Penulis : Iis Istiqomah (Member KMO Alineaku)
Aku bersiap untuk bertemu salah satu klien di daerah Jakarta Timur. Tiba-tiba ada pesan Whatsapp dari teman lama ku. Kemudian aku menelpon dia.
“Assalamu’alaikum.”
“Wa’alaikumsalam. Apa kabar Din?” terdengar suara Sari di seberang sana.
“Alhamdulillah baik Ri.”
Sari adalah teman SMA ku dulu. Kami berteman akrab kala itu. Namun sekarang dia tinggal di Surabaya, karena menikah dengan laki-laki asli daerah sana.
“Din, aku ada tugas di daerah Jakarta Timur ni. Semoga kita bisa ketemuan ya.”
“Lah, aku juga mau pergi ke arah sana Ri.”
“Aku nanti menginap di Hotel Angkasa.”
“Itu kayaknya deket klien aku deh.”
“Yo wes, nanti berkabar lagi ya Ri.”
Meeting dengan klien berjalan lebih cepat dari prediksiku. Aku segera mengabari Sari.
“Dirimu dimana Ri? Posisiku tidak jauh dari tempatmu menginap.”
“Aku masih study banding di Pesantren As-Salaam. Rencana nanti kami makan siang di Tamini Square.”
“Ooo…kalo gitu aku nunggu di Tamini Square aja ya.”
“Oke Din.”
Aku segera menuju mal Tamini Square. Aku berkeliling sambil menunggu Sari.
Kemudian Sari menelpon lagi.
“Din, sorry ni, ternyata ada perubahan, aku gak jadi lunch di Tamini Square. Ini ibu-ibu pengen ke Blok M katanya.”
“Waduh jauh juga ya.”
“Atau nanti aku ke Tamini Square aja deh, gak ikut ke Blok M.”
“Ya udahaku tumggu di sini ya Ri.”
Satu jam berlalu. Aku sudah menghabiskan segelas es kopi.
“Dindaaa…!”
“Waah Sariiii….!” kami berpelukan di tengah keramaian. Dua puluh tahun kami tak pernah bertemu. Sekarang bisa berjumpa tanpa terencana. Masya Allah.
“Maaf ya Din, tadi jadwalnya berubah-ubah terus. Kamu udah lama dong ya nunggu di sini.”
“Lumayan juga sih,” aku tertawa.
“Yuk mau makan dimana?”
“Di Bumbu Desa aja yuk.”
Kami bercerita panjang lebar, tentang segala hal. Mengenang masa sekolah dulu.
“Eh Ri, kita kok bisa kebetulan banget ya. Pas banget aku lagi berada di daerah sini.”
“Bukan kebetulan Din. Semua sudah menjadi takdir-Nya. Allah lah yang menghendaki jalan pertemuan kita seperti ini.”
“Iya ya, tidak ada kebetulan dalam hidup ini. semua berjalan sesuai takdir-Nya. Hanya saja jalannya bisa berbeda-beda. Segala sesuatu sudah ada jalan ceritanya masing-masing.”
“Tapi aku seneng banget Din kita bisa ketemu. Udah lama banget ya.”
“Iya Ri, semoga nanti kita masih punya kesempatan untuk bertemu ya.”
“Aamiin, Insya Allah…”
“Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”
Comment Closed: Bukan Kebetulan
Sorry, comment are closed for this post.