KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » ALLAH TAK PERNAH MEMAKSA

    ALLAH TAK PERNAH MEMAKSA

    BY 03 Jun 2025 Dilihat: 53 kali
    ALLAH TAK PERNAH MEMAKSA_alineaku

    Manusia adalah makhluk yang dianugerahi perangkat istimewa, yaitu piranti otak yang sempurna, yang tidak dimiliki spesies manapun di muka bumi. Sejak homo sapiens muncul sekitar 300.000 tahun silam, hingga munculnya peradaban sekitar 6000 tahun yang lalu, belum pernah ada mahluk yang dapat menandingi kehebatan fungsi piranti otak manusia. Walaupun simpanse, gorila, gajah, gurita, dan lumba-lumba disebut sebagai hewan yang paling cerdas, namun mereka sampai saat ini tidak mendapat akses untuk mengelola kehidupan dan memunculkan peradaban seperti yang bisa dilakukan manusia. Demikian pula kecerdasan buatan (AI) yang disatu sisi memiliki kelebihan yang dapat mengungguli kemampuan manusia dalam hal kecerdasan, belum dapat menandingi kompleksitas fungsi otak manusia, terutama dalam hal kesadaran diri, emosi sejati, imajinasi sejati, pengalaman batin, kreativitas murni, pengambilan keputusan dengan intuisi dan etika, serta adaptasi dalam situasi tak terduga.

    Gambar kemajuan peradaban manusia dibanding mahluk lain

    Gambar kemajuan peradaban manusia dibanding mahluk lain

    Apakah arti semua itu? Jika dianalogikan kepada ciri manusia sebagai makhluk yang berkarya, Karl Marx menyebut sebagai homo faber (makhluk pekerja) dalam Das Kapital, Pierre Teilhard de Chardin menyebutnya sebagai makhluk yang berkembang (homo progressive), dan Hannah Arendt menyatakan bahwa manusia tidak hanya sebagai pekerja fisik, tetapi juga sebagai kreator yang menghasilkan karya yang tahan lama dan melibatkan action dalam tindakan politik dan sosial, tidak ada satupun karya manusia yang dibuat tanpa tujuan. Sekecil apapun karya yang diciptakan manusia hingga karya berupa Artificial Intelligence yang bisa mengalienasi eksistensi manusia, diciptakan dengan suatu tujuan. Mungkinkah Tuhan Yang Maha cerdas, Yang Naga Mencipta, mengkreasi manusia tanpa maksud dan tujuan yang pasti? teka teki tentang apa tujuan Allah menciptakan manusia? kenapa hanya manusia yang diberi keistimewaan berpikir? Jawabannya pasti disematkan secara tersirat di alam semesta dan pada ayat yang tersurat (firman Allah). Adalah tantangan bagi manusia yang diberi akal pikiran untuk menemukannya.

    Gambar kemajuan peradaban manusia dibanding mahluk lain

    Gambar kemajuan peradaban manusia dibanding mahluk lain

    Berbeda dengan makhluk hidup lain yang menjalankan kehidupannya dengan insting, kapasitas akal pikiran manusia yang luar biasa memungkinkan kebebasan yang lebih luas untuk memilih. Urusan makan saja, burung pelikan hanya bisa memakan ikan tanpa mengolahnya, tetapi manusia bisa mengkreasi ikan menjadi ratusan macam hidangan.  Soal tempat tinggal, burung manyar sejak ribuan tahun lalu membangun rumah dengan bentuk dan cara yang sama tanpa merasa bosan. Tetapi manusia menggunakan akal untuk membangun rumah, gedung, hotel, dan bangunan lain dengan desain yang unik dan selalu baru. 

