KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • basedonmyrealitylife
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Cahaya Dalam Mimpi

    Cahaya Dalam Mimpi

    BY 12 Okt 2025 Dilihat: 15 kali
    Cahaya Dalam Mimpi_alineaku

    Malam-malamku yang semula tenang seketika berubah menjadi gelap dan menakutkan. Adalah salah satu alasan ku mengapa ingin berlama-lama menikmati siang hari. Bagiku, malam adalah sesuatu  yang mengerikan. Saat senja datang  dan waktu  sholat maghrib tiba aku akan berlama-lama membaca kitab suci  Al-qur’an dan baru berhenti ketika adzan waktu isya. Setelah itu aku bersiap untuk istirahat tidur sambil memeluk Al-qur’an yang tidak mau  lepas dari genggamanku. Hal ini ku lakukan untuk meyakinkan diri bahwa aku dalam lindungan Allah SWT, dengan begitu aku dapat memejamkan mata, hingga aku pun terlelap tidur.

    Tiba-tiba aku terhentak dan terjaga dari tidurku.  Seketika itu pula  mataku melihat ke arah jam dinding kamarku dan apa yang ku lihat yaitu jarum jam yang menunjukkan angka yang selalu sama setiap kali aku terjaga dari mimpiku.  Jarum jam selalu pada angka sebelas, dua belas atau satu. Sebelas, dua belas dan satu maksudnya waktu selalu menunjukkan pukul satu kurang lima menit atau jam dua belas lewat lima menit atau jam dua belas kurang lima menit. Mulanya aku tidak memperdulikan itu, tetapi setiap kali aku terjaga dari tidurku di tengah malam, mataku selalu mencari-cari dan seolah ingin tau jawaban jam berapa sekarang ? dan jawabannya selalu sama. Keadaan  inilah yang membuat  rasa takut tak juga hilang dalam diriku.

    Malam-malamku selalu diwarnai mimpi-mimpi buruk. Dalam mimpiku, aku melihat suami ku tengah berbaring di dekat ku, namun aku juga melihat  sosok lain yang duduk di dekat suamiku, sosok yang mirip sekali dengan suamiku, ya dia juga suamiku bahkan dengan kostum yang sama. Aku semakin takut. Koq bisa suamiku ada dua. Dalam keadaan ketakutan itu aku terjaga. Seperti biasa, aku melihat ke arah jam dinding masih sama gumamku sambil memegang erat tangan suamiku; pukul satu kurang lima menit dini hari.

    Mimpi-mimpi buruk inilah yang selalu menghantui malam-malamku. Suami ku tak bisa berbuat banyak, ia hanya mampu dan berusaha membujukku agar mengambil wudhu dan melakukan shalat sunat malam. Aku menurut saja namun harus ditemani suamiku, karena aku merasa diriku selalu dihantui bayang-bayang mimpi buruk yang menakutkan. Begitulah setiap malamku, tak bisa jauh dari suamiku. Andai saja bisa, aku inginkan siang sepanjang hari, tanpa adanya malam tak mengapa, tapi itu sesuatu yang tidak mungkin terjadi.

    Pada suatu malam, seperti biasa sebelum tidur aku melakukan aktivitas rutin sholat Maghrib dilanjutkan membaca Surat Yasin dan surat-surat lainnya hingga masuk waktu Isya’ setelah itu baru aku beranjak tidur dengan ditemani suami di sampingku. Kali ini aku kembali terjaga dari tidurku. Dan seperti biasa aku ke dapur ditemani suamiku untuk berwudhu dan sholat malam. Karena hanya itulah yang dapat aku lakukan untuk mengusir rasa ketakutan ku. Tapi kali ini berbeda dengan malam-malam sebelumnya. Selepas melakukan sholat sunnah dua rakaat, kulihat suamiku sepertinya sangat lelah hingga ia tertidur di atas sejadah disampingku. Karena masih ada rasa takut, akhirnya aku ikut berbaring juga masih dengan memakai mukena. Sebentar saja aku rasa aku pun terlelap.

    “Kholid!!” 

    Tiba-tiba suara itu terdengar di telinga dan membangunkanku. Ku bangunkan suamiku dengan menggoyang-goyangkan bahunya. 

    “Mas, bangun Mas. Mas kan yang tadi menyebut nama Kholid?”

    Suamiku bangkit dan duduk di hadapanku seraya menggeleng dan berkata bahwa diriku lah yang menyebutkan nama itu.

    “Tidak, Mas. Aku dengar dengan jelas suara itu, makanya aku terbangun.” kataku. 

    Suami berusaha menenangkan sambil memeluk erat diriku. Ooh, aku sadar ternyata aku baru saja bermimpi. Lalu ku ceritakan mimpiku, termasuk suara yang menyebut nama Kholid dengan jelas sekali.

    Keesokan harinya saat suami ku sudah pergi ke kantor, aku kembali teringat dengan mimpi yang aku alami semalam. Aku berusaha mencari informasi tentang  makna dari mimpi yang baru saja aku alami. Aku mencari referensi dengan membaca buku-buku tentang tafsir mimpi, namun tak ada jawaban yang benar-benar sesuai dengan mimpiku. Hingga akhirnya aku menemukan sebuah buku yang menjelaskan tentang mimpi bertemu dengan Nabi SAW. Dalam buku itu dengan jelas kubaca bahwa jika seseorang bermimpi bertemu Rasulullah, maka mimpi itu adalah benar.

