KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Bab 4 – Antisipasi

    Bab 4 – Antisipasi

    BY 21 Jul 2024 Dilihat: 50 kali
    Bab 4 - Antisipasi_alineaku

    Arc 1 – Awal Mula

    Pada Abad Období Moudrosti, Tahun ke-21 Dvacet jedna, di hari ke-10 Deset dari Bulan ke-11 Listopad.

    Di ruang pertemuan istana yang megah, para kepala keluarga pendiri berkumpul untuk membahas masa depan Ilta dan kerajaan. Ruangan itu dihiasi dengan kursi-kursi yang tersusun mengelilingi meja besar yang terbuat dari kayu ek tua, diukir dengan simbol-simbol kuno. Di tengah meja, sebuah kristal besar dengan ukiran huruf V dan garis-garis di sekitarnya memancarkan cahaya, menampilkan gambar para kepala keluarga yang tidak hadir secara langsung.

     

    Vladyka Alexei duduk dengan gagah mengenakan mantel hitamnya, sementara Aria dengan gaun birunya berada di sampingnya bersama Ilta. Patriark Radostaw dan Patriark Wlays duduk di sisi lain dengan ekspresi serius. Sementara Matriark Sandra Učenik, Matriark Vesna Zdravnik, dan Patriark Tatiuz Technikov terpampang jelas di kristal, menghadirkan suasana tegang dalam pertemuan.

     

    Vladyka Alexei membuka pertemuan dengan nada tegas. “Kita berkumpul hari ini untuk membahas masa depan Ilta sebagai kandidat utusan Sang Božský. Menurut ajaran Božské učení, kemunculan seorang utusan selalu diiringi oleh bencana atau kejadian besar. Kita harus siap menghadapi segala kemungkinan yang akan datang.”

     

    Patriark Radostaw, dengan wajah yang masih tampak pucat, angkat bicara. “Benar, kata Vladyka Alexei. Kejadian ini membawa kecemasan besar. Sejauh ini, Ilta masih berstatus kandidat. Namun, ujian kehidupan yang akan dihadapinya masih penuh teka-teki. Kitab suci kita tidak memberikan detail apapun mengenai ujian tersebut.”

     

    Patriark Wlays mengangguk setuju. “Ketidakpastian ini membuat kita semua khawatir. Kita tahu bahwa seorang utusan akan mengajari manusia tentang teknik elemental dan bertarung melawan Đavo bersama Anđeo. Namun, itu pada masa lalu, sedangkan kita tidak tahu kapan ujian kehidupan itu akan dimulai dan apa yang akan terjadi selama ujian tersebut.”

     

    Aria, dengan ketenangan yang menjadi ciri khasnya, menambahkan. “Kita harus mempersiapkan Ilta dengan sebaik-baiknya. Sebagai ibunya, aku tahu betapa berat beban ini bagi dirinya, tetapi dia memiliki potensi yang luar biasa.”

     

    Ilta, yang duduk di antara orang tuanya, merasa campuran antara beban dan semangat. Mata heterokromatiknya memancarkan ketegasan dan kebijaksanaan yang melebihi usianya. Dia tahu bahwa perjalanan yang akan datang tidak akan mudah, tetapi dia juga yakin bahwa dengan dukungan keluarganya, dia bisa menghadapi ujian apapun yang datang padanya.

     

    Matriark Sandra Učenik tampil di kristal dengan rambut biru muda dan mata magenta hangat, mengenakan gaun biru muda dengan aksen ungu, menyampaikan pendapatnya. “Kita perlu menyusun rencana yang matang untuk melindungi Ilta dan mempersiapkannya sebaik mungkin. Ketidaktahuan kita mengenai ujian kehidupan ini hanya menambah tekanan.”

