KATEGORI
  • ! Без рубрики
  • 1betcasino.de
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • basedonmyrealitylife
  • Berita Alineaku
  • betonredofficial.com
  • billybets.ch
  • Bisnis
  • boomerangcasino.ch
  • Branding
  • Caspero Ελλάδα
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • ggbetofficial.de
  • gullybetofficial.com
  • Hiburan
  • hitnspinofficial.ch
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • montecryptoscasinos.com
  • Moralitas
  • Motivasi
  • mrpachocasino.ch
  • Novel
  • novos-casinos
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • okrogslovenije
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Pablic
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Pin-Up oyunu
  • Pin-UP VCH
  • Pin-Up yukle
  • Politik
  • Post
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Public
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • zotabetcasino.ch
  • Beranda » Artikel » BAB 9 – KEGAGALAN YANG MEMBAWA SENYUM

    BAB 9 – KEGAGALAN YANG MEMBAWA SENYUM

    BY 05 Nov 2025 Dilihat: 44 kali
    BAB 9 - KEGAGALAN YANG MEMBAWA SENYUM_alineaku

    Pengumuman penerimaan sekolah akhirnya tiba. Setelah menunggu cukup lama akhirnya hari ini datang juga. Suli ke sekolah bersama temannya yang juga mendaftar di sekolah yang sama. Mereka berlima janjian bertemu di sekolah untuk menunggu hasil pengumuman keluar.

    “Suli, boleh ndak aku tanya?” ucap Maemunah dengan wajah ingin tahunya.

    “Iya boleh lah. Apa emangnya kok serius gitu mukamu?”

    “Aku dengar dari ibuku kemarin lalu, bener ya kamu dilamar sama Bu Sum buat jadi istrine Budi?” Maemunah sangat bersemangat bertanya.

    “He’eh, dan itu membuat aku dan keluargaku sangat sedih karena nggak bisa nerima lamaranne Bu Sum,” ucap Suli, berusaha tidak menghina keluarga Bu Sum di depan orang lain.

    “Wah, Li. Kemarin itu ibuku ketemu sama Bu Sum. Banyak sekali yang dia omongin tentang kamu sama keluargamu loh. Yo gitu kan kamu paham maksudku toh. Wih jan tenan Bu Sum kalau nggak suka lagi sama orang semua terasa jelek, nggak ada satu pun perkataannya yang bagus deh,” ucap Maemunah menjelaskan semua perkataan Bu Sum yang menghina dan merendahkan keluarga Suli, dengan sifatnya yang memang sudah bisa ditebak.

    “Nggak papa lah, mau gimana lagi kan aku emang nggak mau nikah sek toh, masih pengen sekolah. Aku pengen cari uang dulu buat Bapak dan Ibu ben nggak terus-terusan kerja susah payah lagi. Kalo anak’e bisa saling bantu, kan alhamdulillah toh,” Jawab Suli tegas dan yakin dengan keputusannya.

    “Iya sih bener kamu lah. Wong nggak suka kok dipaksa. Lagian siapa sih yang mau sama Budi, cowok petakilan gitu. Sopannya kalau ada ibune aja. Takutnya kalau ada bapake aja. Kamu ingat kan dulu sampai dia ditangkap polisi karena susah dikasih tahu dan nggak pulang-pulang  main game. Iya kalau cuma main game, wis ngerokok, nggak sopan, palingan juga pasti minum juga itu anak. Tampangnya begitu eh.” 

    Ucapan kesal Maemunah yang tak karuan membuat Suli menegurnya.

    “Jangan ngomong gitu, nanti kedengeran orang. Lagian nggak baik ngomongin buruk’e orang. Kalau itu keburukan dan benar adanya itu namanya kamu ghibah loh. Jika itu keburukan dan tidak benar, adanya namanya itu kamu fitnah loh. Dua-duanya tidak baik dan dosa besar, jadi wis nggak usah dibahas lagi.” Tegas perkataan Suli kepada temannya yang baik, yang sedang membelanya, mengkhawatirkannya dan juga Suli tau niat mereka adalah untuk membelanya.

    “Tapi Li, aku juga denger sesuatu yang sedikit gimana ya, soalnya aku kan waktu itu nyamperin ibuku buat disuruh pulang sama bapakku. Aku denger langsung, katane Bu Sum kamu nggak bakal diterima di sekolah ini. Pas mereka lihat aku datang, Bu Sum langsung diam dan masuk ke rumahnya. Ibuku pesan ke aku biar aku nggak kasih tau kamu, tapi gimana ya, Li. Kan nggak adil seperti itu toh. Aku kasihan sama kamu, gimana nanti kamu?” Ucapan temannya yang begitu mengkhawatirkan Suli membuat dia tersadar.

    “Oh iya ya, sekolah ini kan kepala sekolahnya Kakeknya Budi, Pak Beni Darmawan.”

    Dan, semua yang dikatakan Maemunah menjadi kenyataan, sebab keluarga Bu Sum memang pendendam. Suli dalam hati berusaha untuk tetap tenang dan tawakal kepada Allah.

    Akhirnya, jam menunjukkan pukul 10 pagi, yang dimana papan besar di teras sekolah sudah terpasang beserta kertas pengumuman yang ditempelkan di papan itu. Kami segera mengakhiri obrolan kami dan langsung menuju papan pengumuman itu untuk mencari nama nama kami.

    Kami terus mencari satu per satu, temen-teman Suli sudah menemukan nama mereka, sedangkan dia masih mencari namanya yang sepertinya tidak ada dalam kertas besar itu. Semua temannya membantu sekali lagi mencari nama Suli dan benar saja bahwa namanya tidak ada.

