KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Adakah itu Bukti Cintamu atau Kecewamu

    Adakah itu Bukti Cintamu atau Kecewamu

    BY 23 Des 2022 Dilihat: 174 kali

    Oleh Irma Muthiah Saleh

    Miris, prihatin, sedih, itu mungkin sederet respon ketika membaca atau mendengar berita tentang fenomena seorang  ibu mengambil langkah pintas mengakhiri hidup bersama buah hatinya. Tidak sekali dua kali kita mendengar berita sejenis yang sungguh diluar nalar. Tapi itu fakta yang terjadi.  

           Berbagai fakta terungkap dan disimpulkan oleh pihak kepolisian terkait motif dari peristiwa-peristiwa tersebut. Ada karena depresi dengan kondisi ekonomi yang kian menjerat, ada karena terlilit utang, ada yang karena malu dengan ulah sang anak. 

           Terlepas dari apapun motifnya sungguh membunuh dan bunuh diri adalah perbuatan keji yang dilarang dalam agama. 

    Allah Subhanahu Wa ta’ala melarang pembunuhan sebagaimana dalam Qur’an surat Al Isra’ ayat 33 yang berbunyi: 

    وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّۗ وَمَنْ قُتِلَ مَظْلُوْمًا فَقَدْ جَعَلْنَا لِوَلِيِّهٖ سُلْطٰنًا فَلَا يُسْرِفْ فِّى الْقَتْلِۗ اِنَّهٗ كَانَ مَنْصُوْرًا

    Artinya: “Dan janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah (membunuhnya), kecuali dengan suatu alasan yang benar. Dan barang siapa dibunuh secara dzalim maka sungguh Kami telah memberi kekuasaan kepada walinya tetapi janganlah walinya itu melampaui batas dalam pembunuhan. Sesungguhnya dia adalah orang yang mendapatkan pertolongan.

           Selanjutnya dalam Qur’an surah An Nisa ayat 29, Allah Subhana Wa ta’ala berfirman terkait dengan bunuh diri yang bunyinya:

    يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِّنْكُمْ ۗ وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا

    artinya “Wahai orang-orang beriman janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” 

           Ketika menghadapi masalah dalam hidup maka disitulah kita dituntut untuk bersabar. Bersabar dan berdo’a serta tidak pernah berhenti untuk terus berikhtiar adalah solusi bagi seseorang dalam menghadapi berbagai kesulitan-kesulitan hidup. Tugas kita hanya berusaha dan berdo’a urusan hasil adalah hak mutlak Allah Subhanahu Wa ta’ala. 

          Maka ketika sudah berusaha dan belum membuahkan hasil, sikap kita sebagai orang beriman adalah sabar. Bersikap putus asa, kecewa dan berujung pada tingkat stress bahkan depresi adalah sikap yang hanya akan merusak diri bahkan tidak tertutup kemungkinan mengarah kepada hal-hal negatif. Apa yang dilakukan oleh seorang ibu yang tega menghabisi nyawa anaknya adalah buah dari gagalnya sang ibu dalam menerima kenyataan hidup yang dialami. 

          Lebih parah lagi pada kasus yang secara sadar membunuh anaknya dan kemudian bunuh diri. Apakah itu wujud cintanya pada sang anak sehingga memutuskan  ikut bersamanya. Sulit untuk menyatakan iya. Ketika seorang ibu mencintai anaknya maka dia tidak akan mengambil langkah pintas bunuh diri dan membunuh anaknya. Sebaliknya dia akan berjuang dengan keras untuk dapat mengantarkan anaknya menjadi orang-orang yang berhasil baik dunianya apalagi akhiratnya. 

          Betapa banyak orang tua tunggal atau singel parent berhasil mengantarkan anaknya menjadi orang-orang yang sukses. Menjadi orang-orang yang berhasil secara ekonomi dan tidak ketinggalan masalah akhiratnya. Menjadi pengusaha yang dermawan, menjadi pejabat-pejabat yang jujur, menjadi pemimpin-pemimpin yang adil dan banyak lagi sektor-sektor kehidupan yang diisi oleh orang-orang sukses. Mereka adalah didikan para ibu-ibu yang hebat. 

          Maka kerasnya perjuangan hidup, beratnya tanggungan bukanlah menjadi alasan untuk kita berputus asa lantas mengambil langkah pintas. Langkah pintas yang sudah pasti salah dengan mengakhiri hidup. Betapapun beratnya beban yang dipikul, betapapun sulitnya engkau bertahan dengan himpitan ekonomi yang kian menyesakkan, tetaplah bertahan wahai para ibu. Tetaplah bersabar sebagai wujud cintamu kepada sang buah hati. Jangan engkau patahkan langkahnya dengan kekonyolan tindakanmu karena sungguh itu bukanlah wujud cintamu kepadanya. Bisa jadi itu adalah wujud kecewamu yang engkau balut dengan dalih cinta.

     

          Bangkit dan bersabarlah wahai para ibu karena sungguh Allah Subhanahu Wa ta’ala bersama dengan orang-orang yang bersabar.

    Bagikan ke

    Comment Closed: Adakah itu Bukti Cintamu atau Kecewamu

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021