     

    Matriark Vesna Zdravnik, dengan rambut kuning muda dan mata hijau toska, mengenakan gaun kuning muda dengan hiasan hijau toska, menambahkan dengan suara lembut tapi tegas. “Sebagai seorang kandidat utusan, Ilta perlu mendapatkan dukungan penuh dari kita semua. Ini bukan hanya tentang melindungi dia, tetapi juga tentang memastikan bahwa dia siap secara mental dan fisik untuk menghadapi apapun yang akan datang.”

     

    Patriark Tatiuz Technikov, dengan rambut abu-abu tua dan mata kuning tua, mengenakan jas abu-abu tua dengan lapisan teknologi, berbicara melalui kristal. “Teknologi dan pengetahuan kita bisa digunakan untuk mempersiapkan Ilta. Kita harus menggabungkan semua sumber daya yang kita miliki untuk memastikan bahwa dia siap untuk menjadi utusan Sang Božský.”

     

    Patriark Radostaw, yang terlihat semakin gelisah, tiba-tiba mengungkapkan informasi baru yang mengejutkan. “Saya baru saja menerima wahyu dari Sang Božský melalui mediasi spiritual. Dikatakan, ujian kehidupan ini baru saja digunakan dan memang tidak tercatat dalam kitab suci kita. Namun ujian ini hanya akan dihadapi oleh calon utusan di era baru. Detailnya masih samar, tetapi kita tahu bahwa ujian ini akan menguji kekuatan, kebijaksanaan, dan keberanian Ilta hingga batas tertinggi.”

     

    Kejutan ini membuat suasana semakin tegang. Vladyka Alexei segera menanggapi dengan nada serius. “Kita harus segera mempersiapkan segala sesuatu untuk Ilta. Tidak hanya dalam hal pelatihan fisik dan mental, tetapi juga dalam hal spiritual. Kita juga harus mencari tahu lebih banyak tentang ujian ini dan apa yang dibutuhkan untuk menghadapinya bersama kerajaan lainnya.”

     

    Patriark Wlays menambahkan. “Kita juga harus memikirkan tentang bagaimana melindungi kerajaan dari dampak bencana yang mungkin terjadi. Pengangkatan seorang utusan selalu diiringi dengan peristiwa besar, dan kita tidak bisa mengabaikan ancaman yang mungkin datang. Meminta atau mengabarkan informasi ini ke kerajaan lain akan membantu kita menghadapi era baru nantinya.”

     

    Matriark Sandra berbicara kembali dengan nada tegas. “Kita harus meningkatkan pertahanan kerajaan dan memastikan bahwa rakyat kita siap menghadapi apapun. Ini adalah saat-saat krusial, dan kita harus bertindak cepat dan tegas.”

     

    Matriark Vesna mengangguk setuju. “Ini bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang stabilitas emosional dan spiritual. Ujian ini tidak hanya untuk Ilta semata, tapi seluruh dunia akan mengalami perubahan yang akan datang.”

     

    Patriark Tatiuz menawarkan solusi dari penelitian teknologinya. “Kita bisa menggunakan teknologi canggih untuk membantu Ilta. Dari pelatihan virtual kristal hingga perlindungan fisik, semua yang kita miliki harus dimanfaatkan untuk memastikan keberhasilannya.”

     

    Ilta yang mendengarkan dengan seksama, merasa beban tanggung jawab semakin besar. Selain menjadi pewaris keluarga Stříbrný dia kini harus memikul tanggung jawab seorang kandidat dari utusan Sang Božský. “Semuanya terasa berat tapi juga mendebarkan, apakah aku mampu melakukannya.” gumamnya pelan, menyembunyikan perasaan cemasnya.

     

    Aria, dengan ketenangan yang menenangkan, berkata. “Semua ini terjadi karena sebuah takdir besar yang menantimu, Ilta putra ibu. Tapi, kamu tidak sendirian. Semua orang di sini akan membantumu menjalani ujian yang akan datang bersama-sama.”

