Gaya bahasa sering dijumpai dalam percakapan sehari-hari. Bisa saat berbicara dengan kerabat dekat, orang lain, atau saat membaca karya tulis. Gaya bahasa selalu mengandung bahasa kiasan untuk mengungkapkan suatu objek yang dituju secara tidak langsung.
Seorang penulis akan selalu menggunakan gaya bahasa dalam tulisannya. Penggunaan gaya bahasa dalam tulisan mereka ditujukan untuk memperoleh efek estetis sehingga pembaca lebih tertarik dan betah membaca.
Penggunaan bahasa kiasan bisa membangkitkan suasana dan kesan tertentu, tanggapan indra, memperindah penuturan, menimbulkan kesegaran dan kejelasan gambaran angan.
Menurut KBBI, gaya bahasa adalah pemanfaatan atas kekayaan bahasa seseorang dalam bertutur dan menulis; pemakaian ragam tertentu; keseluruhan ciri-ciri bahasa sekelompok penulis sastra; cara khas menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulis dan lisan.
Menurut Dr. Gorys Keraf, gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (pemakai bahasa).
Menurut Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan, gaya bahasa merupakan bentuk retorik, yaitu penggunaan kata-kata dalam berbicara dan menulis untuk meyakinkan atau memengaruhi penyimak dan pembaca. Retorik berasal dari bahasa Yunani, yaitu rhetor yang artinya ahli pidato.
Berikut ini beberapa gaya bahasa yang dikelompokkan ke dalam empat macam oleh Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan:
1. Gaya Bahasa Perbandingan
Gaya bahasa perbandingan adalah gaya bahasa yang membuat ungkapan dengan cara membandingkan suatu unsur atau keadaan dengan unsur atau keadaan lain. Gaya bahasa perbandingan ini terbagi dalam 10 jenis, yaitu:
Perumpamaan, adalah perbandingan dua bentuk berbeda atau berlainan, tetapi sengaja dianggap sama. Gaya bahasa perumpamaan selalu hadir dengan kata seperti, ibarat, umpama, laksana, penaka, serupa.
Contoh :
– Dua bersaudara itu bagai air dan minyak, tidak pernah rukun.
– Rambutnya seperti mayang terurai, hitam, lebat, dan sangat panjang.
Contoh :
– Dengan hasil panen saat ini, kami merasa dapat durian runtuh.
– Kelaparan masih tetap menghantui rakyat Ethiopia.
Contoh:
– Pendidikan mengangkat martabat keluarga kami.
– Peluru mengoyak-ngoyak dada musuh.
Depersonifikasi, adalah kebalikan gaya personifikasi, yaitu membendakan manusia. Kata penjelasnya adalah, jika, seperti, bilamana, sekiranya, umpama, andaikata.
Contoh:
– Jika Rosid menjadi manusia, Intan menjadi samudranya.
– Sekiranya Doni menjadi ombak, Nadia menjadi pantainya.
Fabel adalah suatu metafora berbentuk cerita mengenai dunia binatang. Tujuan fabel adalah menyampaikan ajaran moral atau budi pekerti.
Contoh:
– Si Kancil dan Seruling Ajaib
– Kura-kura dan Kelinci
Parabel adalah suatu kisah singkat dengan tokoh-tokoh manusia dan selalu mengandung tema moral.
Contoh:
– Malin Kundang
– Si Kabayan
Contoh:
– Anita bergembira atas kegagalanku.
– Gadis kota itu diperistri pemuda kota yang kaya raya.
Suatu acuan disebut pleonasme, jika kata yang dihilangkan, artinya tetap utuh.
Contoh:
– Saya mencatat nomor kendaraan tabrak lari tersebut dengan tangan saya sendiri.
– Bangkai tikus yang busuk dan menjijikkan itu mencemari seluruh rumah.
Suatu acuan disebut tautologi, jika kata berlebihan tersebut pada dasarnya mengandung perulangan dari kata lain.
Contoh:
– Orang tua yang meninggal itu, menutup mata untuk selama-lamanya.
– Sang ibu mencintai anaknya yang merupakan darah dagingnya sendiri.
Contoh:
– Anak saya telah menyelesaikan pendidikannya hingga perguruan tinggi.
– Saya menerima segala saran, petuah, petunjuk sangat beharga dari orang tua.
Contoh:
– Pada hari naas itu, bus Makmur Jaya berpenumpang sekitar 20 orang.
– Kami sekeluarga merasa bangga dan bahagia, Yolanda mendapat peringkat pertama di kelas.
Contoh:
– Saya telah membayar iuran sebesar tujuh puluh ribu, tidak, tidak, tujuh ribu rupiah.
– Kepala sekolah baru saja pulang dari Makasar, maaf, bukan, dari Balikpapan.
Itulah bentuk-bentuk dari gaya bahasa perbandingan yang mungkin Teman-teman belum tahu. Tiga macam gaya bahasa lainnya akan dibahas pada part selanjutnya, ya!
Sekian dulu tulisan hari ini. Saya Darapena, sampai jumpa!
Comment Closed: 3+ Gaya Bahasa Kamu Harus Tahu Part 1
Sorry, comment are closed for this post.