KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Berburu Ikan di Pelabuhan Nelayan

    Berburu Ikan di Pelabuhan Nelayan

    BY 03 Mei 2025 Dilihat: 76 kali
    Berburu Ikan di Pelabuhan Nelayan_alineaku

    Pertama kalinya aku mengetahui bahwa pelabuhan Furi merupakan pelabuhan tempat nelayan menjajakan hasil dagangannya karena aku diajak oleh Mama Wina, ibu asuh di Nias Barat. Selesai sekolah pada siang itu, Mama Wina sudah bersiap di depan rumahnya.

    “Ayo, Fadiya. Kita cari ikan!” ajak Mama Wina.

    Saat itu, pertama kalinya aku melihat pelabuhan Furi Sirombu ramai oleh para nelayan, karena biasanya aku ke pantai maupun pelabuhan Sirombu sore hari. Nelayan-nelayan bersiap sedia di samping perahunya menawarkan ikan-ikan bagi masyarakat yang datang. 

    Dengan cekatan, Mama Wina bertanya kepada satu nelayan ke nelayan lainnya tentang harga ikan yang mereka tawarkan. Mama Wina memperhatikan kualitas dari ikan yang ditawarkan dalam kotak es batu maupun ikan-ikan yang mereka gantungkan di perahu mereka. Pada saat itu, mayoritas nelayan mendapat tangkapan ikan hambu-hambu, atau ikan tongkol. betapa murahnya ikan-ikan itu dijual, sekitar Rp 15.000,- per ikat. Satu ikatnya terdiri dari 3 ekor ikan dengan ukuran yang cukup besar, kurang lebih sepanjang tulang hasta manusia. 

    Setelah memilah dan memilih dengan cermat dan cekatan, akhirnya Mama Wina mendapatkan beberapa ikan hambu-hambu yang besar dan segar. Aku bertugas untuk membawa ikan tersebut dalam karung yang sudah dipersiapkan dari rumah. Kami pun pulang kembali ke rumah untuk memasak ikan hambu-hambu tersebut dengan bumbu kuning dan sebagian lainnya dibumbui sambal. Karena ikan-ikan yang didapatkan adalah ikan yang segar, tidak ada baru amis ataupun daging ikan yang gatal sebagaimana pengalamanku dengan ikan tongkol di pulau Jawa. 

     

    Beberapa waktu kemudian, aku berkunjung kesana lagi, namun kali ini aku hanya sendiri karena ingin melihat-lihat pelabuhan dan pantai. Saat beristirahat, aku mengobrol dengan seorang bapak-bapak yang menjadi pedagang ikan keliling di kecamatan Mandrehe. Beliau bercerita bahwa tiap sehari atau dua hari sekali beliau mengambil ikan-ikan dengan harga murah dari nelayan untuk dijajakan keliling dengan motornya yang sudah dimodifikasi dengan bak ikan di bagian belakangnya. Mengingat jalanan di Nias Barat yang tidak begitu bagus, aku cukup takjub dengan perjuangan beliau mencari nafkah untuk keluarganya, sama seperti mayoritas warga disini melalui pekerjaannya masing-masing. 

    Hari itu, bertambah satu lagi alasanku untuk bersyukur atas hidup yang telah diberikan Allah padaku. Dan melihat interaksi nelayan dan masyarakat Nias Barat di pelabuhan Furi menjadi core memory yang akan kuhargai seumur hidupku.

     

     

    Kreator : Fadiya Dina H

    Bagikan ke

    Comment Closed: Berburu Ikan di Pelabuhan Nelayan

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021