KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Batu Golog

    Batu Golog

    BY 15 Jun 2024 Dilihat: 70 kali
    Batu Golog_alineaku

    Cerita Rakyat Nusa Tenggara Barat

    (Cerita termasuk kategori Legenda)

    Pada zaman dahulu kala, di daerah Padamara dekat Sungai Sawing, Nusa Tenggara Barat, hiduplah sepasang suami-istri yang miskin. Si istri bernama Inaq lembain, sedangkan suaminya bernama Amaq lembain. 

    Setiap hari mereka pergi ke rumah-rumah penduduk untuk mencari pekerjaan. Jika di desanya sudah tidak ada lagi penduduk yang memakai tenaganya mereka pergi dari satu desa ke desa lainnya sambil membawa kedua anak mereka.

    Pada suatu hari, mereka tiba di sebuah rumah penduduk yang tampak sibuk menumbuk padi. Inaq lembain menghampirinya. “Bu…bolehkah saya ikut bekerja membantu menumbuk padi….?”

    “Boleh, kebetulan yang kami tumbuk cukup banyak, kamu bisa membantu kami.”

    “Terima kasih Bu…” kata Inaq lembain dengan senang hati.

    Ketika menumbuk padi, kedua anak Inaq lembain diletakkan di sebuah batu ceper yang tidak jauh dari tempat ia menumbuk padi. Baru itu bernama batu golog.

    “Kalian tunggu di sini, jangan nakal! Ibu sedang bekerja agar nanti kita dapat upah untuk makan,” pesan Inaq lembain kepada kedua anaknya.

    Kemudian, Inaq Lembain bekerja menumbuk padi. Tidak berapa lama, kedua anaknya berteriak-teriak memanggil Inaq Lembain.

    “Ibu….ibu……!” Teriak kedua anak Inaq Lembain. Si ibu menganggap anak-anaknya hanya iseng memanggilnya. Tanpa menoleh ia meneruskan pekerjaannya.

    “Ibu…..ibu…!”

    “Tunggulah kalian disitu sebentar! Ibu sedang bekerja,” ucap Inaq lembain tanpa menghiraukan teriakan kedua anaknya.

    Sebenarnya anak-anak itu tidak sedang merajuk. Batu yang mereka duduki itu tiba-tiba bergerak naik ke atas. Kedua anak itu ketakutan sehingga memanggil-manggil ibunya.

    Karena dipikirnya sang anak sedang bercanda, Inaq lembain tidak melihat batu semakin lama semakin tinggi. Tingginya melebihi pohon kelapa. Kedua anak itu berteriak-teriak ketakutan.

    “Ibu…ibu…tolong!” Jerit anaknya dari ketinggian.

    “Tunggu, ibu sedang bekerja,” ucap Inaq lembain.

    Tanpa disadari, teriakan anak-anaknya terdengar semakin sayup. Sekali lagi ia tidak menggubris teriakan sang anak. Semakin lama, ia tidak mendengar suara teriakan anak-anaknya. Inaq Lembain berpikir sang anak pasti sudah lelap tertidur.

    Sementara batu Golog itu semakin lama semakin tinggi. Kedua anak Inaq Lembain sudah terbawa oleh batu golog sampai menembus ke awan. Betapa terkejutnya Inaq lembain melihat kedua anaknya sudah tidak terlihat lagi di tempat ia terakhir menaruhnya.

    Inaq Lembain sangat bingung untuk menyelamatkan kedua anaknya. Ia menangis dan memohon kepada Dewata untuk bisa mengambil anaknya yang berada di atas awan. Do’a Inaq Lembain pun terkabul. Ia diberi kekuatan gaib oleh Dewata. Dengan sabuknya, ia dapat memenggal batu golog cukup sekali tebasan saja. Batu golog itu terpenggal menjadi tiga bagian. Bagian yang pertama jatuh di suatu tempat sehingga menyebabkan tanah bergetar. Tempat jatuhnya batu itu menjadi sebuah desa yang kemudian bernama Desa Gembong. Bagian yang kedua jatuh di suatu tempat yang kemudian tempat itu diberi nama Dasan Batu. Nama ini diberikan karena ada seseorang yang melihat batu tersebut jatuh. Sedangkan, bagian ketiga batu golog jatuh di suatu tempat dan diberi nama Montong Teker. Nama ini diberikan karena bagian terakhir dari batu golog yang terjatuh ini menimbulkan suara gemuruh.

    Batu golog memang sudah terpecah menjadi tiga bagian. Akan tetapi, Inaq Lembain tidak bisa mendapatkan anaknya kembali. Anak Inaq Lembain sudah berubah menjadi dua ekor burung. Sang kakak berubah menjadi burung Kekuwo, sedangkan sang adik telah berubah menjadi burung Kelik.

    Pesan dan pelajaran dari kisah ini adalah penyesalan memang selalu datang di akhir. Sekian, semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah ini.

     

    Kreator : Nadya Putri

    Bagikan ke

    Comment Closed: Batu Golog

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021