Minggu, 24 november 2024
Heiyow, aku Zerga, nama lengkap “Mahen Zerga Aksara”. Aku sekarang sedang duduk di kelas 2 SMA dan berumur 17 tahun. Dengan tinggi badan 171cm, alis tebal, bibir tipis, bulu mata lentik, dengan fair skin tone, dan tidak lupa jawline yang tegas. Of course, ratusan wanita di sekolah jatuh cinta denganku. Aku juga populer di sekolah karena ketampananku dan beberapa prestasiku. By the way, aku mempunyai dua teman terbaik, Namanya Agam dan Reska. Agam adalah cowok bandel dan kocak yang mempunyai banyak cabang, tapi emang gantengnya di luar nalar sih, ganteng banget pokoknya. Guru aja sampai ada yang kepincut sama Agam. Jokes-nya juga ngakak abis, selalu ada aja bahan yang selalu buat ketawa. Kalo Reska itu orangnya cool abis, ganteng, pinter, tapi sayang jones alias “jomblo ngenes”. Eh, aku juga sih. tapi kan aku banyak yang suka, hehe. Aku merasa beruntung karena terlahir di keluarga yang kaya dan cemara. Ayahku memiliki sebuah perusahaan, begitu juga dengan Bunda. Aku juga memiliki kakak perempuan, namanya “Verona Prawendy Aksara,” nama panggilannya adalah Kak Wendy, dan juga seorang pelayan yang biasanya aku panggil dengan sebutan ‘bibik’.
Sekarang adalah hari Minggu dan aku sedang menikmati waktu dengan bersantai di ranjang, tiba-tiba aku teringat suatu hal yang membuatku kebingungan. Yahh, Sabtu kemarin saat di sekolah, entah mengapa aku sering bertemu dengan seorang gadis. Saat pertama kali aku bertemu dengannya di lorong sekolah, dia menatapku dengan matanya yang indah sambil memberi senyuman kepadaku, aku pun membalas senyuman kepadanya. Lalu, saat istirahat aku bertemu denganya di kantin, kali ini dia tidak hanya menatapku dan memberikan senyuman, akan tetapi dia menyapaku dan menghampiriku untuk mengajak berkenalan.
“Eh, hai.” ucap gadis itu.
“Ehh,, hai juga.” balasku dengan agak sedikit kebingungan.
“Kamu Zerga ya dari kelas IPA 2?” tanya gadis itu.
“Iya, betul.” balasku.
“Kenalin, aku Raya dari kelas IPA 3.” ucap gadis itu sambil menodongkan tangannya kepadaku.
“Okay, salam kenal, Raya.” jawabku sambil membalas todongan tangannya
“Ya udah Zerga, aku balik ke kelas dulu ya. Good bye.” ucap gadis itu sambil melambaikan tangannya kepadaku.
“Bye…” balasku sambil melambaikan tangan.
Aku heran dan sedikit kaget, dari banyaknya gadis-gadis lain yang menyukaiku hanya berani menyapa dan memandangku, tapi berbeda dengan gadis itu.
“Raya ya, namanya.” lirihku sambil tersenyum.
“Arghh, gue kenapa si kok senyum-senyum gini, nggak biasanya gue kayak gini deh.” celotehku kepada diri sendiri sambil memukul pelan kepalaku. Tiba-tiba Agam dan Reska datang menghampiriku.
“Weh, dari mana aja si lo? Gue cariin keliling sekolah juga.” ucap Agam.
“Iya anjir taunya lo di kantin.” sahut Reska.
“Kenapa lo, Ga? Kok muka lo kayak bingung gitu?” tanya Agam.
“Iya tuh, nggak biasanya banget muka lo kayak gitu.” sahut Reska.
“H-hah, nggak. gue nggak papa kok.” jawabku.
“Yaelahh, lo kalo ada apa-apa cerita dong. Kayak sama siapa aja lo, Ga.” ucap Agam.
“Beneran nggak papa, sumpah!” ucapku meyakinkan mereka berdua.
“Gitu lo sekarang, main rahasia-rahasiaan.” ucap Reska sambil menyipitkan matanya.
Akhirnya, aku pun menceritakan semua tentang Raya kepada Agam dan Reska.
“Raya? Gue kayak pernah denger deh, nanti coba gue cariin nomornya deh buat lo.” ucap Agam.
“Buat apaan dah?! Lagian gue juga nggak mau nyari tau lebih tentang dia” ucapku mengelak.
“Maca ciii??!! Besok kalo ketemu, awas pipinya merah looohhh.” goda Reska.
“Iyaa ihhh cie cieee, Zerga akhirnya punya crush, coyyy!” seru Agam tak kalah heboh.
“Apaan dah kalian ini, orang gue nggak suka, bjirr.” ucapku.
“Alah, serah deh yang penting kalo jadian beliin gue civic turbo.” ucap Agam.
“Gue juga mau kali cumi darat satu!!” sahut reska.
“Serah kalian, gue mau balik ke kelas aja.” ucapku sambil pergi meninggalkan mereka berdua.
“Loh-loh tungguin gue, Ga!” teriak Agam.
“Elo sih, Gam. Jadi ngambek kan, tuh.” celoteh Reska ke Agam.
“Alahh, elo tadi juga ikutan, yeeuhhh.” ucap Agam.
“Udah-udah, ayo balik.” ajak Reska sambil menarik tangan Agam meninggalkan kantin.
Mengingat hal itu, aku pun tak sadar bahwa aku tersenyum sendiri di kamar. Tiba-tiba terdengar sebuah suara notif pesan, aku beranjak dari ranjang dan mencari dimana ponselku. Aku menemukan ponselku di atas meja komputer dan segera mengambilnya. Aku melihat sebuah pesan yang banyak dari kontak Agam.
“Ngapain Si Agam nih, tumben kirim chat banyak banget kayak gini.” gumamku penasaran.
Aku pun membuka chat dari kontak Agam dan dia mengirimiku sebuah nomor kontak.
Aku sangat merasakan hal yang berbeda, tak biasanya aku seperti ini. Ada rasa yang tak biasa menelusup ke dalam dada.
“Apa gue chat aja ya?” tanyaku kepada diriku sendiri.
“Nggak deh, buat apaan juga. Duh, daripada gue mikirin hal ini mending gue tidur.” celotehku kepada diriku sendiri.
Aku memutar sebuah musik untuk menemaniku tidur dan meletakkan ponsel di atas meja sebelah ranjang Sampai tak lama kemudian, aku pun terlelap.
Kreator : Syahfira Dewi
Comment Closed: Awal Mengenal ( bagian 1 )
Sorry, comment are closed for this post.