4 Pertimbangan Masalah Seks Bebas dalam Masa Remaja
BY 07 Des 2021 Dilihat: 203 kali
Karya Selvie Indriani
Alumni KMO Alineaku
Pada jaman ini pergaulan remaja terasa mengerikan. Hal ini menimbulkan kekuatiran bagi setiap orang tua khususnya yang memiliki anak perempuan. Orang tua yang mendidik anak dengan baik akan berusaha untuk mengarahkan anak-anaknya sehingga tidak terjerumus ke dalam pergaulan yang bebas. Zaman teknologi yang semakin canggih sehingga berita dari seluruh dunia dapat dilihat dan didengar hanya dengan alat yang namanya telepon genggam. Itulah yang disebut ‘dunia dalam genggaman’. Sangat disayangkan karena kecanggihan teknologi tidak diikuti oleh karakter yang baik sehingga yang terjadi adalah teknologi bisa merusak moral anak-anak dan remaja.
Dalam Alkitab tertulis: “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.”(Alkitab: 1 Korintus 15:33). Pergaulan remaja zaman ini dipengaruhi banyak hal baik teman sebaya, teknologi, lingkungan dan banyak lagi. Pergaulan yang salah bisa mempengaruhi pikiran seorang anak remaja dan mereka akan berpikir bahwa seks bebas itu adalah hal yang wajar saja karena banyak yang melakukannya.
Kita akan mempelajari 4 hal sebagai pertimbangan masalah seks bebas dalam masa remaja.
1. Fisiologi.
Apa maksud atau arti dari Fisiologi? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) fisiologi adalah cabang biologi yang berkaitan dengan fungsi dan kegiatan kehidupan atau zat hidup (organ, jaringan, atau sel). Dari sisi fisiologi, Dorothy menulis sebagai berikut: Misalnya anda kuliah sampai jauh melampaui batas waktunya, dan anda terpaksa menunda-nunda jam makan walaupun sangat lapar, sehingga pada akhir kuliah anda sudah merasa letih, lesu, lelah, jenuh dan sebagainya, smapaipun rasa lapar anda telah hilang. Akan tetapi ibu di rumah tentu sudah menunggui anaknya. Pada saat mendengar suara motor anda, beliau lari ke dapur dan memanaskan segala jenis makanan sehingga anda disambut dengan bau yang lezat serta bunyi alat-alat dapur yang langsung merangsang selera makan yang tadinya sudah hilang. Begitu pula dengan dorongan seksual. Jika dua orang berpacaran sering naik becak bersama, melantai atau biasa bercium-ciuman dan bercumbu-rayu, hal-hal tersebut merupakan rangsangan yang disebabkan oleh pendekatan dan sentuhan fisik. (Dorothy I. Marx : Itu’Kan Boleh? Hal.56-57). Dorongan seksual terjadi dari dalam diri akibat dari sentuhan dan rangsangan yang dirasakan.
2. Psikologis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, psikologis artinya berkenaan dengan psikologi; bersifat kejiwaan:
Pergaulan bebas dalam kehidupan remaja akan berpengaruh pada seks bebas yang secara pasti akan berakibat pada jiwa orang yang melakukan seks bebas tersebut. Dalam hal ini akan berpengaruh terhadap kondisi kejiwaan remaja pria dan wanita tersebut. Dari berbagai sumber dan melihat pada lingkungan di sekitar, dampak yang terjadi kelihatan lebih membawa petaka bagi pihak perempuan. Ada yang kecewa dengan dirinya dan akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidup dengan jalan bunuh diri, ada yang merasa kesalahan itu sudah terjadi dan akhirnya tidak bisa menghargai dirinya sendiri kemudian memutuskan untuk masuk dalam pelacuran, dan banyak hal lain terjadi sebagai akibat dari seks bebas dalam kehidupan remaja.
