KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Ada Belajar di Balik Mudik

    Ada Belajar di Balik Mudik

    BY 12 Des 2024 Dilihat: 295 kali
    Ada Belajar di Balik Mudik_alineaku

    Siapa yang tidak mengenal kata mudik? Mudik merupakan sebuah tradisi di Indonesia saat hari raya menjelang. Waktu kecil hingga usia SD aku melakukan perjalanan mudik ke rumah kakek dan nenek, meski kami sama-sama tinggal di kota yang sama, yaitu Bandung. Setelah kakek dan nenek tiada, aku mudik ke rumah orang tua karena saat itu aku berkuliah di Kota Bogor. Dan setelah menikah hingga aku memiliki dua orang anak, tradisi tersebut masih kami lakukan.

    Tahukah kamu? Di balik setiap perjalanan, pasti terselip sebuah kata yang Namanya “pembelajaran”, tak terkecuali saat mudik. Kali ini aku ingin bercerita “pembelajaran” yang dapat dilakukan bersama anak-anak saat mudik. 

    Kampung halamanku adalah Bandung, sedangkan kampung halaman suami adalah Klaten. Wah, berbeda kota dan berbeda provinsi ya. Biasanya tujuan kami mudik adalah kedua kampung halaman tersebut, dengan rute Bandung dulu lalu ke Klaten dan sebaliknya. Atau terkadang bergantian tujuan mudik setiap tahunnya sesuai kesepakatan. “Bergantian” dan “membuat kesepakatan bersama” merupakan pembelajaran buat kami dan anak-anak. Armada transportasi umum adalah pilihan kami saat mudik. Bus malam, bus antar kota, atau kereta api. Dari armada itu anak-anak bisa mengenal jenis-jenis kendaraan umum, ciri-ciri, karakteristik, cara membeli tiket, bisa berlatih antri menaiki kendaraan, bahkan berlatih bersabar saat menunggu keberangkatan. 

    Lantas pembelajaran apa lagi yang bisa didapat dari mudik atau perjalanan keluarga lainnya? 

    Kemandirian anak-anak dapat dilatih saat persiapan keberangkatan. Saat anakku berusia sekitar 6 tahun, ia sudah mulai dibiasakan menyiapkan barang yang akan dibawa. Mereka sudah berlatih membawa tas sendiri untuk kemudian bertanggung jawab dengan tas tersebut, baik saat akan naik kendaraan maupun selama di kendaraan. Seringkali beberapa keluarga atau teman memberi saran, “Kenapa nggak bawa satu koper besar saja sekalian, biar praktis?” Hal itu tidak salah, itu pun kami lakukan untuk barang-barang tertentu atau saat-saat tertentu. Tapi aku dan suami memiliki misi yang lain yaitu mengasah kemandirian dan tanggung jawab anak-anak. Kami yakin, hal itu akan berguna untuk masa depan mereka. 

    Keluarga adalah kelompok sosial terkecil di masyarakat. Sebuah kelompok identik dengan kerja sama dan saling mendukung untuk mencapai tujuan. Keduanya sangat mungkin terbangun saat perjalanan mudik. Sebagai orang tua kita bisa memberikan contoh bagaimana saling mengingatkan menjaga kebersihan, saling membantu dan bekerjasama menghitung tas yang dibawa, ayah menjaga adik saat ibu dan kakak ke toilet, dan lain sebagainya. 

    Selama mudik, orang tua bisa memupuk nilai toleransi, menjaga kebersihan, tidak merusak properti dan lain sebagainya.

    Teman-teman pembaca, pasti juga memiliki pengalaman untuk memberikan pembelajaran bermakna untuk anak-anaknya. Setiap orang tua memiliki cara yang beragam. Bagaimanapun, pastinya semua cara yang dilakukan untuk kebaikan anak-anak di masa depan. Jangan lupa, tetap bersenang-senang ya saat mudik, dan berikan apresiasi atas perilaku baik yang sudah anak-anak lakukan selama mudik.

     

     

    Kreator : Tina Sugiharti

    Bagikan ke

    Comment Closed: Ada Belajar di Balik Mudik

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021