Penulis : Rois Arifianto (Member KMO Alineaku)
“Akhi ana sudah tidak punya stok ahwat yang mau diajak ta’aruf lagi, antum coba berusaha cari orang lain sebagai mediator ya “ pesan senior kampusku ketika untuk yang ketiga kalinya proses ta’arufku gagal.
“Duh minta tolong kepada siapa lagi ya “ Gumamku dalam hati. Tiba -tiba aku teringat pada abu luqman temen liqo’ ku yang sekarang mengajar di sebuah pondok pesantren. Kali aja dia punya temen ustadzah yang sudah siap untuk menikah. Kebetulan dia baru saja menikah, jadi menurutku dia aman untuk dijadikan mediator.
“Bro punya kenalan ustadzah yang siap menikah ndak?, temenmu ngajar dipesantren “ kataku kepadanya lewat sms ( waktu itu belum ada wa ). “Nanti tak hubungi ya “ balasnya juga melalui sms.
Beberapa waktu kemudian dia menghubungiku, 2 ustadzah temennya mengajar siap untuk berta’aruf. “Ya Allah semoga salah satu diantaranya adalah jodohku “ gumamku dalam hati ketika membaca sms kabar tersebut.
Belum juga biodata kuserahkan kepada abu luqman ternyata dua ustadzah tersebut menyatakan mundur dan belum siap untuk menikah. Tetapi salah satunya ustadzah Muna namanya, mengatakan ada temennya SMA siap menikah dan bersedia ta’aruf, mbak rahayu namanya.
Tanpa berfikir panjang lagi karena sudah 10 kali proses ta’aruf gagal aku bersedia untuk berta’aruf dengan mbak rahayu. Ustadz abu luqman sebagai mediator dan ustadzah muna sebagai mediator mbak rahayu.
Singkat cerita biodataku sudah berada ditangan mbak rahayu. Aku berharap dengan cemas apakah dia mau melanjutkan proses ta’aruf dengan mengirimkan biodatanya kepadaku. 7 hari waktu yang diberikan kepada mbak rahayu untuk memutuskan.
“Bro biodatanya mbak rahayu silakan diambil di kost ku ya “ isi sms abu luqman yang membuatku deg -degan “ siap bos berarti lanjut ini? “ tanyaku kepada abu luqman, “ iya kapan bisa kesini “ jawab abu luqman “ sore ini aku meluncur “ jawabku
Begitu sampai dirumah ku buka amplop berisi biodata mbak rahayu, dari foto yang dilampirkan saya merasa cocok dengannya. cantik, putih, dan bersih wajahnya. Dari umur meskipun sama – sama kelahiran 1983 tapi aku lebih dahulu lahir “ masuk kriteria “ gumamku. Dari pendidikan SI Matematika UGM “ masuk banget batinku dalam hati, bisa memperbaiki keturunan” karena aku sangat lemah dalam pelajaran matematika. Semua cocok lanjut kataku. Tinggal orang tua ku bagaimana semoga juga cocok.
Hari berikutnya, biodata mbak rahayu ku serahkan kepada ibuku. Jika ibuku setuju akan ku lanjutkan proses ta’arufnya, bagaimana dengan bapak ? biasanya bapak ngikut dengan keputusan ibu. “ dari beberapa foto yang kamu serahkan hati ibu bergetar melihat foto mank rahayu ini “kata ibu kepadaku, “jadi ibu setuju “ tanyaku, “yo tak pengestoni le ( ya saya restui nak )”, jawab ibu sambil meneteskan air mata.
“Lanjut bos “ kataku kepada abu luqman melalui sambungan telepon. “Tolong di jadwalkan ketemuan ya” lanjutku. “Oke bro segera saya kabari “ jawabnya
Hari itu hari ahad bulan April 2009, di sebuah resto di kota solo untuk pertama kalinya aku ketemu dengan mbak rahayu. setelah mengobrol terkait dengan tujuan hidup, kesiapan untuk menikah dan lain sebagainya kami menyepakati untuk segera memberikan statemen kesediaan untuk menikah paling lambat 7 hari setelah pertemuan tersebut.
Setelah beberapa kali melakukan sholat istiqarah aku memantapkan pilihan untuk menikah dengan mbak rahayu, begitupun dengan mbak rahayu. Tanggal 19 Juli 2009, 3 bulan setelah proses Ta’aruf kami melangsungkan pernikahan.
Saat tulisan ini dibuat pernikahan kami sudah memasuki tahun yang ke 13. Terima kasih kepada ustadz abu luqman dan ustadzah muna jasamu kepada kami biar Allah yang membalasnya. Meskipun nama-nama kita samarkan saya yakin kalau membaca tulisan ini, kalian akan tahu bahwa aku dan mbak rahayu adalah teman kalian yang Allah jodohkan melalui perantara kalian.
“Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”
Comment Closed: Bismillah, Aku Yakin Kamu Pilihan Allah
Sorry, comment are closed for this post.