KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Bahasa, Literasi, dan Pendidikan Indonesia

    Bahasa, Literasi, dan Pendidikan Indonesia

    BY 13 Agu 2024 Dilihat: 281 kali
    Bahasa, Literasi, dan Pendidikan Indonesia_alineaku

    Tidak dapat dipungkiri, salah satu adaptasi yang cukup menantang buatku selama membersamai anak-anak dalam belajar di Pulau Nias adalah perbedaan bahasa. Disini masih umum digunakan bahasa daerah sebagai bahasa percakapan sehari-hari, termasuk di sekolah. Seringkali aku bertanya-tanya sendiri makna dari percakapan orang-orang disini ketika mendengarkan mereka berbicara. Meski demikian, aku cukup bersyukur karena seringkali anak-anak berinisiatif mengajariku bahasa Nias.

    “Ibu, kalau artinya tangan apa?”
    “Apa?”
    “Danga”

    “Ibu, kalau artinya rumah apa?”
    “Apa?”
    “Nomo”

    Dan masih banyak lagi kosa kata bahasa Nias yang mereka ajarkan. Sekaligus kalimat sehari-hari yang biasa dipakai dalam percakapan.

    Bagiku sendiri, mempelajari bahasa Nias cukup menantang karena tata bahasa Nias berbeda dengan bahasa Indonesia. Salah satu contohnya, jika dalam struktur bahasa Indonesia, subyek biasanya berada di depan kalimat, sedangkan dalam bahasa Nias struktur subyek kalimat berada di belakang kalimat. Misalnya “mangado” arti tepatnya adalah “makan aku”, dimana kata “aku” sebagai subyek berada di belakang kalimat.

    Kalimat tersebut hanya salah satu contoh dari banyak tata bahasa Nias yang berbeda dari tata bahasa Indonesia. Belum lagi kosa kata tunggal dan jamak yang berbeda. Contohnya seperti yang ku ketahui kemarin dari salah satu rekan guruku. Dalam bahasa Nias, nogu artinya anak. Jika dalam bahasa Indonesia, anak-anak berarti anak yang banyak, dengan pemahaman tersebut maka aku biasa memanggil anak-anak di sekolah dengan kosa kata nogu-nogu. Akan tetapi, salah satu rekan guruku memberitahu kalau anak-anak artinya iraono dalam bahasa Nias, bukan nogu-nogu. Sejujurnya agak malu ketika diberitahukan seperti itu, tapi dengan kesalahan-kesalahan yang kualami ketika mempraktekkan bahasa Nias, aku jadi belajar apa yang benar.

    Perbedaan dalam tata bahasa ini seringkali menjadikan anak-anak di sekolah kesulitan dalam pelajaran yang membutuhkan pemahaman literasi mereka. Karena belum membiasakan diri menggunakan bahasa Indonesia, maka belum banyak kosa kata Indonesia yang mereka kuasai, sehingga ketika mereka membaca bacaan panjang, beberapa kosa kata dalam bahasa Indonesia belum mereka ketahui. Hal ini juga merupakan tantangan bagiku sendiri untuk mengajak guru-guru untuk membersamai anak-anak dalam pemahaman literasi yang lebih baik lagi.

    Meski sumpah pemuda sudah dikumandangkan sejak lebih dari 90 tahun yang lalu, akan tetapi masih ada tantangan-tantangan yang dihadapi oleh bangsa dalam mencerdaskan generasi penerusnya, salah satunya adalah tantangan bahasa. Momen sumpah pemuda ini merupakan momen yang tepat untuk merefleksikan lagi sudah sejauh apa upaya kita untuk ikut memaknai persatuan Indonesia, termasuk persatuan dalam mencapai impian bangsa kita untuk mencerdaskan bangsa Indonesia, apapun suku dan bahasanya.

    Salam sumpah pemuda!

    *Tulisan ini pernah dipublikasikan di blog pribadi senandikafadiya.wordpress.com

     

     

    Kreator : Fadiya Dina H

    Bagikan ke

    Comment Closed: Bahasa, Literasi, dan Pendidikan Indonesia

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021