“Kita tidak selalu perlu menjadi pahlawan dalam cerita orang lain. Kadang, cukup menjadi orang yang mengerti, lalu berjalan dengan hati yang lapang.”
Dalam perjalanan hidup, ada satu pelajaran berharga yang pelan-pelan saya pahami: tidak semua hal tentang kita. Tidak semua tindakan orang lain perlu kita pahami dari kacamata kita sendiri, apalagi dihakimi.
Ada masa-masa di hidup saya ketika saya merasa bertanya-tanya, “Kenapa dia berubah?” atau “Kenapa mereka tidak lagi seperti dulu?” Otak saya sibuk menebak-nebak: mungkin saya salah bicara, mungkin saya tidak cukup hadir, mungkin saya tidak lagi penting. Rasanya seperti kehilangan kendali atas skenario di mana saya merasa berperan besar.
Tapi perlahan, saya belajar: kadang-kadang, perubahan itu bukan tentang kita. Orang lain bergerak dalam cerita hidupnya sendiri. Mereka tumbuh, berpindah arah, atau bahkan menutup pintu — bukan karena kita berbuat salah, tetapi karena begitulah hidup bekerja. Setiap orang punya dunia internal yang rumit, yang kita tak sepenuhnya mengerti.
Memahami ini membuat saya sadar bahwa kita bukan pusat semesta orang lain. Dan itu tidak apa-apa.
Masalah sering muncul ketika kita terlalu cepat merasa disakiti, dikhianati, atau diabaikan. Kita menilai tanpa tahu seluruh cerita. Kita menuntut penjelasan tanpa menawarkan pengertian. Padahal, jauh lebih sehat bagi diri kita untuk belajar memahami: mungkin ada luka yang tak kita lihat, mungkin ada perjuangan yang tak mereka ceritakan.
Menahan diri dari menghakimi itu berat, karena ego kita ingin sekali punya jawaban yang sederhana — “Aku diperlakukan tidak adil.” Tapi hidup jarang sesederhana itu. Orang-orang yang kita pikir menjauh, kadang hanya sedang berusaha bertahan di dunia mereka sendiri.
Dan, yang paling menenangkan: kita tidak harus selalu penting dalam kehidupan orang lain. Tidak semua kehilangan adalah kegagalan. Tidak semua perpisahan adalah hukuman. Kadang, itu hanya bagian dari perjalanan masing-masing.
Belajar menerima ini membuat langkah saya lebih ringan. Tidak lagi dipenuhi prasangka, tidak lagi penuh tuntutan tak perlu. Hanya ada ruang untuk memahami — dan melanjutkan hidup dengan lebih damai.
Kreator : Kadek Suprapto
Comment Closed: Belajar Untuk Tidak Selalu Menjadi Tokoh Utama
Sorry, comment are closed for this post.