     

    Vladyka Alexei mengakhiri pertemuan dengan tegas. “Kita akan bergerak maju dengan persiapan yang matang. Ilta, kamu memiliki tanggung jawab besar di depanmu, tetapi ingatlah bahwa kamu tidak sendiri. Kita semua ada di sini untuk mendukungmu.”

     

    Pertemuan tersebut berakhir dengan semua kepala keluarga bertekad untuk bekerja sama demi masa depan Ilta dan kerajaan. Ujian kehidupan yang penuh teka-teki itu akan segera dimulai, dan mereka siap menghadapi segala kemungkinan.

     

    Sub Bab: Penguasaan Kemampuan Indigo

     

     

     

     

     

     

     

     

    Beberapa hari selanjutnya, Ilta berdiri di tengah ruangan pelatihan elemental,  tersedia berbagai ruangan yang disesuaikan dengan elemen alam di tiap-tiap ruangannya. Vladyka Alexei, dengan penampilan berwibawa dan sikap yang tegas, berdiri di sampingnya. Hari ini, fokus latihan adalah menguasai teknik elemental menggunakan kemampuan Indigo, sebuah kemampuan langka yang memungkinkan pengendalian elemen alam tanpa memerlukan mantra.

     

    “Ilta,” kata Vladyka Alexei dengan nada serius, “kamu sudah mencapai kesempurnaan pada tingkat dasar dalam menguasai teknik elemental. Sekarang, saatnya kamu mengasah kemampuan Indigo-mu agar bisa mengendalikan elemen alam secara langsung, tanpa bergantung pada mantra.”

     

    Vladyka Alexei melanjutkan penjelasan dengan tegas, “Ilta, kemampuan Indigo adalah sesuatu yang sangat unik dan kuat. Berbeda dengan sarung tangan teknologi yang digunakan oleh keluarga pendiri, kamu tidak memerlukan alat tambahan. Kamu dapat mengarahkan dan memanipulasi elemen alam langsung melalui kekuatan dalam dirimu.”

     

    Ilta mendengarkan dengan penuh perhatian, memahami betapa istimewanya kemampuannya. “Bagaimana aku dapat mempelajari kemampuan ini Ayahanda?” tanyanya.

     

    Vladyka Alexei memperlihatkan sarung tangannya dan menunjukkannya kepada Ilta. “Sarung tangan ini adalah contoh teknologi canggih yang telah kami kembangkan di kerajaan kita. Meskipun ayah bukan anak indigo dan tidak memiliki kemampuan Indigo, teknologi ini memungkinkan ayah untuk meniru efek yang hampir sama dengan kekuatan Indigo.”

     

    Ilta menatap sarung tangan dengan rasa ingin tahu. Sarung tangan itu terbuat dari bahan halus dengan lambang burung perak yang bersinar lembut. 

     

    Vladyka Alexei melanjutkan penjelasan. “Teknologi kristal di sarung tangan ini berfungsi untuk mengarahkan dan mengendalikan elemen alam secara langsung. Meskipun kamu bisa menggunakan kemampuan Indigo secara langsung, kamu bisa memahami bagaimana elemen-elemen dapat dikendalikan dengan presisi melalui praktek langsung.”

     

    Vladyka Alexei mengenakan sarung tangan itu dan api kecil tiba-tiba muncul di udara, berputar-putar dengan lembut. “Cobalah untuk mengendalikan elemen ini. Rasakan aliran energi di dalam dirimu dan arahkan api ini menggunakan kemampuan Indigo-mu.”

     

    Ilta menutup matanya dan mulai berkonsentrasi. Dia merasakan energi Indigo mengalir dalam dirinya, sebuah sensasi hangat yang menyebar dari jari-jarinya. Dengan hati-hati, dia mengarahkan tangannya ke arah api kecil yang diciptakan oleh Alexei.

     

    Api itu mulai bergerak sesuai arahan Ilta, berputar-putar dengan lembut mengikuti gerakan tangannya. Ilta membuka matanya dan melihat dengan kagum. “Aku bisa melakukannya!”