    Aku semakin penasaran, lalu dengan ditemani suamiku kami berkunjung ke rumah salah seorang ASN Kementerian Agama Kota Sungai Liat, Bangka. Beliau adalah pak Abdullah Karang Jaya,  di samping sebagai ASN beliau juga seorang guru ngaji dan selalu menjadi imam sholat di Musholla kampung kami saat itu. Kepadanya ku ceritakan perihal mimpiku, dalam mimpiku aku melihat ada dua orang lelaki berambut agak panjang berjalan ke arah ku, namun mereka membelakangi cahaya sehingga kurang jelas penglihatanku rupa wajahnya, sehingga aku pun bertanya siapa mereka itu.

    “Itu Nabi Muhammad hendak pergi perang badar dengan Kholid,” Suara itu menjawab langsung pertanyaanku, dan seketika itu pula aku terbangun bersamaan dengan suara Kholid sebagai penutup mimpiku. Lalu aku juga menceritakan bahwa aku telah membaca sebuah buku yang mengatakan bahwa jika salah seorang dari kamu bermimpi dengan Muhammad SAW maka mimpi itu benar, karena rupa Nabi Muhammad SAW tidak bisa ditiru atau diserupai oleh siapapun. Dan aku semakin tidak sabar ingin mendengar penjelasan dari pak Abdullah tentang kebenaran mimpiku.

    Di luar dugaan, pak Abdullah membenarkan perihal mimpiku. Beliau menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW sewaktu pergi perang Badar ia ditemani oleh sahabatnya sekaligus panglima perang yaitu Khalid bin Walid. Mendengar ucapan itu aku semakin yakin dengan mimpiku, hatiku seakan tak percaya kalau aku telah berjumpa dengan seorang Nabi dalam mimpiku. Betapa beruntungnya diriku bisa berjumpa dengan Nabi pilihan utusan Allah SWT meskipun hanya dalam mimpi. Pak Abdullah kembali menerangkan bahwa syetan dapat menyerupai apapun dan siapapun yang dia inginkan, kecuali satu yaitu syetan tidak bisa meniru ataupun menyerupai dirinya seperti Nabi Muhammad SAW. Perihal mimpi itu aku ceritakan juga kepada ayah dan ibuku. Atas saran ayahku, jika kelak aku melahirkan anak laki-laki, maka namailah dengan nama Kholid. 

    Sejak mimpi  itu, aku merasa hidupku berubah. Aku merasakan adanya ketenangan dalam diriku, aku merasa lebih baik dari sebelumnya. Tak ada lagi mimpi-mimpi buruk yang menghantui malam-malamku. Aku semakin percaya bahwa kekuatan  ALLAH SWT di atas segalanya. Aku merasa bahwa mimpi yang aku alami merupakan pertanda baik dan menjadi motivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

    Tanggal 02 November tahun 1997 lahirlah putera pertamaku. Muhammad Ismi Kholid Akbar demikian kami menamainya, berharap kelak ia akan tumbuh menjadi anak yang sholeh dan dapat memberikan manfaat bagi banyak orang. Setelah kelahiran putera pertamaku, aku semakin yakin adanya kekuatan di luar nalar yang bekerja dalam hidupku. Mimpi buruk yang menghantuiku seakan menjadi pertanda akan datangnya ujian. Bersamaan dengan kelahiran puteraku malam itu, ibuku mengalami musibah saat dalam perjalanan mau mengunjungi aku. Musibah itu hampir saja merenggut nyawa ibuku. Seorang bertopeng menodongkan senjata pisaunya tepat di leher ibuku sedangkan seorang lagi menjarah dengan paksa barang-barang berharga dan tas serta semua yang dimiliki ibu saat itu. Ibu hanya pasrah tak berdaya. Setelah mendapatkan semuanya para perompak itu pun menyelinap pergi. Peristiwa tersebut semakin menguatkan keyakinanku akan cobaan yang mewarnai kehidupanku. Aku merasa seperti sedang berada di tengah badai, namun aku yakin akan ada pelangi setelah badai.

    Sejak saat itu, aku mulai rajin membaca buku-buku spiritual dan mendengarkan kajian-kajian islami. Aku berusaha mencari makna di balik semua kejadian yang menimpaku. Aku belajar bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah SWT berikan dan sabar menghadapi cobaan hidup. Kehadiran anakku, Kholid, menjadi sumber kekuatan dan kebahagiaan tersendiri. 

    Kini, anakku Kholid telah tumbuh dewasa. Beberapa tahun lalu ia telah menyelesaikan kuliahnya dengan baik. Saat ini ia telah mandiri dan bekerja di instansi pemerintahan di Sumatera Selatan. Semoga ia segera menemukan tulang rusuknya, pujaan hatinya agar ia lebih fokus menata kehidupannya menjadi pribadi yang lebih baik sesuai tuntunan Allah dan Rasul-Nya. Aamiin allahumma aamiin yaa robbal aalamiin.

     

     

    Kreator : Aliyah Manaf

    Bagikan ke

    Comment Closed: Cahaya Dalam Mimpi

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tidak lahir begitu saja. Di balik perumusan lima sila yang menjadi pondasi bangsa ini, ada pemikiran mendalam dari para tokoh pendiri bangsa, salah satunya adalah Soekarno. Pemikiran Soekarno dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah Indonesia. Lalu, apa saja pemikiran Soekarno tentang dasar negara […]

      Des 02, 2024
    • Rumusan dasar negara yang dikemukakan oleh Mr. Soepomo memiliki peran sangat penting dalam pembentukan dasar negara Indonesia. Dalam sidang BPUPKI, Mr. Soepomo menjelaskan gagasan ini dengan jelas, menekankan pentingnya persatuan dan keadilan sosial. Dengan demikian, fokusnya pada teori negara integralistik membantu menyatukan pemerintah dan rakyat dalam satu kesatuan. Lebih lanjut, gagasan ini tidak hanya membentuk […]

      Okt 21, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021