KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » AKHIRNYA AKU MENEMUKAN MU

    AKHIRNYA AKU MENEMUKAN MU

    BY 25 Agu 2024 Dilihat: 100 kali
    KAMU KAPAN_alineaku

    ‘Mas, liat dompet yaya kah? ‘ Chat wa ku kepada suami ku di pagi ini. Rasa tidak sabar di hati dengan slow respon dari suami ku. Aku pun mencoba untuk menelpon langsung, namun sia-sia, tidak diangkat. 

    Aku pun tidak menyerah, mulai mencari kesana kemari. Segala tumpukan kain, barang-barang di obrak-abrik. Padahal traffic schedule pagi itu padat merayap. Dikejar dateline , dan jam tayang pagi ini juga tinggi. 

    Ada perasaan khawatir begitu teramat sangat, bukan karena dompetnya, tapi karena isi di dalam dompet. Ada kartu identitas diri, kartu BPJS, dan beberapa kartu hutang, jika sampai tercecer membahayakan dunia liburan ku di kota orang. 

    Selain kartu-kartu pribadi, ada juga beberapa lembar kertas merah, hidup dan mati ketika di tanggal yang terkenal dengan bulan tua apalagi di perantauan kota orang. 

    Jika semakin membayangkan ketakutan itu maka semakin mual berasa perutku. Maklumlah penderita gangguan lambung , paling tidak bisa ketika di press untuk berpikir keras apalagi dipenuhi dengan kecemasan. 

    Ku lihat kembali gawai ku, belum juga ada balasan dari suami ku. Ku cecar wa suami ku kembali dengan beberapa pertanyaan lagi, ‘ Tadi pagi sewaktu yaya pulang dari warung ada liat yaya bawa dompet gak mas? ‘

    ‘ping ‘

    ‘ping’

    ‘Ping’

    (Centang dua  pikir ku, dan akhirnya centang biru 🔵) 

    Tak lepas pandanganku dari gawai, ketika di Wall wa ku tertera ‘ sedang mengetik’. Dalam hati ku ‘semoga berita gembira, berita gembira’. Dan akhirnya penantianku berakhir dengan berita sedikit melapangkan dadaku. ‘Ada’. Begitu isi tulisan wa dari suami ku. Mungkin begitu lah para lelaki, paling irit dalam kalimat. ‘Ah sudah’ lah pikir ku, ‘yang penting dompet ku tidak tercecer, sekarang waktunya mencari kembali. ‘

    Semakin menggila lah aku di pagi ini, semua barang, dari sudut di setiap ruangan ku bongkar, aku mencoba untuk lebih berpikir tenang agar tidak menggila juga pandangan ku . 

    Kembali ku coba tarik nafas panjang diikuti dengan syair istighfar yang ku lontarkan, mohon ampunan atas khilaf ku. Kubangunkan remaja putriku yang masih tertidur di atas tikar. Sialnya, tak dihiraukan pula perintah ku. Ini membuat ku makin tidak bisa berpikir jernih, mulai tambah ruwet pikiran ini. 

    ‘ Tenang, tenang, tenang ‘ pikirku. Dimensi waktu kian bergeser beberapa derajat ke depan. Dengan sekali putaran 360 derajat menghasilkan pergeseran dimensi waktu 1 jam lamanya. Dan setiap 1 jam itu menghasilkan atau bisa melenyapkan satu kisah dan atau beberapa kisah. 

    ‘ Dimana lah dompet ku itu ya Allah ‘ keluh ku. Ku lirik lagi jam di gawai ku, pukul 8 pagi. Harusnya jam segini aku sudah siap masak, ini masih mau belanja ke warung, tertunda karena dompet semata wayangku tercecer entah dimana. 

    Duduk sejenak, ku ingat-ingat lagi dimana kuletakkan dompet pink ku itu. Ku berjalan ke arah dapur, ku ambil segelas air putih, duduk tenang dan meminumnya. 

    Kembali ku langkah kan kaki di awali dari pintu masuk rumah, menuju kamar tidur di bagian gantungan pakaian, ku perhatikan satu persatu pakaian yg tergantung, ku kibas-kibaskan pakaian, tak ada satupun yang terhempas dari pakaian. Ku lanjutkan di box pakaian, bagian di atas tutup box, ku leraikan tumpukan barang- barang, tak juga ku temukan. Sekarang menuju ke dapur, kucari perlahan, di atas rak telur, rak piring, tempat penyimpanan bumbu dapur kering, juga tak satupun ku temukan dompet ku. Semakin pusing kepala ku, hingga ku ucapkan ‘ aduh bodohnya aku, bodohnya aku ‘ dengan perasaan kesal banget. 

    Karena rasa lelah, duduk lah aku di dalam kamar tidur ku tepat di depan box yang terbuka dan masih berserakan. Sementara pakaian di dalam box tak satupun aku sentuh untuk diserahkan, karena aku percaya, tak mungkinlah ku letakan dompet itu di dalam box. 

    Lama ku tatap box di hadapanku itu dengan perasaan kesal, panik, tak karuan berasa. Ku pungut sebuah benda di atas tumpukan pakaian di dalam box dan melangkah menuju remaja putri ku. Masih dengan perasaan dongkol, aku membangunkan putriku. “Bangun.. bangun, bantu ibu mencari dompet ibu” sambil ku goyang-goyangkan tubuhnya. 

    Kembali aku berjalan mondar-mandir di dalam rumah tanpa tujuan jelas, yang ada hanya kepanikan dan rasa kesal. Tanpa aku sadari, apa yang ku lakukan sedari tadi diperhatikan oleh putriku. 

    “Ibu, berhenti ibu “ ucap Nina yang tak terlalu jelas ku dengar. Aku masih mondar-mandir dan mengomel tak karuan. Ku ingat-ingat dimana lah ku letakan dompetku itu. 

    “ Akhirnya.. Ku menemukan mu.. uuu, saat hati ini berasa lelah. “ lirik yang dinyanyikan Nina membuat aku berhenti. Ku dekati Nina dan bersiap dengan sebuah sapu. Ketika sapu yang ku pegang melayang di udara tepat bagian kaki Nina, Nina pun menjerit “ Ibu, mau apa?  Ibu mencari dompet ibu kan? “ . Aku hanya menganggukan kepala ku. 

    Melihat anggukan kepala ku, Nina memegang tangan kiriku dan menunjukan tepat di hadapan wajahku dan berucap “ Ini apa yang sedari tadi ibu genggam? “.

    “Astagfirullah, ternyata dari tadi ada di genggaman ibu ternyata”. Ku hempaskan sapu yang ada di genggaman tangan kananku dan memeluk Nina sambil tertawa . Sangkin gembiranya aku dan Nina pun bernyanyi bersama “ Akhirnya ku menemukanmu.. uuu “.

     

     

    Kreator : Noer maya

    Bagikan ke

    Comment Closed: AKHIRNYA AKU MENEMUKAN MU

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021