     

    Vladyka Alexei tersenyum puas. “Bagus, Ilta. Kamu sudah mulai memahami cara kerja kemampuan Indigo. Sekarang, cobalah untuk memanipulasi elemen lainnya. Latih terus untuk meningkatkan kontrolmu.”

     

    Ilta beralih ke elemen air. Dia fokus pada sebuah kolam air di sudut ruangan. Dengan bantuan kemampuan Indigo, dia mulai menggerakkan air di dalam kolam tanpa mengucapkan mantra. Air itu mulai membentuk gelombang yang lembut, kemudian membeku membentuk es saat dia meningkatkan konsentrasi.

     

    Vladyka Alexei mengamati dengan penuh perhatian. “Kamu sudah menguasai teknik dasar untuk mengendalikan elemen air. Sekarang, mari kita coba dengan elemen tanah.”

     

    Ilta mengalihkan perhatiannya ke tumpukan tanah yang ada di sudut ruangan. Dengan konsentrasi penuh, dia mulai mengangkat dan menggerakkan tanah menggunakan kemampuan Indigo. Tanah itu terangkat dan membentuk bentuk-bentuk yang diinginkan Ilta.

     

    Proses latihan ini berlangsung selama beberapa minggu. Ilta terus berlatih setiap hari, berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengendalikan elemen-elemen alam tanpa bergantung pada mantra. Setiap kali dia berhasil mengendalikan elemen dengan lebih baik, Vladyka Alexei memberinya umpan balik dan saran untuk meningkatkan tekniknya.

     

    Satu hari, setelah beberapa minggu latihan intensif, Vladyka Alexei memutuskan untuk menguji kemajuan Ilta. “Ilta, hari ini kita akan melakukan uji coba. Ayah akan mengatur sebuah skenario di mana kamu harus mengendalikan semua elemen sekaligus.”

     

    Vladyka Alexei berdiri di tengah ruang latihan yang luas. Dengan posisi tangan yang terangkat dan penuh konsentrasi, dia mengucapkan mantra. “Elementum Universalis, Flamma, Aqua, Terra, Ventus, Unitas! Malleo et Conservo!”

     

    Saat dia mengucapkan mantra tersebut, sebuah aura bercahaya menyebar dari tubuhnya, mengelilingi elemen-elemen yang ingin dia kendalikan. Api yang berkobar, aliran air, tanah yang bergerak, dan angin yang berhembus semua muncul secara bersamaan, memenuhi ruangan dengan kekuatan elemen yang terharmonisasi. Vladyka Alexei dapat mengarahkan dan mengendalikan elemen-elemen ini dengan presisi yang sangat tinggi, membentuk dan mempertahankannya sesuai keinginan.

     

    Ilta memandang keempat elemen itu dengan penuh fokus. Dia menarik energi Indigo ke dalam dirinya dan memulai proses pengendalian. Api, air, tanah, dan udara mulai bergerak sesuai keinginannya, membentuk pola yang harmonis di udara.

     

    Setelah beberapa menit, Ilta berhasil mengendalikan semua elemen dengan baik. Vladyka Alexei, yang menyaksikan dari samping, mengangguk puas. “Ilta, kamu telah mencapai tingkat penguasaan yang luar biasa. Kemampuan Indigo-mu sudah sangat baik. Kamu siap untuk tantangan yang lebih besar.”

     

    Ilta merasa bangga dan lega. “Terima kasih, Ayahanda. Aku akan terus berlatih dan meningkatkan kemampuanku.”

     

    Dengan penguasaan kemampuan Indigo yang terasah, Ilta siap menghadapi tantangan yang akan datang, berbekal keterampilan yang sudah dipersiapkan dengan baik.

