KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Asal Mula Ikan Duyung

    Asal Mula Ikan Duyung

    BY 15 Jun 2024 Dilihat: 227 kali
    Asal Mula Ikan Duyung_alineaku

    Cerita Rakyat Sulawesi Tengah

    (Cerita termasuk kategori legenda)

     

    Pada zaman dahulu kala, hiduplah sepasang suami-istri dengan tiga anak yang masih kecil. Pagi itu mereka makan nasi dengan ikan. Masing-masing memperoleh bagiannya. Ikan yang dihidangkan rupanya tidak habis. Sebelum berangkat ke kebun, di suami berpesan kepada istrinya. “ Bu, tolong simpan ikan yang tersisa untuk makan nanti sore.

    “Baik, Pak jawab si istri. Pada siang harinya, si istri dan ketiga anaknya makan siang bersama. Tiba-tiba si bungsu menangis, ingin ikan yang disimpan di lemari. Dengan sabar, ia mencoba memberi pengertian. “ Nak, ikan itu untuk makan ayah nanti sore.” Entah apa yang terjadi, si bungsu malah menangis sekeras-kerasnya. Akhirnya, sisa ikan itu diberikan kepada di bungsu. Seketika itu juga tangisannya tidak terdengar lagi.

    Bekerja seharian membuat di ayah begitu lapar dan lelah. Terbayang olehnya, ia makan sore dengan ikan. Dengan cekatan, si ibu menghidangkan makanan. Namun si ayah tidak melihat sisa ikan tadi pagi m. Raut wajahnya langsung berubah masam.

    “Bu, mana sisa ikan tadi pagi?” Tanya si ayah. “ Maaf, Yah. Si bungsu ketika makan siang tadi menangis, di bungsu ingin makan ikan,”  kata sang istri.

    Akan tetapi bukannya mengerti dengan watak anak bungsunya, ia malah terlihat begitu marah. Saat itu juga, istrinya dipaksa mencari ikan di laut. “ Ibu tidak boleh pulang ke rumah sampai mendapatkan ikan yang banyak, sebagai pengganti ikan yang dimakan si bungsu,” Kata suaminya tanpa belas kasihan. Si ibu pergi dengan rasa sedih dan sakit hati. Ia begitu berat meninggalkan ketiga anaknya, khususnya di bungsu yang masih menyusui.

    Sudah lama si ibu tidak kembali ke rumah. Ketiga anak yang masih kecil itu begitu merindukan ibunya. Mereka mencari ibunya di pinggir laut. Terus saja mereka memanggil-manggil ibunya. Proses pencarian hampir mustahil, karena tidak seorang pun ada di situ. Sungguh ajaib, si ibu tiba-tiba muncul dari laut. Dihampirinya di bungsu dan segera disusuinya. Di ibu berpesan agar mereka kembali ke rumah. Kata si ibu, tidak lama lagi ini akan pulang. Mereka patuhi perintah ibunya dan segera pulang. Semalaman mereka menunggu si ibu. Namun, si ibu tak kunjung juga datang. Kecemasan terhadap nasib si ibu membuat mereka kembali ke laut keesokan harinya.

    “Bu, pulanglah ke rumah…! Si bungsu ingin menyusui!” Ujar si sulung ketika tiba di pinggir laut.

    Ibu mereka pun muncul dari laut. Lalu, si ibu menyusui si bungsu barulah kelihatan ada yang berubah dengan tubuh di ibu. Ada sisik di sekujur tubuhnya. Rasa suka cita pun seketika sirna, berganti rasa ragu dan takut.

    “Sini bungsu, ibu akan menyusuimu,” bujuk di ibu

    “Tidak! Kau bukan ibuku!” tukas si bungsu.

    “Aku adalah ibu kalian, anak-anakku!”

    “Bukan! Kau bukan ibu kami! Jawab si sulung sambil menarik adik-adiknya meninggal tepi laut. Mereka pun terus menyusuri pantai tanpa tujuan yang jelas. Tiap kali mereka memanggil di ibu, setiap itu pula muncul di ibu dengan tubuh yang dipenuhi sisik ikan. Akhirnya, ibu itu menjadi ikan Duyung. Separuh tubuhnya berwujud manusia dan separuhnya lagi berwujud ikan.

    Pesan moral yang bisa kita ambil dari kisah ini adalah kita harus menahan amarah, karena amarah diawali dengan kehancuran dan diakhiri dengan penyesalan. Sekian terimakasih semoga kita semua bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah ini.

     

    Kreator : Nadya Putri

    Bagikan ke

    Comment Closed: Asal Mula Ikan Duyung

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021