KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Cahaya Iman di Rumah Kecil

    Cahaya Iman di Rumah Kecil

    BY 21 Agu 2024 Dilihat: 166 kali
    Cerita Emon dan Emin yang Inspiratif_alineaku

    Di sebuah desa yang tenang, hiduplah keluarga kecil yang bahagia. Ada Emon, anak laki-laki yang ceria dan suka bermain sepak bola. Ada juga Emin, adiknya yang pendiam tapi sangat suka membaca. Mereka berdua memiliki orang tua yang sangat menyayangi dan selalu mengajarkan kebaikan.

    Ayah dan Ibu Emon dan Emin adalah orang yang taat beribadah. Mereka selalu mengajak anak-anaknya untuk melaksanakan sholat berjamaah di rumah. Meskipun Emon dan Emin masih kecil, mereka sudah terbiasa bangun pagi untuk sholat subuh. Setelah pulang sekolah, mereka juga selalu menyempatkan diri untuk sholat dhuhur dan ashar berjamaah.

    “Nak, jangan lupa sholat ya,” pesan Ibu setiap pagi sebelum Emon dan Emin berangkat sekolah.

    “Iya, Bu,” jawab mereka serempak.

    Suatu hari, setelah pulang sekolah, Emon dan Emin begitu asyik bermain dengan teman-temannya sehingga lupa waktu. Ketika azan magrib berkumandang, mereka baru ingat bahwa belum sholat.

    “Aduh, aku lupa sholat magrib,” ucap Emon sambil menepuk jidatnya.

    “Aku juga, Mon,” jawab Emin.

    Dengan perasaan bersalah, mereka segera pulang ke rumah. Ibu mereka yang melihat wajah mereka yang murung langsung tahu kalau mereka telah melakukan kesalahan.

    “Kenapa kalian berdua terlihat sedih?” tanya Ibu lembut.

    Dengan jujur, Emon dan Emin menceritakan kejadian yang sebenarnya. Ibu mereka tidak marah, tetapi beliau memberikan nasihat dengan penuh kasih sayang.

    “Nak, sholat itu sangat penting. Jangan sampai kalian lalai melaksanakannya. Kalian harus ingat, Allah selalu melihat dan mengawasi kita,” kata Ibu.

    Emon dan Emin merasa sangat menyesal. Mereka berjanji kepada Ibu akan selalu ingat untuk sholat tepat waktu.

    Sejak saat itu, Emon dan Emin semakin rajin beribadah. Mereka tidak hanya sholat lima waktu, tetapi juga membaca Al-Quran dan berdoa setiap hari. Mereka juga selalu berusaha untuk menjadi anak yang baik dan berbakti kepada orang tua.

    Ayah mereka sering mengajak Emon dan Emin pergi ke masjid untuk mengikuti pengajian. Di sana, mereka belajar banyak hal tentang agama Islam. Mereka juga berteman dengan anak-anak lain yang seusia dengan mereka.

    Meskipun masih kecil, Emon dan Emin sudah merasakan kebahagiaan karena menjalankan perintah agama. Mereka yakin bahwa dengan beribadah, hidup mereka akan menjadi lebih berkah dan penuh keberkahan.

    Pesan Moral:

    • Sholat adalah tiang agama.
    • Orang tua adalah guru pertama dan terbaik.
    • Kita harus selalu berusaha menjadi orang yang baik.

    Semoga cerita ini menginspirasi!

     

     

    Kreator : arif fauriyuddin

    Bagikan ke

    Comment Closed: Cahaya Iman di Rumah Kecil

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021