Penulis : Husin Bachtiar (Member KMO Alineaku)
Mengapa perlu ingat kematian? Ya tanda orang cerdas bukan karena dia mempunyai nilai akademis yang tinggi atau mempunyai kedudukan yang tinggi di suatu perusahaan. Orang yang cerdas apabila dia selalu ingat kematian. Dia akan berusaha mencari bekal untuk pulang kampung ke akhirat kelak.
Ketika kami baru saja turun dari naik kereta api antar kota Jabodetabek atau Kereta Rel Listrik (KRL) di Cikini sekitar pukul 17.30 Tiba-tiba ada telepon : “ada kabar saudara kita Om Ben sedang sakit, cukup kritis, doakan ya”, kata Ua Tut. “Semoga diberi yang terbaik, maksudnya bila memang bisa disembuhkan, segera sembuh, bila kondisinya sulit disembuhkan, Allah segera meringankan sakitnya Aamiin” jawab istriku. Saran buat ua Tet, bisikkan kepada suaminya agar segera minta maaf bila selama ini banyak salah dalam mendampingi hidup Bersama suami.
Kemudian kami pesan grab car untuk pergi ke Sarinah, mall yang sudah lama berdiri lama di kota Jakarta ini. Kemudian ada panggilan telepon dari Aa Arie, anaknya ua Tuty yaitu “bahwa Om Ben telah meninggal, Innalillahi wainna ilaihi rojiun, kapan ke Bandungnya, ikut ya” kata Aarie. “Boleh nanti bareng sekitar jam 22.00 wib, syaratnya siap membantu menjadi driver ya”, kata Elly. “Siap, kata Aarie.
Setelah itu kami melanjutkan lihat pameran kuliner yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga di Senayan Jakarta. Sekitar jam 21.00 siap ke rumah dan siap-siap menuju kota Bandung untuk takziah. Jam 22.00 mula-mula pesan mobil. Ternyata proses pinjam mobil ada kendala sedikit sehingga kami baru berangkat lebih kurang pukul 23.00 wib.
Selama perjalanan ke arah Bandung agak lambat karena menjemput saudara ipar di Bekasi. Lebih kurang pukul 03.00 baru tiba di rumah duka di Soreang. Keadaan rumah duka sepi, tidak terlihat tetangga yang sedang datang bertakziah, ketika masuk rumah duka, hanya salah satu anaknya, Ihsan yang belum tidur, mulai terasa ngantuk sekali, menemani jenazah ayahnya yang meninggal beberapa jam yang lalu. Terlihat Ihsan sangat senang dengan kehadiran saudaranya datang dari Depok dan Bekasi.
Kami sungguh tidak menyangka suami saudara ipar telah pergi begitu cepat, masih ingat dalam beberapa waktu yang lalu, ketika lebaran tahun 2022 ini, kami pergi bersilaturahmi keluarga besar Somawiharja di Bandung, kemudian dilanjutkan silaturahmi ke anak ke 3 kami Muhammad Yusuf sekeluarga di Tasik, kemudian ke makam mertua di Tasik dan bersilaturahmi keluarga Pak Karsana di Tasik.
Ketika pagi menjelang dikebumikan alm Bp H.Raden Ir Bunyamin bin Rd Otong Wirahadikusumah, Ketua RW 13 menyampaikan sambutan bahwa mewakili perangkat RW dan warga RW 13 ikut berduka cita semoga almarhum khusnul khotimah, diterima amal ibadahnya, diampuni dosa-dosanya. Dan segala keperluan untuk pemakaman almarhum telah dibantu dari DKM Masjid Al Ihsan. Dari pihak keluarga almarhum menyampaikan terima kasih kepada warga dan tetangga di RW 13 yang membantu mengurus jenazah almarhum. Bila ada hutang piutang almarhum, mohon disampaikan kepada kami untuk kami menyelesaikan. Setelah itu dilanjutkan jenazah disholatkan di masjid Al Iksan Soreang Bandung.
Setelah disholatkan di Masjid Al Ihsan, jenazah dimakamkan di dekat Perumahan Cingcin Pertama Soreang. Banyak tetangga almarhum dan keluarga besar almarhum H Raden Bunyamin turut serta mengiringi jenazah sampai di pemakaman.
Pada malam harinya diadakan baca Yasin dan doa untuk disamapaikan pahalanya kepada almarhum H.Raden Bunyamin bin Rd Otong Wiradikusuma. Pesan ustadz yang memipin doa dan baca Alquran, mengingatkan warga yang hadir bahwa, apabila ajal seseorang tetal tiba, maka ajal tidak bisa dimajukan atau dimundurkan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Quran surah Yunus ayat 49 yang artinya sebagai berikut : Katakanlah (Muhammad), “Aku tidak kuasa menolak mudarat maupun mendatangkan manfaat kepada diriku, kecuali apa yang Allah kehendaki.” Bagi setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun. Pesan ini sungguh sangat mendalam bagi kita agar selalu mempersiapkan bekal yang cukup sebelum ajal tiba.
Keesokan harinya masih berdatangan saudaranya untuk mengucapkan ikut bela sungkawa serta mendoakan almarhum agar diterima iman islamnya oleh Allah SWT.
Pada saat kirim doa dan baca Yasin ke 7, ustadz yang memimpin doa menyampaikan nasihat bahwa yang akan terus menemani jenazah almarhum adalah doa anak sholeh, amal jariyah dan ilmu yang bermanfaat.
Semoga berita meninggalnya saudara kita menjadi nasehat yang nyata bahwa kelak kita juga akan dipanggil kehadirat Allah dan kita selalu meningkatkan amal sholah untuk bekal pulang kampung yang sebenarnya Meningkatkan amal jariyah, meningkatkan sedekah serta wakaf dan berusaha menyampaikan ilmu yang bermanfaat.
“Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”
Comment Closed: Berita Duka Meninggalnya Suami Saudara Ipar
Sorry, comment are closed for this post.