KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Batu Golog

    Batu Golog

    BY 15 Jun 2024 Dilihat: 185 kali
    Batu Golog_alineaku

    Cerita Rakyat Nusa Tenggara Barat

    (Cerita termasuk kategori Legenda)

    Pada zaman dahulu kala, di daerah Padamara dekat Sungai Sawing, Nusa Tenggara Barat, hiduplah sepasang suami-istri yang miskin. Si istri bernama Inaq lembain, sedangkan suaminya bernama Amaq lembain. 

    Setiap hari mereka pergi ke rumah-rumah penduduk untuk mencari pekerjaan. Jika di desanya sudah tidak ada lagi penduduk yang memakai tenaganya mereka pergi dari satu desa ke desa lainnya sambil membawa kedua anak mereka.

    Pada suatu hari, mereka tiba di sebuah rumah penduduk yang tampak sibuk menumbuk padi. Inaq lembain menghampirinya. “Bu…bolehkah saya ikut bekerja membantu menumbuk padi….?”

    “Boleh, kebetulan yang kami tumbuk cukup banyak, kamu bisa membantu kami.”

    “Terima kasih Bu…” kata Inaq lembain dengan senang hati.

    Ketika menumbuk padi, kedua anak Inaq lembain diletakkan di sebuah batu ceper yang tidak jauh dari tempat ia menumbuk padi. Baru itu bernama batu golog.

    “Kalian tunggu di sini, jangan nakal! Ibu sedang bekerja agar nanti kita dapat upah untuk makan,” pesan Inaq lembain kepada kedua anaknya.

    Kemudian, Inaq Lembain bekerja menumbuk padi. Tidak berapa lama, kedua anaknya berteriak-teriak memanggil Inaq Lembain.

    “Ibu….ibu……!” Teriak kedua anak Inaq Lembain. Si ibu menganggap anak-anaknya hanya iseng memanggilnya. Tanpa menoleh ia meneruskan pekerjaannya.

    “Ibu…..ibu…!”

    “Tunggulah kalian disitu sebentar! Ibu sedang bekerja,” ucap Inaq lembain tanpa menghiraukan teriakan kedua anaknya.

    Sebenarnya anak-anak itu tidak sedang merajuk. Batu yang mereka duduki itu tiba-tiba bergerak naik ke atas. Kedua anak itu ketakutan sehingga memanggil-manggil ibunya.

    Karena dipikirnya sang anak sedang bercanda, Inaq lembain tidak melihat batu semakin lama semakin tinggi. Tingginya melebihi pohon kelapa. Kedua anak itu berteriak-teriak ketakutan.

    “Ibu…ibu…tolong!” Jerit anaknya dari ketinggian.

    “Tunggu, ibu sedang bekerja,” ucap Inaq lembain.

    Tanpa disadari, teriakan anak-anaknya terdengar semakin sayup. Sekali lagi ia tidak menggubris teriakan sang anak. Semakin lama, ia tidak mendengar suara teriakan anak-anaknya. Inaq Lembain berpikir sang anak pasti sudah lelap tertidur.

    Sementara batu Golog itu semakin lama semakin tinggi. Kedua anak Inaq Lembain sudah terbawa oleh batu golog sampai menembus ke awan. Betapa terkejutnya Inaq lembain melihat kedua anaknya sudah tidak terlihat lagi di tempat ia terakhir menaruhnya.

    Inaq Lembain sangat bingung untuk menyelamatkan kedua anaknya. Ia menangis dan memohon kepada Dewata untuk bisa mengambil anaknya yang berada di atas awan. Do’a Inaq Lembain pun terkabul. Ia diberi kekuatan gaib oleh Dewata. Dengan sabuknya, ia dapat memenggal batu golog cukup sekali tebasan saja. Batu golog itu terpenggal menjadi tiga bagian. Bagian yang pertama jatuh di suatu tempat sehingga menyebabkan tanah bergetar. Tempat jatuhnya batu itu menjadi sebuah desa yang kemudian bernama Desa Gembong. Bagian yang kedua jatuh di suatu tempat yang kemudian tempat itu diberi nama Dasan Batu. Nama ini diberikan karena ada seseorang yang melihat batu tersebut jatuh. Sedangkan, bagian ketiga batu golog jatuh di suatu tempat dan diberi nama Montong Teker. Nama ini diberikan karena bagian terakhir dari batu golog yang terjatuh ini menimbulkan suara gemuruh.

    Batu golog memang sudah terpecah menjadi tiga bagian. Akan tetapi, Inaq Lembain tidak bisa mendapatkan anaknya kembali. Anak Inaq Lembain sudah berubah menjadi dua ekor burung. Sang kakak berubah menjadi burung Kekuwo, sedangkan sang adik telah berubah menjadi burung Kelik.

    Pesan dan pelajaran dari kisah ini adalah penyesalan memang selalu datang di akhir. Sekian, semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah ini.

     

    Kreator : Nadya Putri

    Bagikan ke

    Comment Closed: Batu Golog

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021