KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Anak : Sebuah Berkah Amanah dari Sang Ilahi

    Anak : Sebuah Berkah Amanah dari Sang Ilahi

    BY 04 Jan 2023 Dilihat: 497 kali

    Penulis : Dudi Safari (Member KMO Alineaku)

    Hadirnya anak di tengah-tengah keluarga menambah kebahagiaan tersendiri, selain itu bagi keluarga yang baru menikah mereka akan bertambah bahagia.

    Dalam dogma agama setiap pasangan yang diberi anak oleh Allah selalu muncul istilah bahwa anak ini adalah titipan Tuhan atau amanat dari Allah, jadi sejatinya hadirnya anak di tengah-tengah keluarga itu adalah bukan keinginan dari pasangan ataupun juga bukan karena penolakan dari pasangan tersebut, kehadiran anak di tengah-tengah keluarga itu memang murni atas kehendak Allah.

    Setiap anak yang lahir di tengah-tengah keluarga -mau dia menerima apa yang Allah berikan ataupun dia menolak apa yang Allah berikan- hal tersebut tetaplah menjadi ketetapan dan keputusan Allah dan memang benar adanya bagi setiap pasangan yang di tengah-tengah keluarganya dilahirkan seorang anak maka dia terpercaya oleh Allah.

    Terpercaya untuk mendidiknya, mengasuhnya dan sebagainya. Allah akan menolong dan tidak begitu saja mau membebani sepasang keluarga tanpa Allah membekali bagi kehidupannya, juga tidak pernah Allah membebani seseorang itu kecuali orang itu mampu menjalankan.

    Allah SWT berfirman:

    Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan janganlah seorang ayah menderita karena anaknya.”

    (Q.S al-Baqarah 223).

    Dalam hal ini Allah menjelaskan bahwasanya orang tua itu, baik ibu ataupun ayah jangan pernah menderita karena anaknya. Artinya barang titipan itu jangan pernah memberi mudharat kepada yang dititipkan.

    Orang tua tidak usah merasa cemas berlebihan karena kelakuan anaknya sebab Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjadikan semua itu seukuran dengan kemampuan orang tuanya.

    Jika kita menghadapi perbuatan, kelakuan atau akhlak dari anak kita yang membangkang perintah-perintah kita, maka kita sebagai orang tua cukuplah mengadu kepada Allah kemudian memberikan suatu ajaran yang baik mudah-mudahan dia kembali kepada jalan yang semula yang diharapkan oleh kedua orang tuanya.

    Masa-masa tertentu seorang anak memang memiliki perasaan untuk memberontak kepada orang tuanya, apalagi di saat-saat usia puber maka mereka benar-benar ingin mengekspresikan diri mereka di hadapan orang tuanya.

    Mereka tidak mau diatur, mereka ingin menjalankan apa yang mereka pikirkan sendiri dan semisalnya. Oleh karena itu dengan perhatian yang ketat sedari dini mudah-mudahan kita bisa menyalurkan akhlak anak kita ke jalan yang kita harapkan.

    Ketika kita meyakini bahwa anak adalah titipan atau amanat Ilahi, maka tidak ada lain usaha kita sebagai orang tua memaksimalkan dalam menjaga amanat ini sebab setiap amanat itu akhirnya akan dimintai pertanggungjawaban oleh seorang pemberi amanat tersebut.

    Kita berharap ketika mempertanggungjawabkan apa yang diamanatkan itu kita mampu menjawabnya atau mempertanggungjawabkannya dengan sebaik-baiknya.

    Perumpamaan anak dengan harta itu sama saja sebenarnya, ketika ada seseorang yang menitipkan harta maka yang dititipi itu harus menjaga amanatnya dan yang menitipkan itu adalah orang yang mempercayai dia.

    Jika sewaktu-waktu barang itu diambil oleh pemiliknya maka seharusnya tidak menjadi masalah karena memang sejatinya barang yang dititipkan itu adalah barang milik sang penitip. Menjadi mengherankan jika seandainya seseorang yang dititipkan sesuatu kemudian ketika diambil lagi Barang titipannya, mereka mempertahankannya bahkan terkesan tidak mau diambil lagi oleh sang penitip dan merasa hal itu adalah telah menjadi bagian dari diri.

    Tipe seperti itulah kebanyakan kenyataan di kehidupan manusia sehari-hari, sang anak diambil oleh Allah maka mereka merasa tidak Ridha, tidak rela dan bahkan mereka menyalahkan Allah, mempersalahkan takdir Allah mengapa hal tersebut terjadi pada diri mereka.

    Sedikit banyak hal tersebut merupakan penolakan kita terhadap ketentuan Allah yang akan menimbulkan murka Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

    Anak sebagai titipan Ilahi, anak sebagai amanat bagaimanapun sejatinya adalah milik Allah bahkan kalau dirunut lagi kita sendiri pun milik Allah maka segala sesuatu itu milik Allah maka akan kembali ke pengakuan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.


    “Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”

    Bagikan ke

    Comment Closed: Anak : Sebuah Berkah Amanah dari Sang Ilahi

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021