Selain hari raya Idul Fitri, hari raya lain yang ku rayakan di Nias Barat adalah hari raya Idul Adha. Berdasarkan informasi yang kudapatkan, perayaan Idul Adha di Sirombu juga sama dengan yang biasa dilakukan di Pulau Jawa, dimulai dengan sholat Idul Adha, dan dilanjutkan dengan pemotongan hewan qurban. Sayangnya, aku sendiri tidak berkesempatan mengikuti sholat Idul Adha karena sedang datang bulan. Oleh sebab itu, aku tidak berangkat ke masjid di pagi hari bersama teman-teman kelompok penempatan dan menyusul mereka ke masjid sirombu setelah ibadah sholat selesai.
Setelah pelaksanaan ibadah sholat, kami berkunjung ke rumah Bapak Ama Fauzan, salah satu orang baik yang dengan tangan terbuka menerima kami sebagai pendatang. Kami makan disana sambil bercengkrama dengan keluarga Bapak Ama Fauzan seperti biasanya. Setelah itu, kami pun berfoto bersama untuk mengabadikan kenangan.
Salah satu bahasan obrolan kami adalah daging qurban yang biasanya dibagikan ke masyarakat. Sebagai para perantau yang sangat jarang makan daging sapi maupun kambing di Nias Barat, kami ingin mendapatkan daging qurban yang disembelih di masjid Sirombu.
Dengan penuh harapan, aku mencoba mencari cara untuk menghubungi DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) di masjid Sirombu untuk meminta daging qurban. Awalnya, aku menghubungi Bang Darul, salah satu pegawai Kantor Kemenag Nias Barat untuk menanyakan bagaimana cara mendapatkan daging qurban. Kemudian oleh Bang Darul, kami diarahkan untuk menghubungi Bapak Ama Putri, panitia qurban di Sirombu.
Setelah mendapatkan info, kami pun pergi ke masjid Sirombu. Disana ramai sekali masyarakat sudah berkumpul untuk melihat maupun ikut berpartisipasi dalam penyembelihan hewan qurban. Banyak juga anak-anak yang menyaksikan prosesi penyembelihan hewan qurban. Di serambi masjid, kami berbincang sebentar dengan Bapak Ama Putri. Beliau dengan terbuka mengajak kami untuk lebih aktif dalam berkegiatan di Masjid Sirombu, “Sering-sering lah kalian ke masjid sini!”, ujar beliau.
Hingga siang hari, panitia qurban masih sibuk memotong-motong daging. Sambil menunggu pembagian daging, kami duduk di serambi masjid untuk melaksanakan evaluasi kinerja kami selama di Nias Barat. Meskipun ada satu dua hal yang memang masih perlu diperbaiki, tapi aku sendiri merasa bersyukur bisa memiliki kesempatan untuk bertumbuh bersama mereka, teman-teman satu penempatanku.
Aku jadi teringat kata Nuri, salah satu teman penempatanku ketika kami mengobrol dalam salah satu perjalanan kami di atas motor. “Kita tuh bersyukur banget loh kak ikut Indonesia Mengajar. Kita punya wadah buat belajar dari kesalahan-kesalahan kita. Jadi ya nggak apa-apa kalau kita melakukan kesalahan”.
Mendengar pernyataan Nuri, dalam hati aku juga merasa bersyukur, apalagi karena teman-teman satu kelompokku di Nias Barat adalah orang-orang yang juga mau diajak untuk bertumbuh bersama.
Tak terasa waktu berjalan dengan cepat. Panitia sudah menimbang dan memasukkan daging-daging qurban yang sudah dipotong ke dalam plastik-plastik untuk dibagikan. Kami pun dipanggil oleh Bapak Ama Putri untuk diberikan daging qurban.
Awalnya kami berekspektasi hanya mendapatkan 2 sampai 3 kilogram daging karena kami datang sebagai kelompok, yang mungkin akan dihitung sebagai satu keluarga. Ternyata beliau memberikan 1 kg untuk masing-masing orang dalam kelompok kami. Total daging yang kami dapatkan sekitar 8 plastik daging. Kami sangat terkejut.
“Loh, Pak, beneran ini Pak? Kami dapat banyak sekali Pak!”
“Iya tidak apa-apa, itu hak kalian sebagai orang muslim”
Rasa haru dan bahagia bercampur jadi satu. Wajah kami berseri-seri, tidak bisa ditutup-tutupi. Akhirnya kami membawa plastik-plastik itu dengan penuh terima kasih dan wajah gembira. Akan tetapi, di parkiran motor kami berdiskusi sebentar. Rasanya banyak sekali daging yang kami dapatkan, sementara di kontrakan kami tidak ada kulkas. Pun sepertinya kami tidak bisa menghabiskan daging sebanyak ini untuk diri kami sendiri.
Akhirnya, kami memutuskan untuk membagikan daging-daging yang kami dapatkan kepada orang-orang terdekat kami di Nias Barat, salah satunya yaitu kami bagikan kepada keluarga Mama Wina, keluargaku di Onolimbu Raya.
Alhamdulillah, berkah daging Idul Adha tahun ini tidak hanya kami yang merasakan, tapi juga orang-orang terdekat kami di Nias Barat.
Kreator : Fadiya Dina H
Comment Closed: Berkah Daging Qurban
Sorry, comment are closed for this post.