Hari ini 12 Juni 2023 pukul 16:04. Ahhhh… Aku kok rasanya masih ingin bercerita tentang berangkat ngaji selapanan minggu pon kemarin. Ada part lucu nan menohok yang belum sempat aku ceritakan.
Kemarin ngaji selapanan kami berangkat rombongan naik mobil doplak alias pickup. Aku naik didepan bersama dengan Simbok ku, beberapa sudah naik di belakang, beberapa masih menunggu di pertigaan depan, tak lama mobil jalan keluar. Nah betapa tidak lucu nan menohok ketika salah-satu orang yang turut menunggu di depan gang pertigaan adalah orang yang hobi buang muka ketika ketemu aku, hihihi.
Kejadian itu tentu membuat ku senyum-senyum sendiri, aku liat dia sudah dari beberapa meter, dia belum menoleh, masih asyik ngobrol dengan rekan lainnya masih sambil ketawa-ketawa, dan “JrengJreng!!!!” begitu dia menoleh tepat tatap muka dengan ku, hahaha. Aku terus menatapnya dengan penuh senyum yang insyaAllah tulus. Seketika dari dia ketawa langsung menyuramkan mukanya, mau buang muka malah salah tingkah, hihihi batin ku selalu berbisik “kasihan dia”. Walau aku tidak tahu dimana letak salahku, aku terus menatap mata beliau dengan penuh senyum, sampai aku bisa melihat senyumnya. Hehehe kejam aku ya?
Beberapa menit 10an menit aku terus menatap beliau, sampai akhirnya keluar sedikit senyum malu dari bibirnya dengan dihiasi muka salah tingkah tapi mulai tulus tersenyum kepada ku, sampai di tempat ngaji kami tidak jumpa, karena aku turun langsung ke majlis, sedang mereka masih ngobrol-ngobrol bersama rombongan.
Acara ngaji selesai, aku jalan menuju mobil rombongan, sesampai disana ketemu dia sedang duduk bersama istrinya di teras rumah warga yang halaman depannya kami tumpangi parkir. Nampaknya sangat romantis berdua, makan siomay berdua sembari menunggu seluruh rombongan berkumpul. Aku datang seketika suaminya melihat aku, sudah mulai senyum menatap ku dengan sedikit malu-malu canggung, hahaha, kebangetan aku ini. Tapi tetap aku berikan senyum tulus insyaAllah pure dari hati. Semoga senyum ini menjadi media transformasi maaf ku untuknya dan maaf ya untuk ku. Semoga Allah terus melembutkan hatinya, aamiin, Barakallah.
Di Dalam perjalanan karena aku duduk di depan kami terjaga jarak. Ada dua kemungkinan jika aku duduk dibelakang, pertama dia akan bisa memaafkan salah ku dan bisa tersenyum lega. Kedua dia justru mengumpat hati dan semakin kesal dengan aku ada dihadapannya. Aku menjaga semua kemungkinan agar suasana kondusif, karena seluruh orang dalam rombongan tidak ada yang tau persoalan ini, melainkan aku dan beliau dan tentu Allah SWT yang maha mengetahui segala isi hati.
Kami berjalan sudah hampir sampai kampung ku, berhenti sejenak di kampung tetangga sekitar puku 01:30 WIB, beberapa dari rombongan kami turun untuk takziah, ngelawat orang meninggal, aku ikut serta, beberapa sudah ngelawat kemarin. Yang meninggal mertua dari kerabat ku, meninggal karena memang sudah sepuh. Tak lama duduk rombongan lain datang, ada juga tetangga rumah Ku, datang lagi rombongan, tempat penuh, kami pun bergegas pamitan.
Jalan dari rumah duka menuju mobil sekurangnya 3 menit, masih dia dengan tatapan yang sudah dengan senyum walau sesekali memalingkan muka tapi terlihat senyumnya sudah mulai tulus. Sambil berjalan maju aku pun menatapnya dengan penuh senyum, hihihi.
