Cinta pertama seorang manusia sesungguhnya adalah orang tua mereka. Sebelum bertemu dengan pacar atau jodoh kita, kepada Ayah dan Ibu lah perasaan kita terpaut. Kata orang bijak, orang tua mungkin sosok yang tak sempurna, namun kebaikan mereka pada kita selalu benar.
Kisah orang tua dan anak yang sangat menggugah. Zaman sekarang mungkin banyak anak yang kurang puas dengan orang tua mereka, atau orang tua yang merasa kurang akrab dengan anaknya. Semoga kisah-kisah ini bisa memberikan cerminan nyata bahwa keharmonisan keluarga itu perlu.
Bolehlah kita tak punya rumah besar. Namun, yang penting kita punya keluarga kecil yang hangat dan akrab. Mari kita mulai dengan cerita pertama.
Punya anak yang autis atau berkebutuhan khusus mungkin bagi sebagian orang dianggap cobaan. Namun, bagi Ayah yang satu ini, sang anak adalah sebuah jalan hidup yang dikaruniakan Tuhan padanya.
Panggil saja Pak Edi. Mungkin ia selalu berdoa agar diberi anak yang sehat dan ‘normal’. Namun, ia dikaruniai Rainata, putrinya yang berbeda dengan anak lainnya. Rainata didiagnosa mengalami autis.
Sebagaimana kebanyakan orang tua yang tahu anaknya berbeda, Pak Edi sempat merasakan guncangan dan adanya rasa frustasi. Namun, ia adalah seorang Ayah dan bagaimanapun harus bisa menghadapi semua ini, menerima anaknya sendiri.
Maka, pria ini mulai memotret Rainata dan tingkah-tingkah uniknya di usia lima tahun. Ini adalah salah satu caranya untuk melalui dan menerima kondisi Rainata. Siapa sangka, setiap kali ia membuat foto Rainata, semakin dalam ia mencintai putranya.
Setiap foto yang ia hasilkan dari berbagai sikap dan perilaku Rainata, membuatnya makin memahami dan mengenal malaikat kecil kiriman Tuhan padanya itu. Rainata punya caranya sendiri menyikapi dan berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya.
“Aku tak ingin dia berpikir bahwa dirinya normal. Aku ingin dia tetap menyadari dirinya berbeda, namun hal tersebut adalah karunia.” ujar Pak Edi.
Memotret setiap gerak-gerik Rainata membuat Pak Edi makin menghargai keunikan yang dimiliki Rainata. Selain itu, Ayah tegar yang satu ini jadi lebih bisa menghadapi sang anak dan belajar menafsirkan apa maksud anaknya. Ikatan antara Ayah dan anak ini bisa terlihat dalam hangat dan intimnya foto yang dihasilkan Pak Edi. Meski tak berada dalam satu frame, namun Pak Edi selalu bisa menangkap figur Rainata dengan baik.
Foto-foto ini diabadikan menjadi salah satu karya, hidup seorang ayah dan anaknya. Foto-foto ini tak hanya sebuah karya seni, namun juga mengandung perjuangan, penerimaan dan cinta luar biasa antara ayah dan anaknya.
Pak Edi berujar, tak banyak orang tua yang mampu berbesar hati menerima kekurangan anak-anaknya. Namun, semua itu bisa diatasi seiring berjalannya waktu.
Berikut ini adalah kisah mengharukan, kasih seorang Ayah yang selalu berada di sisi anak gadisnya yang lumpuh otak kemanapun mereka pergi.
Pak Edi adalah seorang pria yang disebut-sebut menjadi ayah Rainata ini. Hal ini karena kemunculannya yang membuat banyak orang tersentuh, memiliki seorang putri berusia 5 tahun bernama Rainata yang mengalami kelainan berbeda dengan anak yang lain.
Kini Pak Edi sudah menjadi bapak teladan mampu membesarkan Rainata yang istimewa sendiri, Dimana ibu Rainata meninggal saat melahirkan, Rainata menjadi anak Istimewa, memiliki kecerdasan yang melebihi anak yang lain.
Dari usia PAUD sudah muncul sampai lulus SLB, Saat masih sekolah di SLB Rainata selalu menjadi perwakilan sekolahnya, Rainata memiliki suara emas, apabila sedang menyanyi, pada acara-acara besar semua yang mendengarkan merasakan kagum atas penampilannya. Kini Rainata menjadi gadis cantik menjadi putri kebanggaan Pak Edi.
Kreator : Kusniwati S.Pd
Comment Closed: Anakku yang Istimewa (Bab 9)
Sorry, comment are closed for this post.