KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Aku yang Ndeso dan Kampungan

    Aku yang Ndeso dan Kampungan

    BY 25 Agu 2024 Dilihat: 17 kali
    Aku yang Ndeso dan Kampungan_alineaku

    Judul tersebut memang benar adanya, jadi jika seseorang mengata-ngatai aku dengan kata “dasar Ndeso, dasar Kampungan”, kata-kata yang dilontarkan terhadap ku justru sangat akurat, valid dan kredibel. Tentu aku justru bangga dengan kata-kata itu yang dilontarkan untuk ku. 

     

    Maaf jika ungkapan ku terlalu frontal, karena aku bukan penulis, aku belum bisa menulis dan aku lagi proses awal belajar menulis, seterusnya aku akan belajar menulis dengan baik, terlebih kaidah penulisan dan bahasa yang aku gunakan masih banyak tidak sopannya, ya beginilah aku yang katanya menulis itu harus “Jujur”, ini bentuk kejujuran hati ku dalam memulai sebuah tulisan.

     

    Tulisan ku baru hitungan berapa kata, bukan hitungan lembar atau halaman atau bahkan berapa judul buku-buku yang sudah dimuat bahkan terbit dan populer di percetakan, kalo masuk gramed cetakannya ada di meja khusus yang exclusive. Hihihi, tulisan ku yang belum juga sampai seumur jagung ini tentu banyak salah, jadi mohon di maklum banyak tidak sopannya, mohon juga kritik dan sarannya untuk terus membenahi tulisan ku dan meng-upgrade kapabilitas diri ku. Tentu aku akan sangat bahagia akan hal tersebut, kala secuil tulisan ku yang tak bermutu ini yang pertama aku tayangkan sudah dilihat oleh 10 orang, aku merasa bahagia bercampur gemas dan melucu dengan diri ku. Aku ucapkan terima kasih dengan sepenuh hati untuk para pembaca pertama pada tulisan ku yang pertama, I love you. 

     

    Saben pagi saya jalan melewati jalan Setapak di tengah pesawahan untuk pulang atau menuju gubuk ku, walau selalu sama, tapi setiap waktunya ku temukan hal yang berbeda, dari mulai petani yang aku temui, tumbuhan padi yang mulai ditanam, rumput liar yang sedang diambil wong ngarit alias pencari rumput, semuanya berubah-ubah setiap waktunya, bahkan langit dengan Sinar jingga mentari pagi yang sangat anggun, pun angin sepoi-sepoi yang membisikkan salam sejahtera untuk semesta raya.

     

    Semua nampak indah ya dalam bayangan? Hihihi pada kenyataannya terkadang tumbuhan berduri tumbuh subur di jalan setapak ku, tak jarang juga kaki ini mengidaknya alias menginjak duri itu. Japet selen alias alas kaki bodhol tidak dapat menahan runcingnya duri itu, hingga duri menyeplos alias nancap di kaki ku, berdarah memang walau sedikit, ya dan hal tersebut sudah menjadi hal yang biasa bagi ku, “ah lukanya gak seberapa” gumamku dalam hati. 

     

    Aku menulis ini sambil membaca bukunya kang Ngainun Naim, bukunya yang belum selesai kubaca sudah memprovokasi diri ini untuk masuk ke web www.kompasiana.com ini, mulanya penasaran juga dengan web ini karena baca bukunya kang Ngainun Naim, iseng-iseng bikin akun dan langsung nulis semau ku, terserah mau ada yang baca alhamdulillah, tidak ya alhamdulillah, yang pasti terima kasih kang Ngainun Naim. Mohon maaf tulisan ku sangat buruk. Aku terbiasa memegang sabit dan golok/parang untuk merumput dan mencari kayu, bukan Pena yang selalu aku pegang, apalagi komputer/laptop, hape saja harus sambil di charge. Kata kang Ngainun Naim “Perjuangan” ya beginilah perjuangan ku, memaksimalkan alat yang aku miliki, aku tidak tinggal diam dalam keterbatasan. Aku Bisa, Desaku Mendunia. Barokalloh  

     

    Ini adalah latihan menulis ku yang kedua kali, dan selalu langsung aku tulis di kompasiana karena keterbatasan alat. Saya hanya menggunakan hape jadul yang harus sambil di cas agar bisa bertahan hidup dan tidak bisa menyimpan banyak file karena memory yang kecil, sehingga notif “memori penuh” selalu muncul ketika penyimpanan file telah melebihi ruang simpan. Inisiatif ku untuk tetap bisa belajar menulis yakni dengan langsung menulis di laman kompasiana dan langsung menatangkannya. Berikut link kompasiana saya; https://www.kompasiana.com/nagariamerta5892

     

     

    Kreator : Chafid Marzuki

    Bagikan ke

    Comment Closed: Aku yang Ndeso dan Kampungan

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021