KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Apa itu “Disleksia”

    Apa itu “Disleksia”

    BY 05 Jan 2025 Dilihat: 143 kali
    Apa itu “ Disleksia”_alineaku

    Disleksia adalah gangguan belajar yang ditandai dengan kesulitan dalam membaca, mengeja, atau memahami kata-kata tertulis. Meski sering dihubungkan dengan kemampuan membaca, disleksia juga dapat mempengaruhi kemampuan menulis dan pengucapan. Gangguan ini tidak terkait dengan tingkat kecerdasan , melainkan dengan cara otak memproses bahasa.

    Disleksia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

    1. Kesulitan membaca. Membaca dengan lambat atau sering salah mengeja kata.
    2. Sulit memahami teks. Kesulitan mengerti makna dari kalimat atau cerita yang dibaca
    3. Kesalahan mengeja yang konsisten. Sulit menulis kata-kata dengan urutan huruf yang benar
    4. Masalah dalam pengucapan. Kesulitan mengucapkan kata-kata panjang atau baru 
    5. Kesulitan mengingat urutan. Misalnya, kesulitan menyebutkan hari dalam seminggu atau alfabet dalam urutan yang benar
    6. Kemampuan akademik tidak konsisten. Anak mungkin berbakat dibidang lain, seperti seni atau olahraga, tetapi memiliki masalah besar dengan tugas berbasis teks
    7. Frustasi atau enggan membaca. Anak merasa tidak percaya diri dan enggan belajar karena sering gagal memahami materi bacaan.

     

    Disleksia dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :

    1. Faktor genetik. Disleksia sering diturunkan dalam keluarga. Anak-anak dengan anggota keluarga yang memiliki disleksia beresiko lebih tinggi.
    2. Gangguan neurologis. Disfungsi pada bagian otak yang memproses bahasa, khususnya area korteks serebral.
    3. Faktor pralahir. Malnutrisi, stres, atau paparan zat berbahaya selama kehamilan dapat meningkatkan resiko.
    4. Cedera otak atau gangguan perkembangan. Kerusakan otak akibat trauma atau gangguan neurologis tertentu.

     

    Disleksia tidak selalu dapat dicegah karena banyaknya faktor genetik yang terlibat. Namun, beberapa langkah berikut dapat membantu mengurangi dampaknya :

    1. Stimulasi dini. Kenalkan anak pada buku, cerita, dan permainan berbasis kata sejak usia dini.
    2. Nutrisi yang baik. Pastikan asupan nutrisi ibu selama kehamilan dan anak pada masa tumbuh kembang mencukupi untuk mendukung perkembangan otak.
    3. Pemeriksaan dini. Jika ada riwayat keluarga disleksia, lakukan pemeriksaan perkembangan anak secara berkala untuk mendeteksi gejala sejak dini.

     

    Pengobatan yang dilakukan untuk penanganan disleksia :

    1. Terapi membaca. Program khusus yang dirancang untuk melatih kemampuan membaca dan mengeja anak dengan pendekatan multisensori.
    2. Pendekatan multisensori. Menggunakan metode yang melibatkan pendengaran, penglihatan, dan gerakan untuk membantu anak memahami huruf dan kata. 
    3. Terapi wicara dan bahasa. Membantu meningkatkan pemahaman bahasa dan kemampuan berbicara.
    4. Penggunaan teknologi. Alat bantu seperti aplikasi pembelajaran atau perangkat lunak membaca yang dirancang untuk anak dengan disleksia.
    5. Dukungan psikologis. Membantu anak membangun rasa percaya diri dan mengurangi kecemasan terkait dengan belajar.

     

    Beberapa tips mendampingi belajar anak disleksia :

    1. Berikan waktu ekstra. Beri anak waktu lebih lama untuk menyelesaikan tugas membaca atau menulis.
    2. Gunakan metode visual. Tambahkan gambar, diagram, atau video untuk menjelaskan materi.
    3. Hindari memberikan tugas terlalu besar, pcah menjadi beberapa tugas kecil sehingga mudah dikerjakan.
    4. Gunakan alat bantu peraga. Berikan buku audio, flashcard, atau aplikasi yang membantu proses belajar.
    5. Berikan pujian dan motivasi. Apresiasi setiap usaha anak agar mereka merasa dihargai.
    6. Kolaborasi dengan guru. Pastikan guru memahami kebutuhan anak agar mereka dapat memberikan dukungan yang sesuai di sekolah.
    7. Ciptakan lingkungan yang mendukung. Sediakan ruang belajar yang tenang dan bebas gangguan.
    8. Jangan membandingkan. Hindari membandingkan kemampuan anak dengan teman-temannya. 

     

    Disleksia bukanlah hambatan untuk sukses jika ditangani dengan cara yang tepat. Pemahaman, dukungan, serta pendekatan yang sesuai dari keluarga, guru, serta lingkungan sekitar sangat penting dalam membantu anak dengan disleksia mengembangkan potensi mereka secara maksimal. Dengan upaya yang berkesinambungan, anak dapat tumbuh percaya diri dan mencapai prestasi dalam bidang yang mereka tekuni.

     

    Kreator : Tri Welas Asih

    Bagikan ke

    Comment Closed: Apa itu “Disleksia”

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021