KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Berhentilah Terus Bertanya Kapan

    Berhentilah Terus Bertanya Kapan

    BY 14 Mei 2025 Dilihat: 73 kali
    Perihal Mengelola Rasa_alineaku

    Untukmu, yang kesekian kali terus mengajukan tanya pada diri, pada Pemilik kehendak kehidupan. Pertanyaan yang sama dan terus berulang ulang mempertanyakannya “mengapa?”, “mengapa aku?”, “mengapa terus begini?” 

     

    Untukmu, rasa yang dari waktu ke waktu sulit untuk menghadirkan sikap optimis, menetapkan tawakal bersama perjalanan panjang ikhtiar, merasa terasingkan, tidak istimewa karena menganggap diri tidak diberi nikmat sebagaimana perempuan pada umumnya. 

     

    Untukmu, untuk rasa lelah dan doa yang seperti tidak ada ujungnya. Tulisan ini kutulis, berharap bisa berdiri di sepatu yang sama merasakan sesak yang dirasa. Lalu bergandengan tangan sejenak menelisik ke dalam ruang hati, mencari dari mana hulu semua itu berasal.  

     

    Sejatinya, semua manusia sama saja, tengah dititipi ujian masing masing dalam hidupnya. Baik yang nampak di pandangan mata maupun yang tersembunyi senyap dalam diam. Semua sedang berkemelut dalam perjalanan masing masing. Ada yang diuji dengan kesabaran mencari secercah harap dalam gelap. Ada yang diuji dengan kesendirian menegakkan langkah dengan segala kemampuan yang dipunya. Bahkan masih banyak ujian lainnya yang menimpa hamba yang lain, dirasa rasa seperti tidak sanggup untuk menghadapinya. 

     

    Ada hulu yang harus terus disapa sepanjang hari, menata ruang hangat untuk kembali disinari, ialah hati dan ketenangan yang dicipta. Kembali mengingatkan bahwa di setiap ujian terselip makna, dan tidak ada ujian yang datang tanpa disertai pertolongan. 

     

    Mari ingatkan kembali hati, nikmati yang sedang dijalani. Baik itu masa penantian dan masa kesendirian menunggu belahan hati, ataupun tengah menunggu buah hati. Masa masa perjuangan merintis ekonomi maupun perjalan lainnya. Semua akan ada waktunya sendiri. Karena Allah telah menetapkan segalanya dengan sempurna. Semua sudah sesuai takarannya dan tidak akan tertukar barang sedikitpun. Semua sudah sesuai edar perintahNya. 

     

    Semua bukan tentang kapan hal hal baik itu terjadi, namun tentang bagaimana hati tetap tenang dan terus yakin dengan doa doa yang terus mengetuk pintu langit. Tetaplah kuat dengan harapan harapan yang telah dibangun. Hasbunallah wa ni’mal wakiil, cukuplah Allah sebaik baik penolong. Tempat terbaik menitipkan segala harapan.

     

     

    Kreator : Diyah Laili

    Bagikan ke

    Comment Closed: Berhentilah Terus Bertanya Kapan

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021