Sejarah dan Asal-usul Program Sekolah Penggerak
Program Sekolah Penggerak diluncurkan sebagai bagian dari upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara holistik. Pendidikan yang berkualitas dianggap sebagai fondasi utama dalam menciptakan sumber daya manusia yang kompetitif dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Namun, berbagai tantangan masih dihadapi oleh sistem pendidikan di Indonesia, seperti kesenjangan kualitas antara sekolah di perkotaan dan pedesaan, rendahnya kompetensi guru, dan kurangnya inovasi dalam metode pembelajaran.
Program Sekolah Penggerak berawal dari visi pemerintah untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut dan mempercepat transformasi pendidikan di seluruh negeri. Pada tahun 2020, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) di bawah kepemimpinan Menteri Nadiem Makarim mengumumkan peluncuran inisiatif ini sebagai bagian dari Merdeka Belajar, sebuah gerakan yang bertujuan untuk memberikan kebebasan dan fleksibilitas lebih besar kepada sekolah dalam mengelola pendidikan.
Program Sekolah Penggerak dirancang dengan tujuan utama untuk meningkatkan hasil belajar siswa secara holistik, yang mencakup kompetensi kognitif (literasi dan numerasi) serta non-kognitif (karakter) Profil Pelajar Pancasila. Sasaran program ini meliputi sekolah-sekolah di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Pada tahap awal peluncuran di tahun 2021, program ini diimplementasikan di 2500 sekolah yang tersebar di 111 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Sekolah-sekolah yang terpilih untuk mengikuti program ini melalui proses seleksi yang ketat, berdasarkan komitmen mereka untuk melakukan perubahan dan inovasi dalam pendidikan.
Program Sekolah Penggerak memiliki beberapa pilar utama yang menjadi dasar pelaksanaan dan pengembangannya, pelatihan dan pendampingan, kepala sekolah dan guru diperkuat dalam kapasitas mereka untuk memimpin dan mengelola proses pembelajaran yang lebih efektif dan inovatif.
Kurikulum yang diterapkan dalam Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan kompetensi siswa, baik dalam aspek kognitif maupun non-kognitif, serta mengintegrasikan keterampilan abad ke-21. Metode pembelajaran berbasis proyek diterapkan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar, mendorong kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis. Teknologi digunakan sebagai alat untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran, memperluas akses informasi, dan memfasilitasi pembelajaran jarak jauh.
Program ini telah menunjukkan berbagai dampak positif, termasuk peningkatan hasil belajar siswa, peningkatan kompetensi guru, dan perubahan budaya sekolah yang lebih inklusif dan kolaboratif. Keberhasilan Sekolah Penggerak diharapkan dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah lain, menginspirasi untuk melakukan perubahan dan inovasi.
Pengembangan Program
Pada tahun 2020, Kemendikbud mulai merumuskan Program Sekolah Penggerak sebagai bagian dari kebijakan Merdeka Belajar. Program ini dirancang untuk mengatasi berbagai kendala yang selama ini menghambat peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Tujuannya adalah untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung pengembangan potensi siswa secara optimal melalui berbagai strategi dan pendekatan inovatif.
Melalui berbagai strategi dan pendekatan yang diterapkan, Program Sekolah Penggerak diharapkan dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih baik dan berkelanjutan. Program ini bukan hanya sebuah inisiatif pendidikan, tetapi juga sebuah gerakan transformasi yang membawa harapan dan perubahan nyata bagi masa depan siswa. Dengan demikian, Sekolah Penggerak berkontribusi signifikan dalam menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan global dan menjadi pemimpin masa depan yang kompeten dan berintegritas.
Kreator: Saryati
Comment Closed: Cahaya di Ujung Jalan “Perjuangan dan Keberhasilan Sekolah Penggerak” (PART 4)
Sorry, comment are closed for this post.