KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » BUKU CATATAN HARIAN YOHANES

    BUKU CATATAN HARIAN YOHANES

    BY 28 Feb 2023 Dilihat: 194 kali

    Keluarga Bapak Yohanes Ruma Milo Thuru

    Laki-laki bernama Yohanes Ruma, S.Pd ini, lahir  di kampung Maghilewa Desa Inerie Kecamatan Aimere Kabupaten Ngada Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tanggal 5 Maret 1965. Yohanes lahir dari keluarga bapak Longginus Milo dan Mama Bernadetha Naru dari keluarga sangat sederhana. Yohanes anak ke enam dari keluarga bapak Longginus Milo. Yohanes memiliki saudara dan saudarinya yaitu Lusia Pajo (kakak pertama), Nikolaus Beo (kakak kedua), Yosep Liko (kakak ketiga sudah almarhum), Maria Tuge (kakak keempat sudah almahum), Hermanus Ruba, Yohanes Ruma dan Yohana Bate ( suster Karmel ordo OCD ).

    Di masa kecil Yohanes adalah anak yang suka belajar dan bercita-cita menjadi seorang misonaris. Ini terbukti setelah lulus SMP Panca Karsa Malapedho angkatan kedua yohanes melanjutkan pendidikan di Seminari menengah Toda Belu Mata Loko Bajawa Ngada NTT. Namun karena keadaan ekonomi keluarga bapak Longginus Milo hanya seorang petani ladang yohanes batal melanjutkan pendidikan di Semiari. Yohanes tidak berpasrah dengan keadaan orang tua dan tetap berjuang untuk sekolah di STM Sanjaya Bajawa. Hal ini pun tidak mulus dalam pendidikannya dan Yohanes putus sekolah di STM ketika sudah naik di kelas dua. Yohanes tetap berjuang dan berpindah ke Kabupaten Sikka dan mau melanjutkan pendidikan STM di Maumere. Lagi-lagi Yohanes gagal lagi karena kekurangan uang untuk membayar sekolahnya.

    Dalam situasi seperti itu akhirnya Yohanes memutuskan untuk bekerja. Dengan minimnya pengalaman serta tidak mempunyai skill maka yohanes akhirnya bekerja apa saja yang terpenting menghasilkan uang. Yohanes diterima sebagai buruh kasar dan bekerja di penambangan pasir kali dengan upah permobil Rp. 750,00 serta di pagi hari Yohanes bekerja juga di kebun sayur dari jam 06.00 s/d jam 07.30 pagi. Selanjutnya baru bekerja dipenambangan Pasir dari jam 05.00 sore. Setelah pulang yohanes melanjut lagi di kebun sayur untuk menyiram sayur atau memetik sayur untuk jual di pagi hari. Pekerjaan ini Yohanes lakukan dengan suka cita dan penuh rasa syukur.  Yohanes bekerja di penambangan Pasir dan kebun sayur sejak tahun 1985 sampai 1986. Dari pengalaman yang dialami di penambangan pasir  ini yang sungguh sedih dan menyedihkan akhirnya yohanes bertekad untuk melanjutkan sekolah setelah Yohanes menabung selama bekerja di Penambangan Pasir Kali Maumere dan Kebun sayur milik Bapak Bambang pegawai BUMN Maumere.

    Pada tahun ajaran baru 1986 yohanes memberanikan diri mendaftar di sekolah SMIP maumere. Seminggu kemudian Yohanes mendaftar lagi di SPG Katolik Don Bosco Maumere. Kebetulan jadwal tes masuk sekolah baik di SMIP dan SPG berbeda hari. Yohanes mengikuti tes di dua sekolah yang berbeda dan alhasilnya dua-duanya lulus dengan nilai yang sangat memuaskan. Karena di kedua sekolah dinyatakan lulus maka Yohanes memilih sekolah di SMIP Bhatiarsa Maumere. Kesibukan sebagai anak sekolah Yohanes memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerja penambangan Pasir sejak awal tahun ajaran baru. Sedangkan di Kebun Sayur milik pak Bambang Yohanes tetap bekerja sambil sekolah.

    Setelah sekolah satu minggu di SMIP mantan guru Yohanes datang ke Maumere dan menginap di rumah kakak di Maumere. Pada malam hari berceritalah nostagia selama di SD dan SMP bersama guruku bapak Hendrikus Keo. Dalam bercerita guru Hendrikus Keo bertanya kepada Yohanes sekolah dimana sekarang dan Yohanes katakan sekolah di SMIP. Dan sayapun menceriterakan kronologis perjalanan dan perjuanganku untuk tetap sekolah termasuk ikut tes masuk sekolah di Maumere. Dengan nada yang cukup keras bapak Hendrikus menyela saya dan mengatakan bahwa saya harus sekolah di SPG dan meyakinkan saya bahwa jika kamu sekolah di SPG lapangan pekerjaan ke depan bagimu sangat terbuka. Kamu tidak bekerja jika semua SD di Indonesia ditutup Pemerintah. Ingat sekolah-sekolah Dasar di Indonesia sangat membutuhkan guru, selanya. Sayapun menyambanginya bahwa saat ini saya sudah sekolah di SMIP namun dengan nada yang keras lagi bahwa besok saya ikut kamu ke sekolah untuk berhenti dan pindah sekolah di SPG Don Bosco Maumere dan semua keuangannya biarlah saya yang tanggunglangi jika ada pembayaran administrasinya. Kisah sekolah pun berubah diesok hari dan saya keluar dari SMIP dan masuk ke SPG Don Bosco Maumere sampai tamat.

    Yohanes saat ini adalah seorang guru SDN 002 Tanjung Redeb Berau Provinsi Kalimantan Timur dengan kisah perjalanan sungguh melelahkan dan membosankan. Namun history dan catatan harian harus tetap ditulis sebagai suatu perjuangan hidup yang nyata di dunia fana ini. Inilah catatan perjalanan dan pergumulan perjuangan Yohanes dalam menempuh disetiap jenjang pendidikan. Yohanes lulus Sekolah Dasar Katolik Malapedho tahun 1981. Lulus SMP Panca Karsa Malapedho angkatan 2 tahun 1984. Tahun 1986 baru bisa melanjutkan di SPG Don Bosco Maumere dan lulus tahun 1989. Mengajar di SD Inpres Tua Bao di pedalaman Maumere tahun 1989 s.d. 1999. Tahun 1999 s.d. 1990 mengajar di SDN 002 Maumere. Tahun 1990 s.d. 1993 belajar di Komunitas Frater Bunda Hati Kudus di Malang dan mengajar di SMP Yos Soedarso Frateran Malang. Tahun 1994 mengajar di pedalaman Sulawesi Tengah. Tahun 1995 s.d. 2002 mengajar di SDK WR. Soepratman Tanjung Redeb Berau Provinsi Kalimatan Timur. Tahun 2002 s.d. 2004 melaksanakan tugas belajar D‐2 PGSD di Universitas Mulawarman Samarinda Kalimantan Timur. Tahun 2004 s.d. 2009 melanjutkan S‐1 PGSD di Universitas Terbuka Indonesia sambil mengajar di SDK WR. Soepratman Tanjung Redeb Berau. Tahun 2009 s.d. sekarang menjadi pengajar aktif di SDN 002 Tanjung Redeb Berau   provinsi Kalimantan Timur.  Dan saat  menulis  catatan harian ini  Yohanes berusia 56 tahun.

    Bagikan ke

    Comment Closed: BUKU CATATAN HARIAN YOHANES

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021