Semilir angin Januari yang berhembus melewati celah ventilasi menerpa wajahku. Kusibak selimut dan beranjak bangun. Hari ini kamis tanggal 2 Januari adalah hari pertama sekolah setelah libur pada semester satu. Bergegas aku ke kamar mandi untuk berwudhu.
“Pukul 05.15,“ gumamku.
Setelah menunaikan shalat subuh dan membereskan perlengkapan sholat sekaligus tempat tidurku, aku berjalan menuju lemari dan mengeluarkan pakaian seragam sekolah dan kelengkapan lainnya. Saat ini hatiku penuh terisi angan-angan akan berjumpa, bersua dan berbagi cerita dengan teman-teman setelah sekian hari kami berlibur.
Aku keluar dari kamar dengan pakaian seragamku, kulihat adikku yang saat ini duduk di kelas tiga sudah duduk di meja makan.
“Sarapan dulu, Nak,” kata Ibu.
“Iya, Bu,” kata kami hampir bersamaan.
“Sudah dipersiapkan alat tulisnya, Kak, Dek,” tanya Ibu lagi.
“Iya, Bu, “ Jawabku.
“Aku bingung bawa buku apa, belum tahu hari ini belajar apa,” jawab adikku.
“Bawa buku kosong saja dulu, Dek,” usul ibu.
“Iya, Bu,” jawab adikku.
Setelah kami menyelesaikan sarapan, menyalami ibu dan ayah, kami siap berangkat ke sekolah. Ojon alias ojek online sudah menunggu.
Bel sekolah dibunyikan pukul 07.00 kami masih punya waktu 15 menit untuk berbagi cerita. Libur panjang yang sangat luar biasa sudah aku lalui. Selama dua pekan kami liburan tentunya banyak cerita berbeda dari kami, ada yang berlibur ke tempat nenek, di rumah saja dan ada yang rekreasi di Pantai.
“ Adel, cerita dong tentang liburan kamu kali ini!”
“ aku dan mamaku tidak kemana-mana, engkau tahu kan saat sekolah aku harus check up,” cerita Adel memulai.
“ Oh iya, jadi hasilnya bagaimana,” tanyaku lagi.
“Alhamdulillah, benda yang aku telan berupa jarum pentul sudah tidak ada lagi, jadi operasi untuk mengeluarkan benda tersebut tidak dilakukan,” jelas Adel.
“ Kalau kamu liburan kemana? ”
“ Aku ke tempat nenek.”
“ Wah, pasti seru.”
“ Iya, Libur panjang yang sangat luar biasa sudah aku lalui.”
“ Cerita dong, “ pinta Adel kepadaku.
Aku baru akan bercerita bel sekolah sudah berbunyi, kami menuju halaman sekolah guna melaksanakan apel pagi.
Pengarahan kali ini disampaikan oleh pak Taslim guru piket yang bertugas di hari senin ini. Beliau menyampaikan untuk awal masuk di jam pertama Pelajaran kami diminta membersihkan masing-masing kelas kami, nanti pada jam Pelajaran kedua aktivitas di dalam kelas disampaikan oleh wali kelas masing-masing.***
“ Selamat pagi anak-anak,” sapa bu Indar wali kelas kami Ketika sudah berada di dalam kelas.
“ Pagi bu Guru,” jawab kami serentak.
“ Baiklah, mengawali kegiatan belajar kalian hari ini, Ibu ingin kalian menuliskan atau bercerita dalam bentuk tulisan pengalaman yang sudah kalian lalui saat liburan sekolah.”
“ Baik bu.”
“ Tema yang akan kalian tulis adalah pengalaman liburan, Adapun judul tulisan kalian tergantung dari pengalaman yang kalian saat liburan.”
Mulailah kami mempersiapkan berbagai peralatan tulis menulis dan mulai beraktivitas. Kami tidak saling melirik atau berdiskusi sepeerti saat kami mengerjakan tugas Pelajaran, kami fokus pada tulisan kami yang tentunya berbeda-beda cerita.
Ibu guru memberi kami waktu dua jam Pelajaran untuk menyelesaikan tulisan kami yang berarti satu jam sepuluh menit pada jam dinding.***
Tibalah kami menunggu giliran untuk membacakan hasil karangan berdasarkan pengalaman saat liburan sekolah.
Aku mulai dengan cerita saat kami sekeluarga pulang ke kampung tempat kakek dan nenek, di kampung semua keluarga berkumpul baik yang datang dari jauh maupun yang tinggal berdekatan dengan kakek dan nenek. Beberapa sepupuku yang hampir sebaya dengan usianya berkeliling di sekitar belakang rumah nenek yang memang masih banyak pohon macam hutan kecil.
Hari pertama kami masih berembuk untuk meminta izin ke kakek dan nenek juga ke orangtua kami masing-masing. Kami mendapatkan izin dengan catatan sore sebelum masuk magrib kami sudah ada di rumah, saat itu juga kami mulai mempersiapkan bekal yang nanti akan dibawa. Dengan jarak dua kilometer kami berjalan dan menemukan aliran sungai yang tidak terlalu dalam tanpa ada aba-aba kami pun mulai membuka baju dan menceburkan diri di air Sungai tersebut. Sore hari seperti janji kami ke kakek sore sebelum magrib kami sudah di rumah.
“ Besok kita kesana lagi tapi bagaimana kalau kita pergi memancing, siapa tau kita nanti dapat banyak ikan di sana, di sana kan masih jarang orang memancing dan memasang pukat apalagi nyetrum dan memasang racun ikan.”
“ Benar juga ya… sudah gimana kalau besok kita mancing sekalian di hutan tempat kemarin,” sahut Rangga menyetujui usulanku.
Singkat cerita selama lima hari berturut-turut kami melakukan petualangan di hutan, selain memancing ikan kami juga menjelajahi hutan kecil yang ada di belakang rumah kakek dan nenek sungguh pengalaman yang tidak pernah aku lakukan sebelumnya saat liburan sekolah tiba.
Cerita aku tutup dengan menuliskan libur panjang yang sangat luar biasa.
Begitulah hari pertama sekolah, kami berbagi cerita melalui tulisan. Dan satu perubahan padaku adalah aku jadi pecinta petualangan. ****
Kreator : Indarwati suhariati Ningsi
Comment Closed: Aku Pecinta Petualangan
Sorry, comment are closed for this post.