    Dengan kata lain, manusia dapat memilih jalan A, B, atau C, bisa memutuskan menerima atau menolak, dan peluang probabilitasnya sangat tinggi. It’s not the gun, but man behind the gun! demikian statement yang mengisyaratkan bahwa keamanan atau bahayanya senjata tidak terletak pada senjata itu, melainkan pada orang dibalik senjatanya. Faktanya kita akhir-akhir ini mendengar berita yang miris, ketika senjata tidak digunakan untuk menumpas kejahatan tetapi membunuh ajudan pada kasus Ferdi Sambo, membunuh istri dan anak sendiri, membunuh teman, bahkan membunuh diri sendiri, karena manusia memiliki kebebasan untuk memilih.

    Manusia memiliki waktu yang sama 24 jam sehari, tetapi manusia bisa memilih apakah waktu tersebut digunakan untuk hal yang bermanfaat atau sebaliknya. Abu Jahal dan Umar bin Khattab memiliki kesempatan yang sama untuk menggunakan waktunya apakah untuk kebaikan atau kebodohan. Ketika mendapatkan masalah, manusia bisa memilih untuk menghadapi sebesar apapun masalahnya atau menghindarinya dengan meminum alkohol atau bunuh diri.

    Tentang suatu pilihan pada suatu peristiwa ketika Umar bin Khattab akan pergi ke negeri Syam, terdengar kabar bahwa di negeri tersebut ada wabah penyakit (Tha’un Amwas) maka Umar bin Khattab memilih untuk tidak memasuki negeri itu, beliau berkata “lari dari takdir Allah menuju takdir Allah yang lain”. Tentu saja kemerdekaan yang dihadiahkan kepada manusia, perlu dibayar dengan tanggung jawab dan kesiapan menerima konsekuensi atas semua pilihan yang diambil. 

    Anda mau berbuat baik ya silahkan, mau berbuat jahat ya silahkan, tetapi telah ada sistem dalam tubuh manusia dan hukum alam yang ditetapkan dan tidak bisa dihindari, yang akan berjalan baik di dunia maupun di akhirat sesuai dengan ukuran yang ditetapkan-Nya. Taufiq Pasiak (2006:29) menyebutnya sebagai biological roots. Beliau menyatakan bahwa sifat-sifat buruk seperti iri, dengki, sombong, mudah marah, sinis, pendendam, dan sifat buruk lainnya dapat merusak tubuh, karena memicu otak untuk melepaskan hormon Corticotropin Releasing Hormone (CRH) yang memicu tekanan darah naik, denyut jantung lebih cepat dan keras, volume darah meningkat, pergerakan darah dari kulit dan organ-organ tubuh menuju otak, dan otot, hati melepaskan gula yang menyimpannya dan pernapasan semakin cepat. Itulah konsekuensi yang mau tidak mau harus ditanggung dari pilihan manusia untuk bersikap buruk. Dalam surat Kahfi ayat 29 Allah berfirman:

    Dengan kata lain, Allah tak pernah memaksa manusia untuk berbuat baik atau buruk, tidak memaksa manusia untuk beriman atau kafir kepadaNya. Jika menghendaki beriman silahkan, jika menghendaki kafir, yaa silahkan!

    Dan katakanlah (Muhammad), “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; barangsiapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barangsiapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir.” Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. (Al-Kahfi: 29)

     

    Ayat ini menegaskan bahwa menolak kebenaran yang datang dari Tuhan Pencipta alam raya adalah sah-sah saja sebagai manusia yang merdeka, tetapi Allah sudah menginformasikan bahwa konsekuensi dibalik penolakan atas kebenaran dari Tuhan adalah seburuk-buruk tempat kembali. Maka tidak ada hak untuk manusia mempertanyakan kepada Tuhannya kenapa nasib yang diterima sangat buruk? karena untuk semua pilihan yang diambil sebagai wujud kemerdekaan manusia, sesungguhnya harus dibayar dengan konsekuensi.

     

     

    Kreator : Iis Rodiah

    Bagikan ke

    Comment Closed: ALLAH TAK PERNAH MEMAKSA

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021