KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Bukan yang Ku Mau

    Bukan yang Ku Mau

    BY 07 Des 2022 Dilihat: 225 kali

    Penulis : Aprilia Dwi Lestari (Member KMO Alineaku)

    Seperti nasi telah menjadi bubur. Itulah istilah yang tepat untuk menggambarkan keadaanku yang sekarang. Menjadi seorang tenaga pendidik yang terjun di dunia pendidikan apalagi anak–anak, bukanlah hal mudah. Apalagi aku yang bukan berlatar belakang pendidikan keguruan. Namun hal itu dapat kujalani selama satu tahun ini dengan progres yang cukup bagus. 

    Menjadi sarjana ekonomi di era globalisasi ini ternyata tak mudah untuk mencari pekerjaan. Berpuluh–puluh lamaran yang kucoba apply di beberapa perusahaan selalu ditolak. Ada yang hanya sampai tahap psikotes kemudian gugur, interview dan bahkan yang tidak ada jawaban pun aku mengalaminya. 

    Suatu hari kutemui ada lowongan untuk menjadi staff di salah satu lembaga swasta yang bergerak di dunia pendidikan anak usia dini. Aku beranikan untuk mencoba memasukkan surat lamarannya. Dua hari kemudian aku langsung dihubungi untuk melaksanakan interview. Dan aku pun lolos tahap tersebut. 

    Hari berikutnya aku mulai masuk untuk pelatihan atau istilahnya mengabdi. Karena dalam waktu satu bulan aku belum mendapatkan gaji. Aku mengikuti proses itu dan bulan berikutnya aku sudah mulai on job. Dari situlah aku mulai belajar banyak hal mengenai dunia anak. Aku sering membaca buku mengenai anak dan psikologi. Ternyata asik juga ya. Aku yang dulu bener – bener ngga suka dengan anak kecil, sekarang justru itulah yang selalu aku hadapi. 

    Aku belajar bagaimana cara menyampaikan modul kepada anak, bermain, mengajak, ngobrol dengan orang tua. Dan menangani bagaimana anak ketika menangis. di situ aku mulai merasa bersyukur sekali karena aku dipertemukan dengan dunia yang memang harus aku hadapi untuk nantinya.

    Berjalannya waktu aku mulai nyama dengan dunia anak dan pendidikan itu. Jalan 7 bulan aku diangkat menjadi wakil ketua. Dimana tugas seorang wakil yaitu sudah tidak lagi berhubungan langsung dengan anak didik, melainkan dengan tutor atau guru yang mengajar. Di situ lah aku mulai belajar lagi bagaimana cara menyampaikan materi kepada yang biasa memberikan materi. Aku bertugas mengatur jadwal dan jalannya pembelajaran dan permainan. Menjadi wakil ketua itu gampang – gampang susah. Memang tugasnya ngga begitu banyak, tapi lebih harus teliti dan bertanggung jawab. Karena kualitas tutor dalam mengajar menjadi tanggungjawab wakil ketua.

    Berjalannya waktu, aku pun bisa melewati masa itu dan menikmati setiap apa yang aku kerjakan. Jalan 11 bulan hampir satu tahun menjadi wakil ketua, aku diangkat menjadi Ketua Program, atau istilah dalam sekolah formal itu kepala sekolah. Hal ini dikarenakan ketua program sebelumnya diangkat menjadi asisten wilayah. Aku pun meyakinkan diri bahwa aku bisa untuk mengemban tugas dan tanggung jawab tersebut. 

    Sebelum serah terima jabatan, aku digembleng oleh ketua lama yang selalu sabar mengajariku mulai dari nol. Karena menjadi ketua juga bukan hal yang mudah. Tanggung Jawab dan tugasnya semakin bertambah dan semakin banyak. Dari situlah aku mulai belajar lagi tentang keuangan, yang telah lama nggak aku praktekkan. 

    Ternyata ini ya buah dari kesabaran dalam menikmati setiap proses. Aku dulu sempat yang namanya iri dengan teman – temanku yang bisa bekerja sesuai passion mereka. Namun melihat aku yang sekarang, aku semakin bersyukur dan bangga pada diriku sendiri. Aku bisa melalui masa – masa itu sekuat ini. aku bisa.

    Dari pengalaman ini aku mendapat banyak hal yang memang sebelumnya aku pun belum pernah dirasakan. Aku senang dengan diriku yang sekarang. Ternyata bekerja tidak sesuai passion tidak akan membawa pengaruh buruk untuk kita. Justru kita belajar banyak hal baru yang sebelumnya belum pernah didapat.

    Apa yang aku peroleh dari kisah ini? Aku jadi mengerti bahwa setiap orang mempunyai kesempatan untuk bisa jadi yang terbaik. Nikmati setiap prosesnya dan syukuri setiap keadaan. Percayalah setiap do’a yang kita panjatkan akan dikabulkan pada waktu yang tepat.


    “Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku,
    isi naskah sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis.”


    Bagikan ke

    Comment Closed: Bukan yang Ku Mau

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021