KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Berdoa dan Berusaha

    Berdoa dan Berusaha

    BY 04 Okt 2024 Dilihat: 241 kali
    Berdoa dan Berusaha_alineaku

    Bel berbunyi panjang empat kali secara berulang. Ruang kelas yang sebelumnya sunyi, mendadak berubah seperti kelas TK. Ramai dan bersorak gembira, menutup kelelahan belajar hari ini. 

    “Kalian ya, kalau denger bel empat kali seperti kejatuhan berlian dingin.” celetuk Bu Ivana sambil kembali ke kursinya dan merapikan buku. 

    Mereka tak mempedulikan apa yang dikatakan ibu gurunya. Dengan asyik, mereka bergegas meringkas semua buku ke dalam tas. 

    “Hanya anak pemalas yang tak ingin segera keluar dari kelas ini.” Rudi menimpali ucapan Bu Ivana, walau terdengar lirih tapi membuat teman sekelas tertawa. 

    “Ha ha ha. Iya benar… Malas bangun dari kursi, ya…” balas Ervan.

    “Kita sadar kok, Bu. Berlama-lama di kelas juga nggak bikin kita jadi cepat pintar kan, Bu…he he he.” tambah Restu, sang veteran yang tahun lalu tidak naik kelas. 

    Dengan santai bu Ivana pun menyahuti ucapan Restu, “Semoga kamu segera lulus dan jadi orang yang sukses ya, Restu…” 

    “Aamiin… Aamiin ya Allah…” seru sekelas dengan semangat.

    Bu Ivana menutup kelas dengan mengucapkan hamdalah dan salam. Seraya berjalan keluar kelas menuju kantor. 

    Rona masih duduk santai di kursinya. Sesekali ia melihat jam tangannya, menunggu jam ekstrakurikuler Rohani Islam yang akan berlanjut setelah pulang sekolah.

    “Aku duluan ya, Rona… Kamu Rohis dulu kan, ya…” Tegur Tiara, ditemani Susan, yang akan pulang bersama. Karena mereka lebih memilih ekskul tari.

    “Oke siaap.. Hati-hati di jalan, ya… “

    “Jadi anak Sholehah ya, Humairo Nisrina.” celoteh Susan sambil bersalaman dan memeluk Rona. 

    ****

    “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…” Pak Mustafa membuka kegiatan ekskul Rohani Islam siang itu dengan sedikit tergesa-gesa. Pak Mus baru saja mendapatkan kabar dari istrinya bahwa anaknya sedang kurang sehat.

    “Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh…” jawab seluruh peserta ekskul.

    “Baik, memulai kegiatan hari ini mari kita buka dengan membaca Basmallah…”

    “Bismillahirrohmaannirrohiim….” 

    Pak Mus, sapaan akrab guru agama yang sangat sabar, mulai mengisi materi tentang adab dalam berdoa.

    Rona dan teman lainnya mendengarkan penjelasan Pak Mus dengan khusyuk. Hari ini Rona begitu antusias bertanya. Dia menanyakan banyak hal tentang doa apa saja yang harus dibaca dan bagaimana kita tahu kalau doa kita dikabulkan Allah. 

    Pak Mus menanggapi pertanyaan Rona dengan senyum yang tertahan sambil bergumam, kemana arah pertanyaan Rona. 

    “Setidaknya ketika kita berdoa kita harus ikhlas karena membutuhkan pertolongan Allah, bukan semata-mata karena tujuan tertentu. Karena apabila tujuan kita tidak tercapai padahal kita sudah berdoa dan meminta pada Allah, maka kita akan merasa sedih dan kecewa.” Pak Mus menjelaskan pada semua peserta untuk lebih berhati-hati lagi dalam berdoa.

    “Jadi, tidak semua doa kita langsung dikabulkan ya, Pak…” Tanya Vivi pada pak Mus sambil pandangan matanya ke arah Rona yang tatapannya tajam ke depan dengan harapan jawaban yang didengar sesuai dengan hatinya.

    “Ya, benar…. Karena tugas manusia berdoa dan berusaha. Allah lah yang menentukan.”

    “Laa hawlaa walaa quwwata illa billahil aliyil adzim.” Dengan lantang anak-anak membalas perkataan Pak Mus. Dan menjadi penutup kegiatan hari ini. 

    ****

    Rona berjalan menuju halte bus. Dalam hatinya berbisik, “Semoga Allah kabulkan doaku, Aamiin.”

     

     

    Kreator : Nur Amaliah

    Bagikan ke

    Comment Closed: Berdoa dan Berusaha

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021