KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Anas

    Anas

    BY 23 Jun 2024 Dilihat: 186 kali
    anas_alineaku

    “Ibu kopi ayah mana? “  Suara jelas dari arah ruang keluarga menggema seisi rumah yang ditujukan ke ibu yang berada di kamar utama. 

    “Sebentar ya yah, ibu lagi maskeran wajah ni” Sahut wanita kepala 35 an ke atas. 

    ‘Plak ‘ secangkir kopi dengan ubi goreng mendarat di atas meja di hadapan ayah. 

    “Terimakasih ya bu” Ujar ayah.  “ Hmmm” sembari berdiri dengan berkaca pinggang di depan ayah. 

    Kalimat itu membuat ayah merasa heran dan seketika itu pula ayah mendongakan kepala nya untuk melihat si ibu. “What…. “ reflek tubuh dan bahu kiri ayah terhempas ringan ke belakang. 

    Di hadapannya sosok wanita berdaster putih dengan wajah penuh lumpur putih. “Ibu? “  tatapan ayah tajam melekat memperhatikan sosok wanita itu dan menghasilkan gelombang senyum geli. 

    Si ibu acuh dan berlalu dari hadapan ayah. 

    ***

    “wadau… “ jerit ayah . 

    “Kenapa yah? “ , “ … Anas bu” jawab ayah singkat. 

    “Ya ya ibu nanti kesana yah” sahut ibu dengan nada gembiranya. 

    ***

    Si ayah kembali ke ruang keluarga, betapa terkejutnya ia melihat sosok wanita yang duduk di sofa membelakangi arah ayah datang.

     Penampilan wanita itu begitu mempesona, harum semerbak dari arah tubuhnya tercium dari jarak jauh, rambutnya tertata rapi dan cara duduknya menggambarkan ke elegenan wanita ningrat. 

    “Maaf, anda siapa ya? “ tanya ayah dari kejauhan kepada wanita tersebut. 

    Wanita itu menoleh dan berkata “ini ibu loh ya, cantik ibu kan yah “.

    Bertambah heran ayah melihat kelakuan istrinya dilanjut dengan ucapan “ tumben ko bu, rapi banget. Gini donk kalo dihadapan suami, rapi, cantik dan harum. “

    “hihihi… “ tawa malu ibu semakin membuat ayah tergoda. 

    “ Apaan sih yah…. , ibu kan jadi malu” gemulai tangan ibu mengayun manja ke arah ayah. 

    “Loh itu kopi buat siapa lagi bu? Bukannya ibu gak suka kopi? “ tanya ayah heran. 

    “ Piye ayah ini. Justru ibu yang mo nanya ke ayah “.

    “Tanya apa bu? “ jawab ayah. 

    “ Dek Anas nya mana yah? “ 

    “ haaa… Anas? “

    “Ya yah, Anas mana? Ini kopi untuk dia “ ujar ibu. “Kan tadi ayah yang bilang Anas waktu ibu di kamar kita “ 

    “ Ayah nggak bilang ada Anas ibu tapi ayah bilang panas waktu minum kopi buatan ibu. “ sembari menjulurkan lidah ayah yang terkena sariawan. 

    “ooohhh, jadi ayah bilang panas bukan dek Anas ya? “ air wajah ibu memerah layaknya kepiting yang direbus. 

    Melihat itu ayah pun paham dan tertawa lebar. ☺☺☺☺

    (Note : Anas adalah mahasiswa KKN yang terkenal berwajah tampan nan rupawan, berpostur tubuh ideal dan dikenal tajir. Ia mahasiswa kedokteran yang sedang KKN di desa mereka ☺☺☺. Cerita ini fiksi belaka)

     

    Kreator : Noer maya

    Bagikan ke

    Comment Closed: Anas

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021