Seorang Ayah sibuk bekerja dan hampir tidak pernah berinteraksi langsung dengan anaknya. Begitu juga dengan ibunya, sibuk bekerja dari pagi hingga sore. Anak yang masih balita diasuh oleh pengasuh tanpa perhatian emosional dari ayah maupun ibu. Akibatnya, anak menunjukkan gejala keterlambatan bicara, tantrum berlebihan, dan kesulitan membangun kepercayaan terhadap orang lain.
Seorang Ibu rutin menggendong bayinya setelah menyusui, menatapnya dengan penuh kasih sayang, dan berbicara lembut meskipun bayinya belum bisa merespon. Sang ibu selalu merespon cepat jika anaknya menangis. Dalam beberapa bulan, si bayi menunjukkan perkembangan yang pesat, terlihat ceria, perkembangannya bagus dan tidak rewel.
Dampak yang ditimbulkan dari kasus diatas sangat berbeda. Satu anak mengalami gangguan tumbuh kembang sedangkan anak yang lain tumbuh kembang sangat bagus. Dari peristiwa diatas faktor yang menyebabkan perbedaan tumbuh kembang anak salah satunya yaitu faktor kelekatan atau bonding antara orang tua dan anak.
Bonding adalah ikatan emosional yang kuat antara orang tua dan anak, yang terbentuk melalui interaksi fisik, emosional, dan psikologis sejak anak lahir. Ikatan ini sangat penting karena menjadi dasar perkembangan emosional, sosial, dan kognitif anak di masa depan.
Bonding biasanya mulai terbentuk sejak bayi baru lahir melalui sentuhan kulit ke kulit, pelukan, tatapan mata, serta perhatian dan respon orang tua terhadap kebutuhan bayi. Bonding yang kuat memberikan sejumlah manfaat bagi perkembangan anak. Antara lain :
a. Rasa aman dan percaya diri
Anak merasa dicintai dan aman, yang memperkuat rasa percaya diri dalam menjelajahi dunia.
b. Perkembangan emosional yang sehat
Anak yang memiliki ikatan yang kuat dengan orang tua cenderung mampu mengatur emosinya dengan baik.
c. Kemampuan sosial yang baik
Bonding mendukung anak dalam membentuk hubungan sosial yang sehat dengan orang lain.
d. Prestasi akademik
Anak yang merasa didukung secara emosional cenderung memiliki performa akademik yang lebih baik.
Hal-hal yang dapat meningkatkan bonding antara orang tua dan anak antara lain:
- Sentuhan fisik (pelukan, ciuman, gendongan)
- Komunikasi aktif dan positif. Mengajak bicara, mendengarkan dengan perhatian, dan menunjukkan empati.
- Bermain bersama. Waktu bermain membantu memperkuat ikatan batin sambil melatih keterampilan anak.
- Rutinitas harian bersama. Seperti membaca buku sebelum tidur, makan bersama, atau berjalan-jalan.
- Konsistensi dan responsif. Orang tua yang konsisten dan cepat merespons kebutuhan anak membangun rasa aman.
Bonding atau kelekatan antara orang tua dan anak mempunyai dampak yang sangat besar terhadap anak baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif antara lain:
- Anak lebih bahagia dan sehat secara emosional
- Tingkat stres yang lebih rendah
- Lebih mudah bersosialisasi dan berempati
- Lebih mandiri dan memiliki kepercayaan diri
Dampak negatif jika bonding tidak terjalin baik :
- Gangguan perilaku dan emosi (tantrum, agresivitas)
- Kecemasan atau depresi pada usia dini
- Masalah keterikatan (attachment disorder)
- Kesulitan membangun hubungan sosial di kemudian hari
Bonding antara orang tua dan anak adalah pondasi utama dalam perkembangan psikologis anak. Membangun ikatan ini tidak memerlukan kemewahan, tapi membutuhkan kehadiran, perhatian, dan kasih sayang yang tulus. Orang tua yang menyadari pentingnya bonding akan mampu menciptakan generasi yang sehat secara emosional dan sosial. Orang tua dan pengasuh dapat meningkatkan bonding dengan melakukan kontak fisik, interaksi verbal, kegiatan bersama, dan responsif.
Kreator : Tri Welas Asih
Comment Closed: Apa itu Bonding/ Kelekatan ?
Sorry, comment are closed for this post.