KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Apa itu Slow Learner ?

    Apa itu Slow Learner ?

    BY 29 Okt 2024 Dilihat: 171 kali
    Apa itu Slow Learner_alineaku

    Seorang anak berusia sekitar 10 tahun, sebut saja Rendi, kesulitan mengikuti pelajaran Matematika di sekolah. Dia tidak dapat dengan mudah memahami operasi hitung dasar seperti penambahan dan pengurangan. Gurunya menyadari bahwa Rendi membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan teman-temannya untuk menyelesaikan soal dan sering kali mengulangi instruksi untuk Rendi. Di rumah, orang tuanya memperhatikan bahwa Rendi juga lambat dalam menyelesaikan pekerjaan rumah, bahkan untuk tugas yang sederhana. Setelah berkonsultasi dengan psikolog pendidikan, Rendi dinyatakan mengalami slow learner atau lambat belajar. Meski tidak memiliki keterlambatan intelektual yang signifikan, ia tetap memerlukan pendekatan pengajaran yang lebih khusus.

     

    Slow learner atau lambat belajar adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan anak-anak yang memiliki kemampuan belajar di bawah rata-rata, tetapi bukan karena adanya kelainan intelektual atau gangguan mental. Mereka mampu belajar, namun pada kecepatan yang lebih lambat dibandingkan dengan teman-teman seusianya. Anak slow learner biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami dan menguasai materi pembelajaran, serta memerlukan pendekatan yang lebih spesifik dan dukungan tambahan.

     

    Ciri-ciri anak slow learner antara lain :

    1. Keterlambatan dalam perkembangan akademis. Anak sulit memahami konsep dasar, seperti membaca, menulis, dan berhitung, serta sering ketinggalan dibandingkan dengan teman sebayanya.
    2. Memori jangka pendek yang lemah. Anak sering melupakan instruksi atau materi yang baru dipelajari.
    3. Kesulitan mengikuti instruksi. Butuh penjelasan yang berulang-ulang atau petunjuk yang lebih rinci agar dapat memahami suatu tugas.
    4. Motivasi belajar yang rendah. Anak bisa terlihat kurang bersemangat dalam menghadapi tugas-tugas akademis karena kesulitan yang dihadapinya.
    5. Keterampilan sosial yang mungkin terbatas. Walaupun tidak selalu, beberapa anak dengan slow learner juga bisa mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan temannya.
    6. Performa tes rendah. Nilai ujian atau tes akademis anak cenderung dibawah rata-rata.

     

    Slow learner bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya :

    1.  Faktor genetik

    Ada kemungkinan bahwa anak mewarisi tingkat intelektual yang lebih rendah dari keluarganya.

    2. Kondisi  kesehatan

    Masalah kesehatan seperti malnutrisi, penyakit kronis, atau kurangnya stimulasi kognitif pada usia dini bisa mempengaruhi kemampuan belajar anak.

    3. Lingkungan sosial

    Anak yang tumbuh di lingkungan yang kurang mendukung, seperti kurangnya akses pendidikan yang baik atau ketidakpedulian orang tua terhadap pendidikan, bisa mengalami kesulitan dalam belajar.

    4. Metode pengajaran yang tidak sesuai

    Beberapa anak membutuhkan metode pengajaran yang berbeda. Anak slow learner mungkin tidak bisa mengikuti metode pengajaran standar di sekolah.

    5. Kurangnya stimulasi pada masa usia dini.

    Kurangnya permainan edukatif, bacaan, atau pengalaman sosial dapat memperlambat perkembangan kognitif anak.

     

    Beberapa upaya yang bisa dilakukan dalam penanganan anak slow learner :

    1. Pengajaran individual

    Anak slow learner membutuhkan bimbingan belajar yang bersifat individual atau kelompok kecil. Mereka memerlukan penjelasan yang berulang-ulang dan pendekatan yang lebih sederhana.

    2. Strategi pembelajaran visual

    Anak-anak ini sering kali lebih mudah memahami informasi melalui gambar, grafik, atau alat bantu visual lainnya.

    3. Pembelajaran interaktif

    Menerapkan permainan edukatif atau metode belajar yang melibatkan interaksi fisik dan mental, seperti menggunakan alat peraga, bisa membantu mereka lebih mudah  memahami pelajaran.

    4. Program remedial

    Sekolah bisa menyediakan kelas tambahan atau program remedial untuk memberikan dukungan khusus bagi anak-anak dengan kesulitan belajar.

    5. Penguatan positif

    Dorongan atau pujian saat anak berhasil menyelesaikan tugas akan meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi mereka dalam belajar.

    6. Kerjasama orang tua dan guru

    Orang tua dan guru harus bekerja sama secara aktif untuk memantau perkembangan anak. Di rumah, orang tua bisa melanjutkan pembelajaran yang sudah dilakukan di sekolah.

     

    Dalam menghadapi  anak slow learner seorang guru atau orang tua harus mengetahui strategi atau tips yang harus dilakukan. Berikut beberapa tips dalam menghadapi anak slow learner :

    1. Bersabar 

    Anak slow learner memerlukan lebih banyak waktu dan kesabaran. Jangan memaksa mereka untuk cepat menangkap pelajaran.

    2. Berikan dukungan emosional

    Penting untuk membuat anak merasa didukung dan dicintai. Dorongan emosional ini akan memberikan anak kepercayaan diri dalam menghadapi kesulitan belajar.

    3. Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan

    Suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan akan membantu anak merasa lebih nyaman dalam belajar.

    4. Gunakan metode pembelajaran yang bervariasi

    Tidak semua anak slow learner merespon metode pengajaran yang sama. Gunakan berbagai metode seperti visual, auditori, atau kinestetik untuk mengetahui mana yang paling efektif.

    5. Berikan waktu istirahat yang cukup

    Anak yang mudah lelah dalam belajar mungkin memerlukan waktu istirahat yang lebih sering. Pembagian waktu belajar dan istirahat yang tepat akan membantu mereka lebih fokus.

    6. Tetap fokus pada kekuatan anak

    Fokus pada kelebihan atau minat anak dapat menjadi pendorong motivasi belajar mereka, dan dari sana guru atau orang tua bisa menghubungkan pelajaran dengan hal-hal yang mereka sukai.

    Dengan memberikan perhatian dan pendekatan yang tepat, anak slow learner tetap bisa berkembang dan mencapai potensi terbaiknya. Dukungan yang diberikan tidak hanya sebatas akademik, namun juga psikologis dan emosional, akan sangat membantu mereka menghadapi tantangan belajar yang mereka alami.

     

     

    Kreator : Tri Welas Asih

    Bagikan ke

    Comment Closed: Apa itu Slow Learner ?

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021