     

    Sub Bab: Ancaman yang Menghantui Persiapan

     

     

     

     

     

     

     

     

    Di tengah persiapan kerajaan untuk era baru, suasana di seluruh negeri menjadi semakin tegang. Ilta, bersama dengan sahabat-sahabatnya dan keluarga, sedang sibuk mempersiapkan diri untuk tantangan yang akan datang. Namun, kabar-kabar buruk mulai muncul, mengabarkan ancaman yang tak terduga dari luar perbatasan kerajaan.

     

    Pada suatu pagi setelah latihan fisik di lapangan pelatihan, Ilta duduk bersama Vladyka Alexei di ruang kerja pribadinya.

     

    Ruang kerja Vladyka Alexei terletak di sayap timur istana yang megah, tempat di mana keputusan-keputusan penting kerajaan diambil. Pintu kayu besar yang diukir dengan simbol keluarga Stříbrný dan lambang kerajaan Nesmrtelný mraz menjadi gerbang menuju ruangan ini. Dua penjaga yang berdiri tegak di kedua sisi pintu memberikan rasa hormat dan perlindungan yang konstan.

     

    Begitu pintu terbuka, ruang kerja berbentuk persegi panjang dengan langit-langit tinggi menyambut siapa saja yang memasuki. Lampu gantung kristal menggantung di tengah ruangan, memancarkan cahaya hangat yang menerangi setiap sudut. Dinding-dindingnya dilapisi panel kayu gelap yang elegan, dihiasi dengan tapestry yang menggambarkan sejarah panjang dan penuh warna dari kerajaan Nesmrtelný mraz.

     

    Di tengah ruangan, terdapat meja kayu besar dan kokoh yang menjadi pusat dari segala aktivitas. Meja itu penuh dengan dokumen-dokumen penting, peta-peta kuno, dan gulungan manuskrip yang menunggu untuk dibaca dan ditandatangani. Di atas meja juga terdapat kristal komunikasi, alat ajaib yang memungkinkan Vladyka Alexei untuk berhubungan dengan kepala-kepala keluarga yang tidak bisa hadir secara langsung.

     

    Di sisi kiri ruangan, tiga rak buku besar berdiri megah, penuh dengan buku-buku kuno, gulungan manuskrip, dan dokumen-dokumen penting yang disusun rapi. Rak-rak ini tidak hanya menyimpan pengetahuan, tetapi juga sejarah dan kebijaksanaan yang diwariskan dari generasi ke generasi. 

     

    Di sudut ruangan, terdapat sebuah perapian marmer putih yang menambah kehangatan pada suasana ruangan. Di atas perapian, sebuah lukisan besar keluarga Stříbrný tergantung, menggambarkan sejarah panjang dan kemuliaan keluarga ini. 

     

    Ruang kerja ini bukan hanya tempat untuk bekerja, tetapi juga tempat di mana keputusan-keputusan besar diambil, rencana-rencana disusun, dan masa depan kerajaan dibentuk. Di sinilah Vladyka Alexei, dengan segala kebijaksanaan dan ketegasannya, memimpin kerajaan Nesmrtelný mraz menuju masa depan yang cerah.

     

    Vladyka Alexei baru saja menerima laporan dari pengintai kerajaan yang menyebutkan adanya aktivitas mencurigakan di wilayah perbatasan.

     

    “Ilta,” kata Vladyka Alexei dengan nada serius, “Ayah baru saja menerima laporan tentang aktivitas yang mencurigakan di perbatasan. Meskipun laporan ini belum mengkonfirmasi ancaman nyata, Ayah ingin kamu tetap berada di istana untuk saat ini. Kami perlu memastikan situasi ini terlebih dahulu sebelum mengambil langkah lebih lanjut.”

     

    Ilta, meskipun merasa terbatasi, memahami pentingnya situasi ini. “Baik, Ayahanda. Saya akan tetap di sini dan membantu mempersiapkan pertahanan dengan cara yang saya bisa.”