Nah di part ini lah timbul kejadian yang lebih lucu. Mobil rombongan lain dari belakang datang, aku akrab dengan sopirnya, aku pun menatapnya sampai dekat, karena jalan sempit otomatis laju mobilnya pelan, semua tersenyum saat aku tatap dengan senyum, si sopir sambil melambaikan tangan, di samping sopir ada suwo parihin dengan baju putihnya tersenyum manis penuh cinta, nah di samping suwo parihin duduk paling pinggir nempel pintu dengan jendela terbuka penuh, siku taruh di jendela dengan baju batiknya yang menawan, peci hitam yang kokoh perkasa, satu orang lagi yang sering aku temui tapi buang muka.
Beliau tersenyum sinis, bibir jelas tidak simetris, hahaha, mana tepat didepan muka ku dan agak lama karena laju mobil yang dinaikinua lambat karena jalan sempit, jarak kami tidak ada 1 meter muka ku ke mukanya. Hahaha, aku merasa lucu dan asyik sendiri dengan part bagian ketetapan Allah SWT yang mana part ini keren banget buat aku muhasabah alias intropeksi diri. Beliau ini masih tetanggaan dengan yang tadinya suka buang muka yang bareng satu dengan ku, rumah mereka bersebelahan. Allah memang Maha Asyik, Allah yang Maha mengetahui segala isi hati, semoga mereka dan tentunya kita semua agar senantiasa terus dilembutkan hatinya. Aamiin Barakallah.
Senyum ku tetap tulus untuk mereka, apa yang akan mereka berikan kepada ku itu urusan mereka, urusan ku menyajikan diri yang terbaik untuk semuanya. Aku percaya ketika langkah kita baik tentu kita akan menemukan banyak kebaikan, penyajian atau sikap kita baik, entah terhadap alam maupun manusia, bahkan terhadap Allah SWT, tentu sajian yang baik akan kembali baik. Tak mudah memang menjaga hubungan baik, dengan alam yang sejatinya tidak pernah komplain saja rasa ku masih susah untuk aku menjaga hubungan baik, masih suka nyampah sembarangan, ngeludah sembarangan, belum mampu ngajeni alam dengan semestinya.
Nah apa lagi menjaga hubungan baik dengan manusia yang mana makhluk ini bisa komplain dan bawel, tentu akan lebih rumit untuk menerapkan ngajeni menungso alias memanusiakan manusia. Namun aku meyakini ketika hubungan kita dengan alam (hewan-tumbuhan, batu, tanah, air dll) bisa berlaku dan bersikap baik, akan otomatis mendorong hubungan kita terhadap sesama manusia mampu menjadi baik, sekalipun kepada manusia yang bersikap kurang baik kepada kita, kita mampu bersikap baik kepadanya dari sisi lain, terus melihat sisi baiknya. Aku berpandangan “orang baik akan senantiasa melihat sisi baik seseorang, dan orang yang membicarakan atau melihat sisi buruk orang lain akan turut menjadi golongan yang buruk”, “ketika kita membicarakan kebaikan orang lain, insyaAllah kita ikut baik, dan ketika kita menceritakan keburukan orang lain, jelas kita ikut buruk”.
Demikian catatan sore ini, mohon maaf banyak salah dan tulisan tidak etis, pun tidak bermutu, semoga menjadikan keberkahan untuk kita semua dan bermanfaat walau hanya sekedar satu kata yang bermanfaat. Semoga semua penulis dan pembaca dan seluruh manusia Indonesia senantiasa dilembutkan hatinya. Waktu sudah Menunjukkan pukul 17:24 WIB, aku akhiri, wabilahi taufiq wal hidayah, Nitip sehat, semangat dan jangan lupa selalu bahagia. Barakallah, wassalamualaikum wr. wb.
Ini adalah latihan menulis ku yang ke 13, ku tulis pada tanggal 12 Juni 2023. Berikut link kompasiana saya; https://www.kompasiana.com/nagariamerta5892
Kreator : Chafid Marzuki
Comment Closed: Alangkah Lucunya Dunia Ku
Sorry, comment are closed for this post.