KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Aisyah Nur Ma’wa

    Aisyah Nur Ma’wa

    BY 08 Des 2022 Dilihat: 278 kali

    Penulis : Mariyanti (Member KMO Alineaku)

     Hampir sebulan rasanya tiada berkabar dengan Fitri, adikku itu yang di pulau sebrang, tepatnya di Malaysia. Sebagai seorang istri dia yang begitu lebih bijak dan lebih terampil dariku. Adikku Fitri, ibu dari 4 orang anak . Dua sudah remaja, dua lagi masih di Sekolah Dasar. Aku merasa mengurus suami dan  4 orang anak tentu sudah sibuk sekali. Tapi dia masih sempat menerima pesanan jahitan pakaian tempahan. Jahitan tak pernah sepi apalagi kosong. Selalu ada bahan-bahan baju bertumpuk menunggu untuk dijahit, apalagi menjelang Hari Raya. 

     Tak lama selang dari aku berfikir, kulihat halaman WA digrup, suami adikku itu, Saiful namanya mengirimkan selfy dirinya dengan latar belakang adikku yang sedang menggendong seorang anak bayi, dibawah fotonya terurai sapaan, kata-kata kabar dengan harapan dan doa-doanya. 

    “Assalamualaikum, doakan anak bungsu kami ini sihat-sihat ya.. Dan dipermudahkan segala urusannya. Ya… Allah panjangkanlah umur anak kami ini,  terangilah hatinya, teguhkanlah imannya, baguskanlah amal perbuatannya, lapangkanlah rizkinya , dekatkanlah menuju kebaikan, jauhkan dari keburukan… Ya.. Allah.. kabulkanlah doa kami agar anak kami menjadi anak yang shalih dan shaliha yang senantiasa taat padaMu dan berbakti kepada orang tua.. Amiin.. “

    Demikian serentetan doa yang ditulis adik ipar, suami adikku. Agak terperanjat, tapi segera saja kujawab, “Wa’alaikumusalam……”          

    “MasyaAllah”..,.                                           “Aamiin…”                                                “Laki ke.. ”  (tanyaku lagi). Sungguh tidak menyangka, ternyata baru lahiran, punya beby baru, belakangan ini kabarnya selalu sibuk menyelesaikan jahitan baju- baju tempahan orang. “Tak tau kalau ada isi,  tetiba aja udah lahir ” kataku. 

    Dikirim nya lagi foto bayi tanpa baju, diruangan khusus, dengan selang dimulut dan hidungnya. “Doakan ya..  semoga sihat-sihat ,” katanya. Nyesek… Langsung kujawab , “amiin… “.             “Perempuan… “. Jawabnya lagi.  “Surprise… “. ” Sengaja tak beri kabar kalau dah ada isi, ” Katanya lagi.. 

    وعلىكم السلام “

    ورحمه الله وبركاته

    الحمدالله

    بارك الله فيكم

    Aamiin ya.. Rabbal Alamiin.. ”  (Kata-kata stiker dariku) . 

    Kutanya lagi, “kenapa ada selang dimulut?, sangat khatir rasanya, ku iringi tanyaku dengan doa, “sehat-sehat ya..   anak, ibu dan ayahnya juga… 

    “Menyusunya pakai tiube” , sangat kecil babynya ” jawabnya, menjelaskan selang yang ada dimulut. 

    Masih bingung aku dan masih kaget,  “ih gitu ya.. nampak sehat, ndut, jawabku. ” Lahirnya 1,8, ” ucapnya lagi. 

    “Ya, Allah,.. Semaanggaat,, ” 

    “Amiin, ” katanya.. 

    Keluarga yang lainpun memberi perhatian dengan kata-kata penyemangat disertai dengan segala doa keberkahan . 

    Masih dalam kekagetanku habis magrib waktu itu, masih belum isya, segera ku videocall  ingin memastikan keadaan mereka baik-baik saja. Adek ipar yang angkat telpon, ternyata dia baru pulang dari RS. Wajahnya tampak bahagia dan sehat. “Sudah kak, saya sudah bagi nomber di grup, itu no fit yang baru. Setelah menutup pembicaraan, segera sambung ke no adikku yang masih di RS, untuk langsung menanyakan kabar dan memastikan bibunya dalam keadaan baik-baik saja. Alhamdulillah adikku baik-baik saja, tampak sehat, hanya bayi yang perlu perawatan khusus itu yang masih mengganjal perasaan ini, cemas sekali rasanya anak bayi baru lahir berada di ICU. Terus memberi semangat dan doa pada adikku itu, karena sudah seminggu rupanyanya ” bosan” katanya. Ialah, “sabar, semoga segera sehat baby bisa cepat balek kerumah “.

    Satu minggu berselang, hampir setiap hari aku video call, kami saling berkabar, sudah tampak lebih segar wajah adikku, ” Jadi siapa nama bayinya? ” tanyaku. “Aisyah Nur Ma’wa katanya. ” Bagus namanya cantik, kataku. “Itu nama istri Rasulullah, ada lagunya”:… “ia.. ” . Kulantunkan sebaria syairnya berulang-ulang, kamipun tertawa karena tidak hafal. 

    Menerawang fikiran ini mendengar nama Ma’wa, mengingatkan pada suatu tempat yang begitu menakjubkan. Ia nama sebuah surga ditingkatkan empat. Syurga Ma’wa yang diciptakan Allah dari jambrud hijau, diperuntukkan bagi orang-orang shalih, tempat hambanya yang bertaqwa, seperti dijelaskan dalam surah An-Najm ayat 15 ,

    عِندَ هَا جَنَّهُ ا لمَٱْوى 

    ‘Indaha jannatulma’waa. 

    Yang artinya, didekatnya ada syurga tempat tinggal. Tempat para hambanya yang bertaqwa, beramal shalih, menahan nafsu dan meyakini kebesaran AllahSubhana Wata Ala. Dikatakan juga dalm sura As-Sajdah ayat 19

    اَمَّا الَّذِ ينَ أمَنُوا وَعَمِلُواالصّلِحتِ فَلَهُمْ جَنّت المَٱْوى نُزُلا بماَ كانوا يَعْمَلُون

          Yang artinya: adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka akan mendapat surga-surga tempat kediaman, sebagai pahala atas apa yang telah mereka kerjakan. 

          Surga Ma’wa itu juga sebagai tempat tinggal jibril dan malaikat lainnya. 

          Dalam harap cemas adikku boleh pulang kerumah,  sementara baby Aisyah masih harus di ICU. Telah hampir sebulan barulah ibunya boleh ikut merawat baby di RS. Belajar menyusu ASi, beberapa hari kemudian baru boleh pulang. 

          Alhamdulillah, bayinya dah sehat tampak tambah cantik, hatiku lega.. Semoga cantik akhlaknya, kelak mendapat tempat tinggal yang cantik di surga Allah Surga Ma’wa.. Ajak kami, orang tua dan saudaramu yang nak.. 

    19 November 2022

    Dalam, curahan rahmat Allah, dengan genangan air. Kota Batang Kuis. 


    “Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”

    Bagikan ke

    Comment Closed: Aisyah Nur Ma’wa

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021