Penulis : Rois Arifianto (Member KMO Alineaku)
”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” Itulah sabda Rosulullah SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah dan terdapat dalam kitab shahih muslim no hadits 783
Senada dengan hadits diatas, ada ungkapan menarik dalam Bahasa inggris “ Firs we make our habits and then our habits make us “. kebiasaan yang kita lakukan pada akhirnya akan membentuk diri kita.
Setiap orang tua pasti berkeinginan agar anaknya menjadi anak yang baik. Namun, perlu diketahui bahwa pola asuh dari orang tua bisa berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Hal tersebut sesuai dengan perkataan Rosulullah “ setiap anak lahir dalam keadaan suci, orang tua yang menyebabkan dia menjadi Nasrani atau Majusi “.
Maksud dari perkataan Nabi diatas adalah ibarat kertas yang masih kosong tulisan apa yang ada diatasnya adalah hasil dari coretan orang tuanya.
Agar tulisan dan coretan kertas kosong si anak berisi hal – hal yang baik, orang tua perlu mengajarkan kebiasaan yang baik semenjak dari kecil sesuai dengan hadits dan ungkapan pada awal tulisan.
Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua agar anak memiliki kebiasaan yang baik
- Memberi tahu manfaat sebuah aktivitas
Anak yang belum baligh akalnya belum sempurna, sehingga mereka belum bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Tugas orang tua untuk mengajarkan dan memberi tahu anak tentang boleh tidaknya melakukan sesuatu.
Semisal orang tua menginginkan agar anak selalu mencuci tangan sebelum makan, maka beritahukan manfaat cuci tangan kepada anak dan sampaikan bahaya atau resiko bila tidak memcuci tangan sebelum makan. Dengan mengetahui manfaat dan bahaya sebuah aktivitas diharapkan anak akan sukarela untuk mengerjakannya.
- Diberi contoh
anak suka meniru kebiasaan yang dilakukan oleh orang tuanya, oleh sebab itu berilah contoh kepada anak ketika menyuruhnya melakukan sesuatu. Misalnya kita memerintahkan agar si anak selalu sholat tepat pada watunya. Maka berikanlah contoh bahwa kita sebagai orang tua juga sholat tepat pada waktunya. Maka anak akan merasa ringan melaksanakannya karena ternyata orang tuanya juga mengerjakannya
- Membuat ceklist kegiatan
Membuat ceklist kegiatan bisa menjadi alat bantu untuk merutinkan kegiatan yang sudah terjadwal. Apabila si anak sudah mengerjakannya bisa diberi tanda ( v ) pada kolom sudah mengerjakan. Dengan ceklist diharapkan setiap kegiatan menjadi sebuah rutinitas dan pada akhirnya akan menjadi sebuah kebiasaan.
Misal, kebiasaan sholat wajib 5 waktu dari subuh sampai isak. Setelah mengerjakan sholat si anak mengisi cek list dengan tanda ( v ). Apabila dilakukan secara rutin maka insyaallah akan menjadi kebiasaan anak untuk melakukan sholat wajib lima waktu.
Orang tua perlu mengecek ceklis yang di isi oleh si anak sebagai bahan evalusi. Apabila banyak yang kosong maka perlu dicari penyebab dan solusi agar aktivitanya bisa rutin kembali
- Memberikan reward dan punishment
Reward bisa menjadi penyemangat anak yang berhasil melakukan aktivitas yang rutin. Misalnya anak berhasil mengerjakan sholat lima waktu secara berjamaah 7 hari berturut – turut maka orang tua menjanjikan untuk membelikan buku bacaan atau hadiah yang lain. Hadiah diharapkan menjadi motivasi bagi anak agar melakukan aktivitas kebaikan yang lain yang ada pada daftar ceklistnya.
Punismen juga perlu dilakukan dengan cara – cara yang mendidik. Misalnya menulis istighfar 10 kali apabila banyak cek list kegiatannya yang kosong, atau bersedekah dengan sekian rupiah dari uang jajan yang dimiliki apabila ceklist kegiatannya banyak yang kosong.
- Istiqomah
Apabila Langkah 1 – 4 dilakukan dengan istiqomah maka kebiasaan yang baik akan menjadi habits dari aanak kita.
Itulah beberapa Langkah yang bisa dilakukan untuk membentuk kebiasaan yang baik pada anak. Semoga bermanfaat.
“Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”
Comment Closed: 5 Cara Melatih Kebiasaan Baik Pada Anak
Sorry, comment are closed for this post.