    Suli menghela napas panjang saat selesai melakukan pencarian itu. Maemunah menyarankan untuk bertanya ke kantor guru untuk memastikan namanya, tapi Suli menolak dan mengajak teman-temannya untuk pulang saja.

    Ndak usah lah, bagaimanapun ini kan pengumuman sudah valid. Kalau nama aku ndak ada ya berarti aku ndak diterima, hemmm.”

    “Tapi coba aja sih, siapa tahu kan Nem kamu bagus dan ujian kemarin juga kamu bisa mengerjakan semuanya, siapa tahu, Li?”

    Ndak usah, aku nggak papa. Kita pulang yuk.”

    Sampai di rumah, Suli memberitahu Bapak, Ibu dan kakang-kakangnya bahwa dia tidak diterima di sekolah itu. Dia tidak menceritakan apa yang dia dengar dari Maemunah soal Bu Sum. Suli takut membuat ibunya jadi kepikiran dan malah jatuh sakit. Walaupun semua keluarga sudah tahu pasti ini akan terjadi, apalagi kepala sekolahnya, Pak Beni, yang memiliki sifat yang hampir sama dengan Bu Sum.

    “Alhamdulliah, nggak papa ya nak, sing sabar dan nggak usah sedih ya. Lagian sekolah itu juga agak jauh kan. Bu’e kasian sama kamu nak harus berangkat pagi-pagi sekali. Besok coba daftar di sekolah Mas Yoto aja ya. Walaupun nggak favorit, tapi insyaallah juga baik.”

    Ucapan ibunya yang tenang sambil tersenyum membuat Suli ikut tersenyum dan bahagia karena kegagalan ini malah membuat Suli dan keluarganya bersyukur sekali. Apapun itu, pasti ada hikmah di balik semua ini.

                Selalu yakin kalau takdir Allah jauh lebih baik dari rencana kita. Takutnya, jika Suli diterima di sekolah itu nanti malah hari-harinya dibuat susah oleh keluarga Bu Sum, entah itu ucapan, cemoohan, atau bahkan hinaan yang takutnya nanti membuat Suli jadi tidak bisa belajar di sekolah dengan tenang.

    Selalu menerima dengan sabar, bersyukur dan tersenyum untuk setiap cobaan hidup adalah solusi terbaik, terima dulu, sabari, dan berdoa dengan sholat memohon pertolongan Allah dan berikhtiar semampu kita hasilnya pasrahkan saja semua sama Allah.

    Seperti halnya di surah Al-Baqarah ayat 152 & 153, surah favorit Suli yang berbunyi bahwa :

    “Maka ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku akan mengingatmu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku.”

    “Hai orang-orang yang beriman, carilah pertolongan dengan kesabaran dan sholat, Allah beserta orang-orang yang sabar.”

    Cobaan ini mungkin terasa sulit dan menyedihkan, dimana Suli                  sangat ingin  bersekolah di sekolah yang sudah direkomendasikan oleh gurunya, yang mana nantinya Suli ingin mengajukan beasiswa pendidikan jika dia bisa diterima di sekolah itu. Daripada meminta bantuan kemiskinan, Suli ingin sekali bisa mendapatkan bantuan dari prestasinya, bukan dari kemiskinannya. Tapi apalah daya, ternyata cobaan datang di awal Suli memasuki babak baru dalam pendidikannya.  Malah hal itu membuat Suli makin kuat dan tegar dalam menghadapi hari esok, walaupun dia tidak tahu cobaan apalagi yang sedang menanti dia di depan. Sekarang cukup sedihnya dan bangkit, membuka pikiran seluas-luasnya bahwa jika itu menjadi rezeki, maka akan menemukan jalannya sendiri datang kepadamu. Jika itu bukan rezeki, maka dia juga akan menemukan jalannya sendiri untuk pergi dari kamu, karena rezeki tidak akan tertukar, dan Allah tidak memberikan cobaan di luar batas kemampuan hamba-Nya.

    “Aku pasti bisa, dimanapun nanti aku sekolah itu tidak masalah yang penting sekolah dengan tujuan menuntut ilmu yang bermanfaat agar nanti saat sudah waktunya kerja aku mampu menghadapi apapun ke depannya.”

    “Alhamdulillah, Allah tidak menjadikan sekolah itu sebagai rezekiku tapi sebagai ujianku, agar aku sadar bahwa rencana Allah jauh lebih baik daripada rencanaku.”

    “Allah lebih tahu apa yang aku butuhkan dibandingkan dengan apa yang aku inginkan.”

    “Harus selalu yakin sama Allah, bahwa takdirnya untukku selalu yang terbaik untukku.”

     

     

    Kreator : Siti Purwaningsih (Nengshuwartii)

    Bagikan ke

    Comment Closed: BAB 9 – KEGAGALAN YANG MEMBAWA SENYUM

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tidak lahir begitu saja. Di balik perumusan lima sila yang menjadi pondasi bangsa ini, ada pemikiran mendalam dari para tokoh pendiri bangsa, salah satunya adalah Soekarno. Pemikiran Soekarno dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah Indonesia. Lalu, apa saja pemikiran Soekarno tentang dasar negara […]

      Des 02, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Rumusan dasar negara yang dikemukakan oleh Mr. Soepomo memiliki peran sangat penting dalam pembentukan dasar negara Indonesia. Dalam sidang BPUPKI, Mr. Soepomo menjelaskan gagasan ini dengan jelas, menekankan pentingnya persatuan dan keadilan sosial. Dengan demikian, fokusnya pada teori negara integralistik membantu menyatukan pemerintah dan rakyat dalam satu kesatuan. Lebih lanjut, gagasan ini tidak hanya membentuk […]

      Okt 21, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021