     

    Meski tidak diperbolehkan keluar dari istana, dia tetap berusaha memanfaatkan waktunya dengan maksimal. Di halaman pelatihan istana, Ilta dan sahabat-sahabatnya yaitu Zvonimir, Velimir, dan Trenty terus berlatih di bawah pengawasan ketat Patriark Wlays. Latihan mereka berfokus pada keterampilan bertarung dasar dan teknik koordinasi yang penting untuk menghadapi berbagai situasi.

     

    Di tengah latihan, Ilta merasakan ketegangan yang semakin meningkat di istana. Dia melihat para ksatria dan pengawal yang semakin sibuk mempersiapkan pertahanan. Keadaan ini membuat Ilta semakin ingin terlibat, meskipun dia masih terlalu muda untuk terjun langsung ke lapangan.

     

    Di dalam Kuil Božanović yang megah, Ilta menjalani bimbingan spiritualnya. Setiap hari Pátek, dia menghabiskan waktu di kuil, berdoa dan merenungkan ajaran Božské učení. Patriark Radostaw memberikan nasihat dan pelajaran tentang menjaga keseimbangan dalam hidup dan memanfaatkan kekuatan spiritual untuk menghadapi tantangan.

     

    Patriark Radostaw juga mengajarkan Ilta tentang cara menggunakan meditasi untuk menenangkan pikiran dan memperkuat tekadnya. Sybil dan Walter sering bergabung dengan Ilta dalam sesi meditasi, memberikan dukungan moral dan berbagi pengetahuan mereka tentang ajaran Božské učení.

     

    Sementara itu, di laboratorium Keluarga Technikov, Patriark Tatiuz dan timnya bekerja keras merancang alat-alat pelatihan virtual dan sistem perlindungan. Meskipun Ilta tidak dapat menguji teknologi tersebut secara langsung, dia mengetahui bahwa persiapan ini adalah bagian penting dari keseluruhan strategi pertahanan kerajaan.

     

    Di pusat medis Keluarga Zdravnik, Matriark Vesna dan timnya juga mempersiapkan berbagai ramuan penyembuh dan metode penyembuhan. Mereka memberikan perhatian khusus pada kesehatan Ilta dan para warga, memastikan bahwa mereka siap menghadapi situasi darurat jika diperlukan.

     

    Di seluruh kerajaan, kesibukan meningkat saat persiapan untuk era baru semakin mendekat. Infrastruktur diperkuat, sistem pertahanan ditingkatkan, dan aliansi diplomatik dengan kerajaan-kerajaan tetangga diperluas. Suasana di istana dan sekitarnya penuh dengan aktivitas, dengan berbagai upaya yang dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan rakyat.

     

    Ilta memperhatikan semua upaya ini dengan penuh perhatian. Meskipun dia tidak bisa terlibat langsung dalam penyelidikan atau pertempuran, dia berusaha untuk memberikan dukungan dengan cara yang dia bisa, baik melalui bimbingan spiritual maupun dengan menjaga semangat dan kesiapan fisik dan mentalnya.

     

    Dengan segala upaya yang dilakukan di sekelilingnya, Ilta merasa frustasi karena tidak bisa berbuat lebih banyak. Dia terus-menerus bertanya kepada Vladyka Alexei dan anggota keluarga lainnya tentang perkembangan situasi dan berusaha menunjukkan bahwa dia siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang.

     

    “Apakah ada kabar terbaru tentang ancaman itu, Ayahanda?” tanya Ilta suatu hari. “Saya ingin memastikan bahwa saya siap dan bisa membantu sebisa mungkin.”

     

    Vladyka Alexei tersenyum, merasa bangga dengan sikap Ilta yang penuh perhatian. “Kami sedang menangani situasi ini dengan hati-hati, sebagai pewaris keluarga. Kamu sudah melakukan bagianmu dengan baik. Teruslah berlatih dan belajar. Suatu hari nanti, kamu akan siap untuk menghadapi tantangan besar.”

     

     

    Kreator : Ry Intco

    Bagikan ke

    Comment Closed: Bab 4 – Antisipasi

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021