KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Apaan Sistem Pemilu Proposional Terbuka dan Tertutup

    Apaan Sistem Pemilu Proposional Terbuka dan Tertutup

    BY 27 Agu 2024 Dilihat: 18 kali
    Apaan Sistem Pemilu Proposional Terbuka dan Tertutup_alineaku

    Jam 16:19 WIB, 10 Juni 2023. Sore ini yang terlintas dalam benakku terkait sistem pemilu proposional terbuka dan tertutup, apaan itu? (batin ku orang kampung yang rendah literasi bertanya-tanya), konteks ini aku bawa ke ranah kehidupan kampung. Aku yang mencoba melihat reaksi masyarakat kampungku terkait sistem pemilu ini, sebagian besar masyarakat tidak paham dan tidak mau tahu akan hal tersebut alias wegah ribet. 

     

    Menyikapi hal tersebut justru batin ku ketawa geli mendengarkan respon beberapa orang yang jalan ke sawahnya melewati gubuk singgah ku, setiap orang yang lewat biasa ku panggil, sekedar menawarkan minum walau air putih sembari liren alias rehat sejenak. Kami duduk di teras pojok gubuk ku di samping aliran sungai. Perbincangan aku mulai dengan diiringi syahdunya gemericik air. Obrolan ringan dari mulai aktifitas di kebun/sawahnya, basa-basi sekedar tanya soal hewan ternak piaraannya. 

     

    Aku melihat beberapa yang mulai nyaman dan betah, senang rasa ku mereka menjadi banyak bercerita. Kesempatan itu aku gunakan dengan baik untuk sekadar ya menanyakan perihal politik. Disini lah batin ku tertawa tapi menangis miris. Mendengarkan pengakuannya yang hanya mementingkan amplop “ah soal politik sing penting sing amplope isine kandel ae sing tak coblos” jadi mayoritas masyarakat desa hanya memilih yang memberi uang, dan yang uangnya banyak. 

     

    Kondisi pernyataan tersebut menyayat hati ku, ternyata begitu murah hati seseorang, tidak melihat track record, background untuk kelangsungan kemajuan kedepan. 67% masyarakat kampung ku memilih uang, 16% memilih karena agama, 13% memilih karena uang dan agama, 4% melihat kredibilitas calon, bibit, bebet dan bobot dilihat dari caleg oleh segelintir orang kampung ku. 

     

    Tak lain hal tersebut terjadi karena minimnya literasi, kualitas SDM yang rendah akan asupan informasi. Ya, banyak masyarakat sekitar khususnya yang tua-tua yang seumuran bapak dan simbok ku hanya mengenyam sekolah MI/SD, pun banyak yang tidak lulus MI/SD. Mayoritas pekerjaan petani, sehingga akan sangat mungkin mempengaruhi keterbatasan literasi, hal ini berdampak pola pikir masyarakat yang terbentuk menjadi pragmatis. Pantas saja ketika ada pemimpin atau pejabat meskipun sekedar pejabat balai desa akan sangat mungkin tidak relate dengan job desk-nya tentunya karena ada kesalahan di awal oleh masyarakat sendiri yang hanya memilih karena uang. 

     

    Kalau sudah soal uang, orang kampung mah girang. Gampang mengatasi orang kampung terlebih perihal politik, cukup uang. Uang adalah senjata ampuh untuk meraih suara, karena banyak hati orang kampung sedemikian murahnya. Aku salah satu yang menolak uang politik, dan ya, cibiran pasti ada, tak sedikit yang bilang “kae ora doyan duit, kae bocah goblok dll” hahaha. 

     

    Demikian lah kisah lucu reaksi masyarakat kampung ku yang menggemaskan terkait sebuah politik.

     

    Jam sudah menunjukkan pukul 17:17 WIB, aku akhiri tulisan konyol ini. Do’a ku semoga masyarakat kampung ku khususnya dan umumnya seluruh Indonesia mau dan mampu untuk memilih dengan cerdas, melek literasi agar tidak sekedar memilih pemimpin karena uangnya saja. Pilihlah dengan hati. Ya, hati nurani, karena hati kita sangat mahal. Indonesia Maju. Barokalloh 

     

    Ini adalah latihan menulis ku yang ke 9 dan masih ku tulis pada tanggal 10 Juni 2023. Berikut link kompasiana saya; https://www.kompasiana.com/nagariamerta5892

     

     

    Kreator : Chafid Marzuki

    Bagikan ke

    Comment Closed: Apaan Sistem Pemilu Proposional Terbuka dan Tertutup

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021