KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Abaikan Mereka yang Buang Muka, Tetap Berikan Senyum Tulus dan Peluk Semesta Bersama Sang ESA

    Abaikan Mereka yang Buang Muka, Tetap Berikan Senyum Tulus dan Peluk Semesta Bersama Sang ESA

    BY 25 Agu 2024 Dilihat: 124 kali
    Abaikan Mereka yang Buang Muka, Tetap Berikan Senyum Tulus dan Peluk Semesta Bersama Sang ESA_alineaku

    Hari-hari ku yang cuma ngalor-ngidul, ngetan-ngulon alias mondar-mandir gak jelas ternyata memicu reaksi publik yang cukup luar biasa “bagi ku” hihihi. Pengangguran gabut yang tentu belum berpenghasilan ini keberadaannya meresahkan bagi sebagian manusia yang ku temui di sepanjang jalan ku menuju atau dari gubuk singgah ku.

     

    Semakin asyik ketika aku bertemu dengan beberapa manusia yang memalingkan muka, hal tersebut menuntut ku untuk tertawa geli di dalam hati “ngakak tapi ning batin sampai terpingkal-pingkal” hihihi, tapi saya tetap menjaga muka saya dengan senyum tulus dan sedikit menyapa untuk sekedar basa-basi, entah dimana letak kesalahan ku terhadap mereka, yang pasti aku pun sempatkan minta maaf kepadanya walau sama sekali tidak tahu letak kesalahan ku, semoga mereka dilembutkan hatinya. 

     

    Tapi hal tersebut lucu, manusia-manusia tersebut setiap kali berjumpa dengan saya selalu buang muka, pasang muka sinis nan kecut, dan mereka akan salah tingkah ketika melihat kedatangan ku, hihihi apa tampangku kayak macan lapar ya? Padahal Allah mengaruniai muka ku begitu lucu, botak, tongos dan menggemaskan, mengapa mereka tidak tertawa? Apakah masih kurang lucu? Batin ku ngelawak dengan diri ku hihihi. 

     

    Ku kasih senyum tulus dari kejauhan sampai dengan ku jabat tangan mereka, dengan uluk salam “tradisi Islam” yang mana dalam Islam dianjurkan untuk berjabat tangan dan mengucapkan Salam terlebih ketika bertemu sesama pemeluk Islam, alangkah romantisnya ketika cinta berbalas, bersambut, bersaut cinta, romantisme kehidupan muslim yang didambakan setiap insan. Semoga romantisme itu mampu terwujud, mereka yang membuang muka beralih memeluk, dan mereka yang memeluk akan terus memeluk. 

     

    Abaikan perkara itu, belajar sabar dan tetap senyum kepada mereka adalah satu bentuk ibadah, demikian yang pernah aku dengar dari loteng rumah ku kala ba’da subuh sembari menunggu matahari terbit, kuliah subuh kala itu terus aku ingat dan mencoba untuk terus berusaha menerapkan apa yang sudah aku ketahui, walau belum bisa maksimal. 

     

    Aku sangat sadar diri bahwa tulisan ini sangat tidak bermutu, harusnya aku malu untuk menayangkan, tapi ini bagian dari latihan ku untuk memulai menulis, aku ketik ini sehabis ziarah kubur mbah-mbah ku, rutinitas setiap kamis sore nyekar. Aku tunda sejenak ku simpan, karena maghrib untuk berbuka puasa, seusai berbuka saya gosok gigi dan berwudhu, kemudian ini aku lanjut satu paragraf ini. Aku rasa bodo amat dengan ketidak mutuan tulisan ini, ini bagian dari diri yang harus ku lewati. Lagi-lagi terima kasih yang berkenan membaca, semoga ada sejentik manfaat, berhubung waktu sudah menunjukkan pukul 18:18, sampai disini aku akhiri, terima kasih. Barokalloh

     

    Ini adalah latihan menulis ku yang ketiga kali, masih ku tulis pada tanggal 08 Juni 2023. Berikut link kompasiana saya; https://www.kompasiana.com/nagariamerta5892

     

     

    Kreator : Chafid Marzuki

    Bagikan ke

    Comment Closed: Abaikan Mereka yang Buang Muka, Tetap Berikan Senyum Tulus dan Peluk Semesta Bersama Sang ESA

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021