Rembulan temaram
Di langit kelam nan dingin
Sunyi senyap menampar kesendirianku
Yang masih tetap menunggumu
Entah sampai kapan, aku tak tahu
Yang jelas sudah puluhan purnama
Di malam sunyi ini
Dalam senyuman rembulan,
Makin jelas terlihat roman mukamu
Tatapanmu teduh
Senyumanmu merekah
Laksana sepotong buah melon jingga
Di atas piring putih bersih
Hidungmu yang mancung
Alismu yang tebal rapi
Pipimu yang halus putih
Membuatku makin tenggelam dalam
Khayal tentangmu
Malam makin sunyi
jelas kudengar suara lembutmu
Ketika kau ucapkan kata pertama kali padaku
“Rey, aku ingin serius denganmu, kau mau menerimaku?”
Aku terpaku, diam seribu bahasa
Tak tahu harus menjawab apa
Walaupun, dalam batinku,
Aku menjawab iya, aku mau menerimamu
bukankah kau adalah idaman banyak mahasiswi?
Yang di luar sana bersaing mengharapkanmu
Setelah beberapa saat baru kujawab,
“Aku berusaha dulu ya,”
Baiklah, aku sabar menunggumu
Namun,
Oh, hingga kini aku masih menunggumu
Sampai kapan, ku tak tahu
Kota Dingin, 26 mei 1997
Kreator : Nyak Rori
Comment Closed: BAYANGMU
Sorry, comment are closed for this post.