KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Berbaik Sangka, Masih Perlukah?

    Berbaik Sangka, Masih Perlukah?

    BY 25 Jul 2024 Dilihat: 180 kali
    Berbaik Sangka, Masih Perlukah_alineaku

    Di zaman yang serba tidak menentu ini, banyak orang yang lelah memikirkan sesuatu yang positif. Semua asumsi dan persepsi bisa berseliweran sesuka hati dari sekian banyak informasi yang deras mengalir pada berbagai grup di aplikasi whatsapp tiap handphone. Semua informasi yang ada tampak begitu ambigu dan menyesatkan, jika kita tidak pandai-pandai memilih dan memilah juga menyaringnya dengan seksama, dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Lho kok jadi mirip-mirip akhir teks proklamasi ya? Tapi benar begitulah adanya, asumsi yang beredar lebih banyak hal yang yang bersifat negatif atau memojokkan pihak lain, mulai dari informasi merebaknya aksi pelakor yang ditayangkan sebuah tv series, atau banyaknya informasi lain yang kurang berguna di berbagai akun media social, sehingga tak lagi jelas, mana kata-kata dan informasi yang bisa dipercaya dan mana yang tidak perlu sama sekali dikonsumsi banyak orang. 

    Sebagai seorang muslim, tentu saja, panutan utama kita adalah Rasulullah SAW dan para sahabat mulianya. Bagaimana Rasulullah bersikap dan berperilaku sehari-hari saat ada informasi yang hadir di hadapannya? Tabayun adalah cara yang selalu digunakan Rasulullah saat menerima informasi yang tidak jelas atau belum terlihat pasti kebenarannya. Rasulullah dan para sahabat, akan mencari tahu dari mana informasi tersebut beredar, siapa sumber utama informasi, kapan dan dimana sumber berita saat kejadian berlangsung dan hal-hal lainnya yang akan diklarifikasi lebih dulu. Bahkan ada salah satu hadits Rasulullah yang mengatakan bahwa sebelum berburuk sangka, sebaiknya kita harus mencari tujuh puluh alasan yang akan membuktikan prasangka buruk tadi, baru boleh berburuk sangka. Jika tidak ditemukan tujuh puluh alasan, maka berhentilah berburuk sangka. Hadits di atas senada dengan salah satu ayat Allah SWT dalam sebuah surat dalam Qur’an yang artinya: bahwa sebagian besar prasangka adalah dosa besar, maka hindarilah berbagai prasangka yang ada. 

    Setiap akan menaruh prasangka, mari kita ambil kertas dan pulpen. Mari tuliskan dan inventarisir 70 alasan yang bisa menguatkan prasangka buruk tadi, dan berhentilah berburuk sangka karena kita biasanya akan sangat sulit menemukan 70 alasan di atas. 

    Mendengar kabar tentang anak yang sakit di negeri rantau misalnya. Jangan panic, tetap tenang. Lalu cari tahu dari orang-orang terdekatnya yang bisa dihubungi, entah itu kawan sekolahnya, ibu kontrakannya, gurunya atau saudara yang mungkin tinggal satu kota dengannya. 

    Contoh lainnya misalnya menemukan panggilan tak terjawab dari handphone suami, padahal tidak juga nomor itu ada di nomor kontaknya.  Jangan buru-buru berburuk sangka bahwa ada wanita lain yang diam-diam didekati suami. Tabayunlah dengan kepala dingin, tanyakan kabar suami dan sampaikan bahwa ada nomor tak dikenal yang tak terjawab di hp suami, saat dia sedang di kamar mandi beberapa saat yang lalu. Kumpulkan 70 alasan untuk sampai pada informasi bahwa memang ada perilaku pasangan hidup yang kurang sesuai syariat, dll. Berhentilah buruk sangka, jika sulit sekali menemukan tujuh puluh bukti.

    Memilih untuk percaya pada kesetiaan suami, adalah pilihan yang sangat tepat. Apalagi diiringi juga dengan tetap introspeksi diri. Mungkin penampilan kita yang terlihat selalu kurang elegan di mata suami saat pulang kantor. Maka mandi dan berhiaslah sewajarnya menjelang suami pulang kantor. Kenakan pakaian yang indah dipandang, bersih dan wangi, sehingga suami akan semakin betah berlama-lama di dekat kita. Untuk daster favorit yang sudah bertahun-tahun kita gunakan karena nyaman, padahal bentuk dan warnanya sudah tak enak lagi dipandang, sebaiknya dipakai saat suami tak berada di dekat kita, misalnya saat dia berada di kantor, dll. 

    Melihat anak pulang kemalaman dari kampus. Jangan lampiaskan amarah tanpa tabayun pada anak. Hal itu hanya akan membuat hubungan kita dengannya berjarak. Apalagi anak sudah beranjak remaja, tentu saja, cara pendekatan kita tidak bisa disamakan dengan perlakuan pada anak di bawah usia sepuluh tahun, meski dia anak bungsu. Sebaiknya siapkan dulu makan malam untuknya, berikan waktu untuk anak beristirahat sejenak. Sekiranya anak masih terlihat kelelahan, carilah lain waktu yang kondusif untuk membahasnya dari hati ke hati. 

    Berbaik sangka itu akan membuat hidup kita menjadi lebih indah dan penuh warna. Sementara mempertahankan banyak buruk sangka pada berbagai pihak hanya akan membuat hubungan kita dengan yang lain terkotori oleh berbagai konflik yang tidak berfaedah. Bahkan, jika pun ada hal yang muncul sehingga membuat kita buruk sangka dengan segera pakailah bingkai baru/ reframing dalam memandang masalah itu. Cari tahu apa sisi positif kejadian tersebut, yang dapat menjadi pelajaran untuk kedepannya. Selain itu, orang yang senang berbaik sangka, garis mukanya pun akan tampak lebih cerah dan lebih awet muda, karena jarang membuat mulut dan mimic wajahnya berkerut ke bawah. 

    Dari sekian banyak keunggulan yang menyertai perilaku baik tersebut, masih perlukah kita tetap berbaik sangka? 

     

     

    Kreator : Emma Indirawati

    Bagikan ke

    Comment Closed: Berbaik Sangka, Masih Perlukah?

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021