

    – Ibu menanam nangka dan jambu dan cengkeh dan pepaya di pekarangan rumah kami. 

    – Pembangunan membutuhkan sarana dan prasarana juga dana serta kemampuan pelaksana.


    Jika dibaca dengan teliti, banyak gaya bahasa di atas yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, ya, Teman-Teman. Namun, sepertinya belum lengkap kalau kita belum bahas gaya bahasa keempat yang akan diulas pada part selanjutnya. 


    Sekian dulu tulisan hari ini, saya Darapena, sampai jumpa pada tulisan lainnya. 


    Sumber referensi: 

    – KBBI V

    – Ragam Gaya Bahasa, 2019


    Bagikan ke

    Comment Closed: 3+ Gaya Bahasa Kami harus Tahu part 3

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021