KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Ayah Pahlawanku

    Ayah Pahlawanku

    BY 25 Agu 2024 Dilihat: 143 kali
    Ayah Pahlawanku_alineaku

    Ayah merupakan sosok panutan, dari kecil sering kita melihat dan meniru apa saja yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, baik itu perkataannya, perbuatannya maupun hal lain terkadang terekam di memori kita sejak kecil. Ayah sering mengajarkan memberikan edukasi tentang hal-hal yang terkadang sebagai anak kecil kita belum memahami sepenuhnya maksud dan tujuan, di saat sudah beranjak dewasa barulah sadar bahwa apa saja didikan dan nasehat beliau ada hikmah dan pelajaran yang positif yang  tidak kita dapatkan.

    Hal lain bagian yang tidak kalah pentingnya di dalam kehidupan kita sosok ayah merupakan figur yang mengayomi , melindungi, bahkan sebagai bodyguard dalam kehidupan yang selalu menemani di saat kecil pada saat kita menangis meminta sesuatu yang kita inginkan, terkadang beliau rela berkorban apapun untuk memenuhi keinginan anaknya pada saat itu, meminta mainan, makanan, pakaian dll. beliau orang yang sabar dalam menghadapi apapun kondisi keadaannya, meskipun di luar banyak beban kerja dan masalah lainnya di tempat pekerjaan yang dihadapi tetapi ayah saat pulang ke rumah tetap membawa senyuman kebahagian,raut muka ceria dan bersenda gurau bersama anak-anaknya tanpa membawa masalah pekerjaan di luar ke dalam rumah. 

    Hal ini berdampak positif bagi kami sebagai anak, sehingga kami senang bercanda dan bergurau bersama ayah saat pulang dari kerja. Tiap anak mememiliki pengalaman yang unik tersendiri bersama orang tuanya tidak memandang latar belakang sosial ekonominya maupun lingkungan kehidupan sehari-harinya, karena masa kecil masa di saat menemukan hal-hal baru dan unik yang membahagiakan bagi setiap anak.

    Penulis juga mengalami suatu aktivitas kehidupan masa anak- anak yang tidak kalah serunya, di saat duduk di sekolah dasar selain rutinitas belajar menimba ilmu di sekolah dasar kegiatan lainnya tidak kalah seru dan menarik pada waktu itu, seperti berolahraga, memancing, berenang di sungai, menonton bareng di hari minggu pagi di mulai film serial kartun doraemon pada pukul 08.00 pagi  di tutup menonton wiro sableng 212 pada pukul 11.00 siang. Tidak semua masyarakat atau orang tua yang memiliki akses siaran TV film kartun tersebut pada saat itu, karena diharuskan memiliki antena parabola dan hanya golongan tertentu yang memiliki perekonomian menengah ke atas yang memiliki antena parabola pada saat itu, sehingga kami bersama teman-teman meminta izin untuk menonton di tempat seorang pak haji yang kaya pada saat itu yang memiliki akses dan antena parabola dan di izinkan kami untuk ke rumahnya untuk menonton bareng. Bahkan terkadang kami disuguhi minuman dan makanan ringan di rumahnya, betapa bahagia nya pada saat itu tidak hanya bisa menonton tetapi juga bisa sambil ngemil bersama tema-teman menikmati makanan yang diberikan oleh pak haji pada saat itu, Alhamdulillah Mudah-mudahan kebaikkan beliau akan di balas oleh Allah swt di yaumil akhir kelak. 

    Kegiatan masa kanak-kanak pada waktu itu sangat menyenangkan sehingga terjalin silaturahmi, kekompakan, adanya kesamaan hobi sehingga menambah keakraban antar sesama, tidak adanya jurang pemisah antar yang kaya dan miskin pada saat itu, sama-sama berkreativitas dalam bermain dan beraktivitas lainnya sesuai umur kanak-kanak.

    Pada saat itu sangat berbeda jika di bandingkan kegiatan bermain anak-anak pada masa saat ini, jika pada saat ini kemajuan teknologi dan kemajuan zaman permainan anak-anak sedikit mengalami evolusi atau perubahan, pada saat itu masih tradisional di masa tahun 1994-2000, anak-anak masih bermain permainan tradisional yang tidak membutuhkan banyak biaya, karena bahannya berasal dari tumbuhan atau bahan bekas di lingkungan sekitar sebagai contoh bahan dari bamboo, kaleng bekas, karton, karet, kayu dll.

    Meskipun masa kanak-kanak penulis sebagian waktunya dengan kegiatan bermain tetapi orang tua tetap membatasi batasan-batasan tertentu bagi anaknya, terutama ayah selalu mengedukasi kami tentang hal-hal tentang pendidikan agama, adab, budaya serta kearifan lokal lainnya yang kami anut pada masa itu. Bagaimana saat bertemu dengan orang yang lebih tua, tolong-menolong antar sesama, bersedekah, dan saling menjaga toleransi antar umat beragama. 

    Terkadang kata-kata tidak cukup untuk menjelaskan perjuangan ayah dari mulai kita lahir sampai dewasa saat ini, cucuran keringat tenaga dan pikirannya yang dikerahkan untuk anak-anaknya demi kebaikkan anak di masa depan agar suatu saat menjadi orang yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain bahkan untuk bangsa dan Negara.

    Ayah tidak mengharapkan balas budi bahkan sebagai anak tidak cukup membalas pengorbanannya, seyogyanya lah kita mendoakan orang tua kita agar tidak hanya bahagia di dunia tetapi juga di akhirat, ayah seorang pahlawan. “Ayah pahlawanku”.

     

     

    Kreator : Dian kurniawan

    Bagikan ke

    Comment Closed: Ayah Pahlawanku

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021