KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Candramawa Kehidupan: Cemas

    Candramawa Kehidupan: Cemas

    BY 25 Jun 2024 Dilihat: 190 kali
    Candramawa Kehidupan Cemas_alineaku

    Terkadang aku merasa cemas berlebihan akan masa depan. Aku membayangkan hal buruk terjadi kepadaku. Aku tidak bermaksud untuk mendoakan hal tersebut. Aku hanya bersiap diri untuk menghadapi hal terburuk yang akan terjadi kepadaku. Rasa takutku akan kejutan yang tak terduga membuatku bersikeras merencanakan reaksiku. Aku takut aku tidak siap untuk itu.

     

    Aku takut. Aku takut akan hal yang tak kumengerti. Aku takut sekali. Andai aku mempunyai kekuatan untuk menghadapi rasa takut itu. Andai aku bisa mengabaikan ketakutanku sendiri dan bangkit dari belenggu kecemasan.

     

    Akan datang masanya aku menyadari kebutuhanku untuk bergerak. Stagnasi membuat rasa frustasi melebihi rasa cemasku. Aku harus bangkit dari ketakutanku. Muncullah pertanyaan dalam pikiranku. Apa yang sebenarnya aku takutkan? Mengapa aku takut akan hal itu? Apakah ketakutanku nyata?

     

    Kita adalah manusia yang terlahir dengan insting bertahan hidup. Dahulu kita bertahan hidup dari ancaman yang akan merenggut nyawa kita. Insting ini bersemi di dalam diri kita untuk melindungi kita dari mara bahaya. Perkembangan zaman telah melindungi kita dan memastikan kita aman dari ancaman tersebut. Namun kemampuan primitif ini selalu memberi kesan tidak aman kepada kita. Bagaimana jika kita dipandang buruk oleh masyarakat? Bagaimana reputasi kita di mata kerabat? Apakah penampilanku tidak sesuai standar kecantikan? Reputasi, penampilan, dan harga diri menjadi ancaman semu bagi kita. Mereka tidak mengancam nyawa kita, mereka mengancam martabat kita di masyarakat.

     

    Kita makhluk sosial yang hidup berdampingan. Keterlibatan dan ketergantungan di dalam komunitas menjadi kebutuhan sosial yang cukup mendasar. Ketika kita merasa tidak bisa bergantung pada suatu komunitas, entah itu keluarga ataupun kerabat, kita merasa pertahanan hidup kita terancam. Memutar otak untuk memenuhi kebutuhan dasar kita tanpa orang lain menjadi mimpi buruk bagi makhluk sosial.

     

    Aku sadar bahwa insting bertahan hidupku bekerja dengan baik. Rasa terima kasihku kepada tubuh yang selalu menjagaku dari mara bahaya. Untuk sekarang, aku merasa aman dan damai. Tidak ada yang mengancam nyawaku maupun nyawa orang lain. Kalaupun ada, cukup wajar bagiku untuk mencemaskan keselamatan diriku dan orang-orang tercinta. Setidaknya aku tahu rasa takutku akan datang dikala tubuh ini merasa terancam dan mengingatkanku bahwa semua akan baik-baik saja.

     

    Kreator : Dyah Achwatiningrum

    Bagikan ke

    Comment Closed: Candramawa Kehidupan: Cemas

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021