Bagi remaja pria, biasanya emosi pria lebih stabil dari wanita. Namun dia tidak bebas dari tekanan mental maupun kehilangan kepercayaan diri. Remaja pria bisa frustasi da nada dalam kekecewaan, kemarahan, kekuatiran. Dalam suatu kasus seks bebas, seorang remaja pria yang pandai di sekolah akhirnya harus putus sekolah karena frustasi dan tidak percaya diri untuk menghadapi teman-teman, guru dan orang-orang di sekitarnya.
Mas Ian Rifati dan Ahmad Fathan Abidi dalam Project Psikologi Sosial menulis: Belum terselesainya tugas perkembangan pada masa anak-anak di fase perkembangan psikosexual, fase phallic, fase ini fokus kenikmatan pada genital. Dengan tugas perkembangan mengidentifikasi terhadap dewasa. Apabila tugas perkembangan ini belum terselesaikan maka akan mengakibatkan homoseksual, dan problem seksual lainnya.(www.researchgate.net)
3. Sosiologi
Pengetahuan atau ilmu tentang sifat, perilaku, dan perkembangan masyarakat; itulah yang disebutkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Persoalan seks bebas dalam masyarakat Indonesia termasuk dalam hal yang berat. Perilaku seks bebas bukanlah budaya Indonesia apalagi masyarakat Indonesia menganut keyakinan beragama.
Remaja yang terlibat dalam pergaulan bebas atau perilaku seks bebas akan mengalami tekanan dalam lingkungan masyarakat. Mereka tidak akan terbebas dari ‘hukuman’ masyarakat dan hal ini akan berlangsung lama. Dorothy Marx berpendapat: “Persoalan ini cukup berat. Tidak dapat dipandang enteng karena mempunyai ekor-ekor lainnya yang segera akan nyata; umapanya perubahan dalam hubungan keluarga, hubungan dekat pada masa lalu di mana anggota keluarga saling percaya satu terhadap yang lain – kini menjadi renggang. Mengapa demikian? Karena hubungan mereka diliputi oleh rasa curiga, cemas, khawatir, ragu-ragu, bimbang dan tidak lagi percaya. Tentu saja keluarga tersebut akan makin terjerumus dalam ketegangan-ketegangan rumah tangga karena hancurnya suasana sejahtera dan aman yang pernah dinikmati pada tahun-tahun yang lampau.(Dorothy I. Marx: Itu’Kan Boleh, hal. 62)
4. Agama
Agama mengajarkan kebaikan kepada setiap umatnya. Tidak ada agama yang mengajarkan atau menyetujui untuk berperilaku menyimpang, dalam hal ini kebebasan seks. Kehidupan seks hanya bisa dibenarkan didalam pernikahan yang sah. Hubungan seks hanya bisa terjadi karena adanya pernikahan atara seorang pria dan seorang wanita.
Didalam Alkitab ditulis tentang penciptaan manusia sebagai berikut: Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sbeba ia diambil dari laki-laki. Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Mereka keduanya telanjang, manusia dan istrinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.(Alkitab: Kitab Kejadian 2:21-25)
Sesungguhnya melihat pada penciptaan manusia, sangat jelas bahwa Allah mempersiapkan manusia pada waktu yang tepat untuk melakukan hubungan suami-istri. Hubungan seks hanya bisa dilakukan oleh suami-istri.
Kesimpulan :
Remaja harus hati-hati dalam bergaul. Harus bisa memilih teman yang mendatangkan manfaat atau mendorong/memotivasi untuk hal-hal yang positif.
Dalam 4 hal yang harus dipertimbangkan mengenai seks bebas dalam kehidupan remaja, maka sangat baik bagi remaja untuk:
1. Memutuskan tidak menjalin hubungan khusus dengan lawan jenis (pacaran) sampai usia yang tepat atau setelah selesai masa studi/kuliah. 2. Mengikuti kegiatan keagamaan sehingga terhindar dari perilaku yang menyimpang.
Part 15: Warung Kopi Klotok Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]
Part 16 : Alun – Alun Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]
Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]
Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]
Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]
Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,, begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]
Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]
Des 07, 2021
Kontak Kami
Apabila ada kebutuhan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.
Comment Closed: 4 Pertimbangan Masalah Seks Bebas dalam Masa Remaja
Sorry, comment are closed for this post.