KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » 3+ Gaya Bahasa Kamu Harus Tahu Part 1

    3+ Gaya Bahasa Kamu Harus Tahu Part 1

    BY 24 Des 2022 Dilihat: 164 kali

    Oleh : Darapena

    Gaya bahasa sering dijumpai dalam percakapan sehari-hari. Bisa saat berbicara dengan kerabat dekat, orang lain, atau saat membaca karya tulis. Gaya bahasa selalu mengandung bahasa kiasan untuk mengungkapkan suatu objek yang dituju secara tidak langsung.


    Seorang penulis akan selalu menggunakan gaya bahasa dalam tulisannya. Penggunaan gaya bahasa dalam tulisan mereka ditujukan untuk memperoleh efek estetis sehingga pembaca lebih tertarik dan betah membaca.


    Penggunaan bahasa kiasan bisa membangkitkan suasana dan kesan tertentu, tanggapan indra, memperindah penuturan, menimbulkan kesegaran dan kejelasan gambaran angan.


    Menurut KBBI, gaya bahasa adalah pemanfaatan atas kekayaan bahasa seseorang dalam bertutur dan menulis; pemakaian ragam tertentu; keseluruhan ciri-ciri bahasa sekelompok penulis sastra; cara khas menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulis dan lisan.


    Menurut Dr. Gorys Keraf, gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (pemakai bahasa).


    Menurut Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan, gaya bahasa merupakan bentuk retorik, yaitu penggunaan kata-kata dalam berbicara dan menulis untuk meyakinkan atau memengaruhi penyimak dan pembaca. Retorik berasal dari bahasa Yunani, yaitu rhetor yang artinya ahli pidato.


    Berikut ini beberapa gaya bahasa yang dikelompokkan ke dalam empat macam oleh Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan:


    1. Gaya Bahasa Perbandingan

    Gaya bahasa perbandingan adalah gaya bahasa yang membuat ungkapan dengan cara membandingkan suatu unsur atau keadaan dengan unsur atau keadaan lain. Gaya bahasa perbandingan ini terbagi dalam 10 jenis, yaitu:

    • Perumpamaan, adalah perbandingan dua bentuk berbeda atau berlainan, tetapi sengaja dianggap sama. Gaya bahasa perumpamaan selalu hadir dengan kata seperti, ibarat, umpama, laksana, penaka, serupa.

    Contoh :

    – Dua bersaudara itu bagai air dan minyak, tidak pernah rukun.

    – Rambutnya seperti mayang terurai, hitam, lebat, dan sangat panjang.


    • Metafora, adalah perbandingan antara dua unsur atau benda untuk menciptakan mental hidup.

    Contoh :

    – Dengan hasil panen saat ini, kami merasa dapat durian runtuh.

    – Kelaparan masih tetap menghantui rakyat Ethiopia.


    • Personifikasi, adalah gaya bahasa yang melekatkan sifat-sifat insani kepada barang-barang tidak nyata dan ide abstrak.

    Contoh: 

    – Pendidikan mengangkat martabat keluarga kami. 

    – Peluru mengoyak-ngoyak dada musuh.


    • Depersonifikasi, adalah kebalikan gaya personifikasi, yaitu membendakan manusia. Kata penjelasnya adalah, jika, seperti, bilamana, sekiranya, umpama, andaikata.

    Contoh: 

    – Jika Rosid menjadi manusia, Intan menjadi samudranya. 

    – Sekiranya Doni menjadi ombak, Nadia menjadi pantainya.


    • Alegori, adalah metafora yang diperluas dan berkesinambungan, tempat atau wadah objek-objek serta gagasan yang diperlambangkan. Fabel dan Parabel merupakan alegori singkat.


    Fabel adalah suatu metafora berbentuk cerita mengenai dunia binatang. Tujuan fabel adalah menyampaikan ajaran moral atau budi pekerti.

    Contoh:

    – Si Kancil dan Seruling Ajaib

    – Kura-kura dan Kelinci


    Parabel adalah suatu kisah singkat dengan tokoh-tokoh manusia dan selalu mengandung tema moral.

    Contoh:

    – Malin Kundang 

    – Si Kabayan


    • Antitesis, adalah gaya bahasa yang mengadakan komparasi atau perbandingan antara dua antonim (kata-kata bertentangan atau berlawanan arti)

    Contoh:

    – Anita bergembira atas kegagalanku. 

    – Gadis kota itu diperistri pemuda kota yang kaya raya.


    • Pleonasme dan Tautologi, adalah pemakaian kata mubazir (berlebihan) yang sebenarnya tidak perlu. 


    Suatu acuan disebut pleonasme, jika kata yang dihilangkan, artinya tetap utuh.

    Contoh:

    – Saya mencatat nomor kendaraan tabrak lari tersebut dengan tangan saya sendiri. 

    – Bangkai tikus yang busuk dan menjijikkan itu mencemari seluruh rumah.


    Suatu acuan disebut tautologi, jika kata berlebihan tersebut pada dasarnya mengandung perulangan dari kata lain.

    Contoh: 

    – Orang tua yang meninggal itu, menutup mata untuk selama-lamanya. 

    – Sang ibu mencintai anaknya yang merupakan darah dagingnya sendiri.


    • Perfrasis, adalah gaya bahasa yang mirip dengan pleonasme. Keduanya menggunakan kata-kata lebih banyak daripada yang dibutuhkan.

    Contoh: 

    – Anak saya telah menyelesaikan pendidikannya hingga perguruan tinggi. 

    – Saya menerima segala saran, petuah, petunjuk sangat beharga dari orang tua.


    • Antisipasi(Prolepsis), adalah  bahasa yang dipergunakan terlebih dahulu kata-kata atau sebuah kata sebelum peristiwa sebenarnya terjadi.

    Contoh: 

    – Pada hari naas itu, bus Makmur Jaya berpenumpang sekitar 20 orang. 

    – Kami sekeluarga merasa bangga dan bahagia, Yolanda mendapat peringkat pertama di kelas.


    • Koreksi atau Epanortosis, adalah gaya bahasa yang berwujud mula-mula ingin menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memeriksa memperbaiki kesalahan.

    Contoh:

    – Saya telah membayar iuran sebesar tujuh puluh ribu, tidak, tidak, tujuh ribu rupiah. 

    – Kepala sekolah baru saja pulang dari Makasar, maaf, bukan, dari Balikpapan.


    Itulah bentuk-bentuk dari gaya bahasa perbandingan yang mungkin Teman-teman belum tahu. Tiga macam gaya bahasa lainnya akan dibahas pada part selanjutnya, ya!


    Sekian dulu tulisan hari ini. Saya Darapena, sampai jumpa!

    Bagikan ke

    Comment Closed: 3+ Gaya Bahasa Kamu Harus Tahu Part 1

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021